Terlalu romantis untuk ukuran Salsha dari Iqbal, dan sebaliknya. Salsha terlalu manis untuk ukuran Iqbal yang terlalu monoton.
"Ada apa?" Tanya enteng begitu saja dari Hana, dia sedang menyandarkan kepalanya pada bahu yang menurut Hana kokoh.
"Gak papa."
"Pulang agak malem gak papa kan? Aku mau punya banyak waktu lebih sama kamu." Sambung Aldi lagi, Hana menganggapnya simple dengan menjawab dengan anggukan kepala Aldi tersenyum.
"Tumben banget."
"Cie yang udah jadi sarjana." Ledek Hana pada pacarnya sendiri, dia berdiri dan memperagakan Aldi saat di Wisuda oleh dirinya sendiri.
Lalu, keduanya tertawa begitu saja.
"Udah makan?" Hana mengangkat alisnya untuk sedikit menggoda pacarnya, lalu kembali tertawa ringan lagi.
"Udah kok, lagian kenapa tiba tiba ngajakin ketemu padahal tadi siang aja udah ketemu." Aldi menarik Hana untuk duduk dipangkuannya dengan satu kali tarikan tangan.
"Kangen aja, selama aku ngurus skripsi. Aku jarang pergi keluar sama kamu, aku bales semuanya malam ini." Jawab Aldi yang justru ditatap Hana dengan tatapan tanda tanya.
"Kenapa tiba tiba romantis kaya gini? Gak lucu ya." Balas Hana dengan sedikit terkekeh geli.
"Gimana kuliahnya?" Hana mengangkat bahunya malas, lalu memutar posisi pangku memangkunya dengan duduk berhadapan namun tetap dipangku dengan posisi yang terbalik.
Dengan begitu Hana lebih leluasa melihat wajah pacarnya yang begitu tegas dan tampan ini.
"Skripsi ternyata bener, susah susah gampang." Aldi tersenyum, dia mengelus puncak kepala Hana untuk sekedar memberi sedikit kasih sayang melalui telapak tangannya lalu kembali mengeratkan pegangan tangannya pada pinggang Hana agar tidak jatuh.
"Perlu banyak waktu buat nyelesainnya, aku salut sama kamu karena berhasil Wisuda lebih cepet. Mungkin kalo aku, gak bakal bisa juga." Aldi terkekeh, dia mencium puncak kepala Hana dengan sedikit lembut.
"Maaf aku gak bisa bantu banyak." Begitu tanggapan Aldi yang tidak terlalu banyak, Hana justtu tertawa menjawabnya.
"Justru harusnya aku yang minta maaf."
"Dulu, saat kamu ngurus skripsi aku sering rewel sama kamu."
"Aku terlalu takut kamu gak bener bener sayang sama aku waktu itu." Sambungnya kembali, Aldi terdiam dia mengeratkan tangannya lebih kencang pada Hana.
"Aku takut kamu kecewa sama aku kedepannya." Ucap Aldi begitu saja keluar dari mulutnya.
"Dengan banyak hal yang udah terjadi, aku justru takut kamu yang pergi dari aku." Sambung Aldi lagi, dia kembali menatap mata Hana terlalu dalam.
"Udah malem, mungkin kamu ngantuk. Ngomongnya kemana mana, ngelantur. Ayo pulang." Ajak Hana yang sudah berdiri dari pangkuan Aldi mengajaknya pulang saja.
Hana tidak ingin membuat hubungannya kembali canggung, bahkan sudah terlalu jauh untuk mundur kan?
"Aku serius sayang." Ucap Aldi begitu saja, dia menarik Hana untuk kembali duduk bersebelahan dikursi lalu tatapan mereka kembali bertemu.
"Setelah sejauh ini, aku takut kamu yang masih ragu." Sambung Aldi dengan suara yang begitu yakin, Hana memutar bola matanya malas.
"Gak usah ngomong yang aneh aneh." Begitu teguran dari Hana yang membuat Aldi berhasil memberanikan dirinya untuk mengatakan sesuatu yang bahkan bisa membuat Hana menangis sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PL
AléatoirePICK LOVE VERSI WATTPAD ON GOING "Kalo lo gak cinta sama Salsha, lo bisa lepasin dia. Biarin gue bahagiain dia." Ucap Iqbal berjalan mendekati Aldi yang sedang melamun. "Gue cinta sama dia." Jawab Aldi berusaha tersenyum dikursinya. Sudah kesekian k...