Ayo buat perjanjian, siapa yang melupakan siapa dialah yang menyalahi janji. Anggap saja, kacang yang melupakan tanahnya. Siapa yang melupakan fungsi tanah yang menumbuhkan biji sebagai pangan, justru mencintai biji yang diselimuti.
"
"Al."
"Diamlah."
Keduanya terbeku, posisinya mendingin karena canggung. Sebenarnya apa yang salah Hana juga tidak terlalu tahu.
Tapi apa ini, Aldi mendingin dihari ke lima mereka baru saja memulai hubungannya.
Entah, siapa yang menyadari sesuatu tapi Hana merasakannya.
Aldi sedikit goyang, Hana jadi penasaran.
Seperti apa matan pacar terakhir Aldi yang membuat Hana menjadi korban untuk disakiti lagi dan terus menerut tidak ada kata berhenti.
Aneh memang, tapi Hana jujur.
Mempunyai Aldi sebagai pengalaman pertama merupakan kesalahan terbesar takdirnya.
Hana yang baru saja dipertemukan dengan orang yang membuatnya nyaman justru harus dihadapkan dengan Aldi yang masih hidup dalam perasaaan masalalunya.
Jika jujur Hana sakit, tapi egois jika Hana tidak ingin kehilangan Aldi.
"Aku ada salah ya?" Aldi menggeleng untuk jawaban, dia memijat sedikit batang hidungnya untuk sedikit menghilangkan pening dikepalanya.
"Bisakan kamu diam sebentar, sayang? Skripsiku hampir jadi, dan tolonglah Hana. Jangan merengek meminta bertemu dan mengacaukan segalanya." Ucap Aldi dengan sedikit malas, posisi keduanya memang bersantai.
Akan tetapi, pikiran Aldi yang menghilang dari tempat membuat Hana selalu disalahkan.
"Aldi, apa salah aku meminta pertemuan ini ada karena kamu benar benar tidak membuat janji atau setidaknya mengirim pesan padaku." Aldi memutar bola matanya malas.
"Mengertilah, posisiku sedang sangat tidak bisa diganggu sekarang. Dan, kalau saja kamu tidak memutuskan wisuda bersamaku. Bisakah kamu menghormatiku sedikit saja, ini final dari tiga setengah tahun aku berkuliah."
Hana menghela nafasnya pasrah, dia diam.
Ingin sekali menjerit, dan menangis diwaktu yang bersamaan. Apa yang salah, Hana berhak marah, tapi semua itu seperti hilang ditelan bumi karena posisinya.
"Aldi, bisakah aku meminta sedikit pengertian. Mengertilah, aku mencintaimu. Bukan salahku juga jika kamu hanya menjadikanku pelampiasanmu saja."
Hati Aldi sedikit terketuk, dia juga menyadari. Oh ayolah, katakan saja Aldi egois jika masih menyimpan Salsha tapi Aldi juga sangat membutuhkam Hana dihidupnya.
"Hana, ayo pulang. Jika bertemu hanya untuk berdebat, lebih baik jangan bertemu." Hana terdiam, hatinya sakit.
"Aldi, apa aku salah?" Aldi menggelengkan kepalanya tidak memiliki.
"Salahnya bukan dikamu Hana, tapi keadaan memaksaku tidak bisa mendapatkan satu yang utuh." Jawab Aldi yang membuat Hana sedikit, lalu Hana didepan matanya itu apa?
![](https://img.wattpad.com/cover/186689713-288-k269970.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PL
RandomPICK LOVE VERSI WATTPAD ON GOING "Kalo lo gak cinta sama Salsha, lo bisa lepasin dia. Biarin gue bahagiain dia." Ucap Iqbal berjalan mendekati Aldi yang sedang melamun. "Gue cinta sama dia." Jawab Aldi berusaha tersenyum dikursinya. Sudah kesekian k...