EUPILEOG

545 44 7
                                    

Ayo baikan, menjadi satu untuk membuat sesuatu. Kembali mencari bahagia dengan seseorang yang lain, DNA?









"Papa bilang, kamu disini. Dan, dua hari setelah itu. Aku pergi cari kamu." Ucap Aldi dengan sangat jujur.

Bertingkah selayaknya pria sejati yang sedang mempertanggung jawabkan kesalahannya.

"Aku tahu aku salah, aku kurang jujur dengan keadaan, dan mempermainkan perasaan kamu sampai sejauh ini."

"Aku baru menyadari perasaan aneh mulai datang sejak tiga hari kamu pergi. Bukan seperti ini yang aku mau sebenernya, Hana." Sambung Aldi dengan terus memberi penjelasan yang sama sekali tidak memberi celah pada Hana untuk menjawabnya.

Seperti, tujuan Aldi hanya untuk mendapat permintaan maaf dari Hana, dan kembali berbaikan untuk melanjutkan hubungannya kembali.

Itu saja, dan sesimple itu juga yang Aldi pikirkan.

"Maaf Aldi."

"Kenapa harus minta maaf, aku yang salah, dan aku juga yang buat kamu terlalu lama menunggu tentang penjelasan perasaan aku ke kamu. Aku yang salah dan aku juga yang harusnya meminta maaf, aku minta maaf Hana." Sela Aldi yang tidak ingin mendengar kalimat penolakan begitu cepat.

"Ayo kembali, aku tahu ini aneh. Tapi, beberapa hari ini aku mulai menyadari kalo hidup aku akan lebih aneh tanpa kamu." Aldi kembali berbicara yang membuat Hana membuang nafasnya lebih lama.

"Aku tahu kamu merasa bersalah, aku tahu kamu merasa enggak enak sama aku sekarang. Tapi bukan hal seperti ini yang aku harapkan dari kamu." Ucap Hana yang mampu membuat Aldi mengerutkan keningnya terlihat bingung.

"Kenapa?" Tanya Aldi begitu saja, dia seperti melesukan tubuhnya karena merasa ditolak secepat ini.

Melakukan penerbangan ke Thailand semendadak ini bukan yang Aldi rencanakan sebenarnya. Tapi saat mengetahui, dan mulai memahami apa yang Salsha Katakan padanya kemarin membuat Aldi sedikit berfikir.

Memang dia bersalah, dan perasaan Aldi pada Salsha juga bukan kesalahan yang Aldi inginkan.

Semua seperti berjalan apa adanya, Itu bukan paksaan. Dan Aldi tidak sesayang itu pada Salsha sebenernya, waktu membuat Aldi tidak ingin melakukan hal lain jika sedang memikirkan Salsha. Itu saja.

Aldi tahu ini aneh, tapi. Semua itu memang membunuh perasaan Hana hari demi hari. Dan, Aldi baru bisa memahaminya akhir akhir ini.

"Apanya?" Tanya Hana lagi yang mendapati ucapan Aldi yang masih kurang dipahaminya.

"Kenapa kamu nolak aku padahal aku baru aja mau perjuangin kamu dari nol." Hana terdiam, wajahnya benar benar lelah saat ini.

Aldi tidak paham apa yang sebenernya sedang Hana inginkan, permintaan maaf secepat ini, baikan, menjalin hubungan kembali berjuang, menunggu, mencari.

Aldi keliru sebenarnya, Hana bukan ingin membahas itu. Tapi, sesuatu yang lain.

"Perusahaan papa kamu sama perusahaan Mahwa Company sudah resmi bekerjasama. Papa kamu minta itu dari aku, untuk hubungan ini."

"Sebenernya, bukan dari awal aku yang suka lebih dulu sama kamu. Semua rencana papa kamu." Aldi masih terdiam mendengarkan apa yang sedang Hana ceritakan padanya.

"Secara garis besar memang aku yang suka sama kamu lebih dulu, dan perasaan itu ada karena aku udah sering terbiasa sama kamu. Sebenernya, hubungan ini ada karena papa kamu terus ngincer perusahaan perusahaan mandiri yang besar di Luar Negeri, papa kamu tahu kalo kamu gak akan bisa semudah itu dapetin kotrak kerjanya dan membuat rencana agar aku berhasil suka sama kamu."

PLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang