79. BAIK ATAU JUSTRU BURUK?

397 42 12
                                        

Bukan tidak tahu malu dan tidak punya harga diri karena berjuang lagi. Ini tentang memperjuangkan kembali untuk mendapatkan seseorang sampai titik darah penghabisan. Semua orang menghina, tapi mereka tidak benar benar tahu sulitnya berada diposisi seperti Aldi.






.



"Gue minta waktunya sebentar." Ucap Aldi yang menghentikan langkah Salsha yang baru saja akan berjalan menuju Kantin bersama dengan Jeo.

Teman Salsha yang baru saja ingin bertanya langsung dihentikan oleh Aldi.

"Saya ingin berbicara berdua saja dengan Salsha, bisa tinggalkan kita berdua?" Tanya Aldi dengan nada formal agar Jeo bisa paham dengan maksud tujuannya.

"Bukan masalah jika dengan saya, tapi. Senior memerintahkan saya agar mengantar Salsha untuk ke Kantin. Senior sendiri yang meminta pada saya tadi pagi." Aldi terdiam, dia menatap Salsha kali ini.

Meminta waktu hanya sebentar untuk berbicara hanya empat mata, dan tidak akan membuat masalah dengan Salsha ataupun Iqbal.

Hanya tatapan seperti itu yang berusaha Aldi katakan pada Salsha. Dia berusaha mengatakan jika tidak ingin melakukan hal buruk padanya.

Salsha menatap Aldi mencari kebenaran sebentar namun tangannya kembali di tarik oleh Jeo.

"Tidak bisa, Senior meminta saya agar tidak terlambat dan cepat. Jika kamu ingin meminjam Salsha, katakan saja pada Senior." Salsha hanya diam menatap Aldi yang terlihat sangat kecewa.

"Jeo!" Seru Aldi yang mencegat tangan Salsha agar tidak dibawa pergi menjauh darinya, lagi.

Aldi bukan tidak berani pada Iqbal, sungguh Aldi bahkan masih mampu melawan Iqbal untuk kembali berduel antara hidup dan mati untuk mendapatkam Salsha.

Tapi sayang sekali.

Ini bukan yang bisa Aldi lakukan, Salsha sudah menikah. Dan kemarin, Aldi benar benar bisa melihat bagaimana Salsha diperlakukan sangat baik oleh Iqbal.

Tuhan benar, Salsha memang akan lebih bahagia dengan Iqbal. Dan entah mendapat spekulasi seperti itu, yang Aldi tahu.

Salsha bahagia waktu itu.

"Sal, gue mohon. Gue ada perlu sama lo sekarang ini, gue mau ngomong serius." Ucap Aldi pada Salsha saat itu juga, Salsha mengangguk dan melepaskan tangannya pada Jeo.

"Katakan pada Iqbal, aku akan ke Kantin limabelas menit lagi. Jika lebih dari itu, katakan pada Iqbal jika dia boleh menyusul saya." Ucap Salsha menjelaskan pada teman seperkuliahnya itu.

Jeo menatap Salsha sangat keberatan, Aldi masih diam menunggu Jeo untuk pergi disatu tempat yang sama.

"Jeo mengertilah, Iqbal juga akan mengizinkan saya. Jika kamu tidak percaya, pergilah ke Kantin saya rasa Iqbal akan menunggu kamu saat ini. Dan jika tidak percaya, tanyakan padanya apa dia tidak mengizinkan saya." Jeo mengeluh.

Dia menatap Aldi dengan sedikit tidak pengertian. Bukan Jeo membenci Aldi. Akan tetapi, permintaan Iqbal yang kali ini minta pada Jeo dengan sangat pribadi.

Unsur pertamanya karena Salsha sekarang ini istri seniornya, untuk ke dua. Imbalan tentu saja, Jeo senang dengan dikelilingi teman yang mempu membuatnya membangun untuk lebih baik dari hari kemarin.

PLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang