Surat dari Raja Wizard

1.8K 225 44
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini utusan kerajaan Wizard datang menghadap Raja Claude "Segala keagungan dan berkat kepada matahari Obelia" kata utusan itu menunduk dan memberi salam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini utusan kerajaan Wizard datang menghadap Raja Claude "Segala keagungan dan berkat kepada matahari Obelia" kata utusan itu menunduk dan memberi salam.

"Ada perlu apa?" kata Raja Claude.

"Yang Mulia, saya hanya menyampaikan surat ini dari Yang Mulia Raja Arthur" kata utusan itu menyerahkan surat, Felix menerima surat tersebut kemudian menyerahkannya pada Raja Claude.

Raja Claude membaca isi surat tersebut adalah

Dear Raja Claude sahabatku,
Bulan depan aku dan istriku akan pergi menuju ke pohon dunia dan itu memakan waktu yang sangat lama sekali minimal empat bulan dan maksimal satu tahun.
Karena tak ada yang menjaga putraku maka bulan depan akan kutitipkan dia di istanamu di obelia sekalian untuk mendekatkan kedua anak kita sebelum mereka nanti dewasa.
Aku harap kau akan mengurusnya dengan baik, jika sampai aku mendengar kau tidak mengurus putraku dengan baik, maka setelah aku pulang akan kuhancurkan seluruh negara dan kerajaan obelia, kau tau aku tak main2 dengan ucapanku bukan?
Jadi jangan sampai kau memperlakukan putraku dengan tidak baik, ingat kau itu berhutang nyawa padaku.
Dari sahabat lamamu
Raja Arthur tertampan didunia

"Tsk! apa2an dia itu mau menitipkan anaknya disini selama itu? dia kira ini tempat penitipan anak?! dan lagi sejak kapan aku menjadi sahabatnya?! huh!" kata Raja Claude.

"Kalau begitu, saya permisi dulu Yang Mulia. Segala keagungan dan berkat kepada matahari Obelia" kata utusan negara Wizard itu lalu pergi keluar ruang kerja Raja.

"Bocah itu pasti kini berusia lima tahun seusia putriku! kalau dia memiliki sifat seperti ibunya, tentu takkan menyusahkanku, tapi jika dia persis ayahnya? tsk! kuharap bocah itu memiliki sifat seperti ibunya dan tidak membuat ulah selama disini!" kata Raja Claude.

"Apa yang dimaksud oleh Yang Mulia adalah Pangeran Lucas?" Felix bertanya.

"Siapa lagi kalau bukan dia?" kata Raja Claude.

Tiba2 pintu ruang kerja pun diketuk dan bangsawan Roger Alphaeus pun masuk "segala keagungan dan berkat kepada matahari Obelia" kata Roger menunduk dan memberi salam hormat.

"Bagaimana hasil laporanmu?" kata Raja Claude.

"Ini hasil laporan saya, Yang Mulia" kata Roger memberikan dokumen laporannya dan Raja Claude memeriksanya.

"Bagus! kau boleh pergi sekarang" kata Raja Claude.

"Yang Mulia, maafkan kelancangan saya. Tapi saya hanya ingin mengutarakan pendapat saya, karena saya lihat tuan putri selama saya kesini selalu bermain sendirian" kata Roger.

Raja Claude mengernyitkan kening "lalu apa maksudmu?" kata Raja Claude.

"Untuk anak seusia tuan putri butuh teman bermain, bagaimana jika putra saya yang berusia tujuh tahun, Ijekiel Alphaeus menemani tuan putri? anak saya sangat tampan, sopan, baik dan ramah. Anda dan tuan putri pasti akan menyukainya" kata Roger.

"Saya rasa itu tidak perlu tuan Roger karena bulan depan, calon suaminya tuan putri yaitu Pangeran Lucas akan segera datang dan tinggal di Obelia, tentu tuan putri akan senang berteman dengan tunangannya itu" kata Felix dengan tersenyum polos.

Raja Claude mendelik tajam pada Felix "Felix! apa aku menyuruhmu bicara?" kata Raja Claude.

Felix menelan ludah dan gugup "maaf Yang Mulia" kata Felix.

"Itu tidak perlu! putriku hanya butuh diriku disampingnya! dia tidak membutuhkan anakmu ataupun anak Raja Arthur! satu2nya pria yang dia butuhkan dan dia sayangi adalah aku!" kata Raja Claude.

Baik Felix maupun Roger sama2 terdiam dan suasana diruang kerjapun terasa sangat dingin, mood Raja Claude tampak sangat buruk.

"Pergilah!" kata Raja Claude pada Roger.

"Segala keagungan dan berkat pada matahari obelia. Saya permisi pulang dulu Yang Mulia" kata Roger lalu segera keluar dari ruang kerja Raja.

Tak lama Raja Claudepun bangkit dari kursinya "Felix kau lanjutkan kerjaannya!" kata Raja Claude dan segera keluar ruangan, Felix hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal karena lagi2 urusan kerjaan negara diserahkan padanya.

Raja Claudepun menemui Putri Athanasia yang sedang bermain boneka dikamarnya sendirian di istana Emerald "ayah kecini?" kata Athanasia begitu melihat ayahnya masuk kekamarnya.

"Lanjutkan saja mainmu, aku hanya ingin menemanimu dan melihatmu" kata Raja Claude dan Athanasiapun meloncat kepangkuan Raja Claude sambil bermain boneka.

Setelah lama bermain boneka sendirian, tak lama kemudian putri kecil itupun tertidur dipangkuan ayahnya, ayahnya hanya menatap wajah Athanasia yang tertidur pulas.

"Aku takkan mengijinkan anak laki2 manapun mendekatimu! kalaupun bocah tengik itu kesini, maka dia akan tinggal diistana Ruby yang letaknya jauh dibelakang istana Emerald dan kau akan tetap disisiku, tak akan kubolehkan kau main dengannya!" kata Raja Claude dalam hati.

Raja Claude lalu memindahkan Athanasia ketempat tidur, membelai rambutnya dan mencium keningnya "takkan kubiarkan kau tinggal diistana hantu itu! aku akan mencari cara agar perjodohanmu kelak bisa batal!" pikir Raja Claude dan mendengus kesal setiap kali mengingatnya.

Endless Love Athanasia ❤ Lucas (WMMAP/SIBAP FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang