Usai pertemuan rapat negara di istana topaz, Ijekielpun keluar ruangan rapat duluan bersama dengan Claude dan Roger sementara para petinggi2 kaum bangsawan masih berada diruangan, hingga sudah tak terlihat lagi Claude, Ijekiel dan Roger, maka merekapun kembali ke kediamannya masing2."Aku cukup puas dengan hasil kerjamu Ijekiel, kau sangat cerdas, pandai dan kompeten! kau sangat cocok untuk menggantikanku, kini kau harus melakukan sesuatu untuk menangani pemberontakan di wilayah utara obelia" kata Claude.
"Yang Mulia tidak mungkin menugaskanku untuk berperang ke wilayah pemberontakan kan?" kata Ijekiel terkejut, masalahnya dirinya tak bisa bertarung, tak bisa menggunakan pedang apalagi ilmu sihir.
"Kenapa memangnya? dulu saat aku seusiamu bukan hanya mengikuti pelatihan tata negara bersama kakakku, kamipun sudah berlatih pedang, memanah, berkuda dan lainnya bahkan ketika saat itu mulai dikirim berperang oleh ayah kami, aku dan kakakku maju paling depan di arena pertempuran!" kata Claude.
Ijekiel membelalakan mata dan menelan ludah dengan gugup, begitupun Roger Alphaeus yang tampak keringatan begitu mendengar pernyataan Claude untuk menugaskan Ijekiel turun tangan langsung menangani pemberontakan wilayah utara obelia.
"Yang Mulia sudah gila! yang benar saja menugaskanku seperti itu!" pikir Ijekiel,
"Yang Mulia, Ijekiel adalah putra mahkota, keselamatannya adalah yang paling utama, kita tidak bisa menjamin tidak akan terjadi apa2 disana, sebaiknya para ksatria tangguh saja yang dikirim" kata Roger.
Claude mendengus "kau tau, bahkan kakakku adalah kaisar saat melawan pemberontak2 itu, dia bukan lagi pangeran atau putra mahkota, dia kaisar! tapi dia berani turun langsung hingga mengorbankan nyawanya! aku saat seusia dia juga sudah ikut langsung berperang ke medan pertempuran!" kata Claude kesal.
"Yang Mulia tidak semua hal harus turun langsung" kata Roger,
"Ijekiel putramu adalah anak laki2! sedangkan Athanasia saja bisa menggunakan pedang bahkan bisa melawan prajurit2 obelia saat kukirimkan prajurit obelia untuk menangkapnya! masa Ijekiel putramu kalah dengan perempuan?!" kata Claude kesal lalu pergi meninggalkan Ijekiel dan Roger.
"Ayah bagaimana ini?" kata Ijekiel cemas takut disuruh berperang,
"Jangan khawatir ayah akan berusaha agar kau tak berperang" kata Roger,
"Baiklah aku akan kembali kekamarku dulu" kata Ijekiel lalu berjalan menuju kamarnya di istana Emerald. Saat masuk kekamarnya Ijekiel menatap bunga mawar merah yang ada dalam vas bunganya dan mengambilnya setangkai.
"Tuan putri jika kau mau menerima cintaku maka nama baikmu akan kupulihkan dan juga akan kukembalikan kau keposisimu seperti dulu, aku melakukan ini hanya agar kau mau menyerah dan melepaskan Lucas lalu menerima cintaku" kata Ijekiel lalu mencium harum bunga mawar.
"Malam ini kusendiri tak ada yang menemani seperti malam2 yang sudah2 , hati ini selalu sepi tak ada yang menghiasi seperti cinta ini yang selalu pupus. Mawar ini semakin layu, tak ada yang memiliki, seperti aku ini semakin pupus. Tuhan kirimkanlah aku Athanasia yang baik hati, yang mencintai aku apa adanya" kata Ijekiel berdoa dalam hatinya agar Athanasia bisa menjadi kekasihnya suatu saat.
Ijekielpun membuka laci mejanya dan melihat gambar lukisan Athanasia yang selalu disimpannya kemudian mencium gambar lukisan tersebut dan mendekapnya dengan erat lalu tertidur ditempat tidur.
Ijekielpun memimpikan Athanasia bersama dirinya sedang bermesraan berdua dengan Athanasia, Ijekiel menggenggam tangan Athanasia dan memeluknya dalam mimpinya.
"Athanasia aku sangat mencintaimu sejak kita masih kecil bahkan ketika kau bayipun aku sudah mencintaimu karena kau begitu cantik, aku ingin memilikimu, aku bahagia bersamamu memelukmu, jika ini adalah mimpi maka aku bahkan tak ingin terbangun dari tidurku, karena aku selalu terpejam dan bermimpi berdua hanya denganmu, aku benar2 mencintaimu Athanasia" kata Ijekiel dalam mimpinya pada Athanasia, sedangkan Athanasia dalam mimpi Ijekiel hanya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love Athanasia ❤ Lucas (WMMAP/SIBAP FanFiction)
Fanfiction♡TAMAT/COMPLETED♡ Athanasia, seorang Tuan Putri berusia 17 tahun dari seorang Kaisar Obelia Claude de Alger Obelia dan Permaisuri Diana de Alger Obelia. Harus menerima kenyataan bahwa dirinya harus segera menikah dengan seorang Pangeran kegelapan...