Dikarenakan unjuk rasa rakyat semakin besar2an menentang kebijakan Sang Kaisar yang mengangkat Ijekiel sebagai Pangeran tersebut, maka hal ini dianggap membahayakan posisi Ijekiel sebagai calon pewaris tahta.Maka Roger Alphaeuspun meminta Claude untuk segera mengangkat Ijekiel sebagai Putera Mahkota Kerajaan Obelia yang kelak akan meneruskan tahta kerajaan menggantikan Claude dan Claudepun menyetujuinya.
Hari inipun dilangsungkan acara penobatan Ijekiel sebagai Putera Mahkota Kerajaan Obelia dan para tamu2 Kerajaan negara lainpun hadir begitupun para bangsawan.
Setelah mengadakan penobatan Ijekiel sebagai Putera Mahkota, para tamu2 bangsawan dan kerajaanpun saling berkumpul diruang makan dan berbincang.
"Kemana nona Athanasia setelah gelar Putrinya dicabut?", "kudengar dia kabur dan tidak tinggal disini lagi?", "denger2 dia berada di istana Wizard?", "ya wajar dia calon istri dari putera mahkota Wizard jadi kabur kesana", "ada apa dengan Yang Mulia, bukankah dia dulu menyayangi nona Athanasia?", "tidak ada yang tau persis apa yang terjadi antara mereka" begitulah para tamu yang berkumpul dan bergosip.
"Ijekiel akhirnya kau telah resmi menjadi Putera Mahkota, kini tak ada lagi yang berani mengganggu kedudukanmu, kau yang kelak akan menggantikan Yang Mulia Raja dan itu sudah resmi" kata Roger tersenyum licik.
"Ya ayah terimakasih atas semua yang telah kau lakukan, tapi aku tak bisa tenang sebelum Athanasia ditangkap dan dihukum gantung oleh Yang Mulia Raja" kata Ijekiel.
"Kau menginginkan kematian Athanasia?" Roger bertanya, Ijekiel terdiam.
"Jika aku tak bisa memiliki Athanasia, gadis yang sangat aku cintai dari kecil, maka pangeran kegelapan Lucaspun tak boleh memilikinya! aku lebih suka melihat Athanasia mati! dengan begitu baik aku ataupun Lucas sama2 tidak bisa memiliki Athanasia! aku puas melihatnya tersakiti oleh orang yang paling dia cintai yaitu ayahnya sendiri tapi aku lebih puas lagi jika melihat dia mati daripada melihat dia menikah dengan Lucas! kecuali jika dia mau membatalkan pernikahannya dan menerima cintaku, maka akan kukembalikan kedudukannya sebagai pewaris kerajaan yang sah dan nama baiknya dimata pengadilan" kata Ijekiel dalam hati dan termenung.
"Ijekiel kenapa kau diam?" Roger bertanya,
"Ah tidak apa2 ayah" jawab Ijekiel.
Sementara itu Penelope yang sedang minum wine diujung ruangan tiba2 dipeluk Duke Alfonso dari belakang dan Duke meremas dadanya, Penelope terkejut.
"Kau gila apa yang kau lakukan? disini banyak tamu undangan dan bisa terlihat!" kata Penelope melepaskan pelukan dari Duke Alfonso tersebut.
"Sudah lama kita tak bertemu, aku merindukanmu, kau kemana saja? apakah kau tidak merindukanku?" kata Duke Alfonso.
"Tidak!" jawab Penelope dengan ketus lalu pergi meninggalkan Duke Alfonso sendirian.
Sementara itu Jenneth ternyata melihat dari kejauhan kelakuan ibunya dengan mata kepala sendiri dan merasa sangat kecewa pada Penelope
"Ternyata benar kau seperti itu ibu, aku tak menyangkanya! bukankah Duke Alfonso masih berusia 20 tahun" kata Jenneth dalam hati.
"Selamat siang Lady Jenneth, senang bisa bertemu denganmu, rupanya anda disini? sedang apa anda sendiri disini? kenapa tidak bergabung dengan yang lainnya?" kata seseorang yang menyapanya.
Jenneth menoleh "Tuan Cabel? senang bertemu dengan anda juga" kata Jenneth.
"Bagaimana kabarmu?" kata Cabel,
"Baik dan anda sendiri?" kata Jenneth,
"Akupun demikian" jawab Cabel tersenyum, dan merekapun akhirnya berbincang2 dengan akrab satu sama lain.
Sementara itu Penelope berusaha mencari dan mendekati Claude, rupanya Claude sedang sendiri.
"Segala keagungan dan berkat kepada matahari Obelia" kata Penelope menunduk dan memberi salam hormat.
"Mau apa lagi?!" kata Claude ketus,
Penelope tersenyum menggoda "aku merindukanmu, aku masih mencintaimu, bukankah sekarang sudah tidak ada lagi Diana diantara kita?" kata Penelope sambil sengaja membungsurkan dadanya dan berjalan maju mendekati Claude.
"Walaupun Diana dan Athanasia sudah pergi, aku sampai matipun takkan pernah memilihmu!" kata Claude lalu langsung pergi meninggalkan Penelope sendiri.
Penelope cemberut kesal ditinggalkan Claude sendiri, Pangeran Dice dari Arlanta yang merupakan kekasih gelap Penelope menghampirinya.
"Sepertinya kau mendekati Raja Claude? apa kau menyukainya? bukankah aku juga calon Raja, apa aku tak cukup bagimu? aku sangat mencintaimu dan ingin menjadikanmu Ratuku" kata Pangeran Dice.
"Kau bicara apa sih?!" kata Penelope ketus,
"Kenapa kau terus menghindariku Penelope? aku bisa gila jika lama2 begini, kau membuatku gila karena pesonamu" kata Pangeran Dice lalu menarik Penelope.
"Kau akan membawaku kemana Dice?!" kata Penelope, Dice terus menyeretnya tak peduli, dan membawanya ke semak2 kebun istana dan bercinta dengan Penelope melampiaskan nafsunya pada Penelope.
Sementara itu diujung ruangan seseorang yang beriris hitam, tinggi, bersurai hitam dan berwajah mirip dengan kaisar sebelumnya mengamati tingkah Penelope sejak awal dengan Duke Alfonso lalu mencoba mendekati Claude namun gagal dan kini malah bercinta disemak2 kebun kerajaan dengan Pangeran Dice dari Arlanta hanya tersenyum dan menggeleng2kan kepala.
"Astaga wanita itu benar2 sudah gila rupanya! dia mendekati tiga pria sekaligus namun gagal dengan Raja Claude, ckckck! tapi dia memang sangat cantik, menggairahkan dan mempesona, membuat pria manapun bisa tergila2 pada keindahan tubuhnya" kata pria tersebut sambil tersenyum dan meneguk wine nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love Athanasia ❤ Lucas (WMMAP/SIBAP FanFiction)
Fanfic♡TAMAT/COMPLETED♡ Athanasia, seorang Tuan Putri berusia 17 tahun dari seorang Kaisar Obelia Claude de Alger Obelia dan Permaisuri Diana de Alger Obelia. Harus menerima kenyataan bahwa dirinya harus segera menikah dengan seorang Pangeran kegelapan...