Keluarga Bahagia

1.4K 151 40
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah ingatannya kembali, Claudepun langsung memerintahkan prajurit istana untuk menjemput Diana dan Athanasia di istana Wizard dan membuat pesta penyambutan meriah atas kedatangan Diana dan Athanasia kembali di istana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah ingatannya kembali, Claudepun langsung memerintahkan prajurit istana untuk menjemput Diana dan Athanasia di istana Wizard dan membuat pesta penyambutan meriah atas kedatangan Diana dan Athanasia kembali di istana.

Bahkan Claude langsung mengembalikan gelar Ratu pada Diana dan Putri pada Athanasia, hal ini membuat Roger dan Ijekiel menjadi marah karena khawatir posisi Ijekiel akan tergantikan oleh Athanasia.

"Diana maafkan aku" kata Claude menangis setelah istrinya itu baru saja tiba di istana, didalam kamarnya, Diana hanya terdiam dan menunduk.

"Ibu?" kata Athanasia yang berada disisi Diana memegang lengan Diana.

"Aku tau kau marah padaku Diana" kata Claude,

"Kau menginginkan anak laki2? kau tau dulu saja aku hampir mati saat melahirkan Athanasia jika saja tidak ditolong Raja Arthur. Jika aku hamil lagi dan memberimu anak laki2, mungkin saja nyawaku benar2 akan melayang karena anak itu akan memiliki mana darimu yang sangat kuat" kata Diana sedih.

"Diana...aku tak menginginkan anak laki2, aku hanya butuh kau dan Athanasia disisiku selamanya, kumohon jangan tinggalkan aku lagi" kata Claude menggenggam tangan Diana, Diana melepas tangan Claude.

"Kau mengambil Ijekiel yang tak ada hubungan darah denganmu, itu sudah membuktikan kau menginginkan anak laki2 tanpa kau mengatakannya" kata Diana dengan sinis dan dingin.

"Sumpah itu tidak benar, harus berapa kali kukatakan, bahkan Ratu Obelia masa lampau adalah wanita dan dia jauh lebih hebat dibanding seluruh raja2 pendahulunya bahkan Ratu Athanasia masa lampau jauh lebih hebat dari ayahnya ketika memimpin dan aku yakin putri kita juga bisa sepertinya, jadi aku tak butuh anak laki2! aku tidak sadar saat itu atas apa yang kulakukan karena aku amnesia, maafkan aku" kata Claude masih menangis didepan Diana, Diana mendengus kesal.

"Ibu?" kata Athanasia dengan jurus puppy eyes andalannya,

"kau tau itu tak mempan padaku Athanasia" kata Diana membuang muka karena tak tahan jika Athanasia mengeluarkan jurus puppy eyes pasti hatinya akan luluh.

Claudepun langsung bersujud didepan Athanasia dan Diana "aku minta maaf pada kalian atas kelakuanku selama ini, aku tau ini bahkan tidak cukup atas apa yang kulakukan...aku bahkan ingin membunuh darah daging kita berdua, Diana. Aku tau kau sakit hati, maafkan ayahmu ini Athanasia, maafkan suamimu ini Diana. Bagiku harta berharga adalah keluargaku anak istriku bukan tahta kerajaan" kata Claude.

"Claude apa yang kau lakukan ini? kau seorang Kaisar, tak pantas bersujud padaku seperti ini" kata Diana menarik Claude lalu memeluknya.

"Ayah?" kata Athanasia terharu,

"Aku memaafkanmu Claude...aku juga sangat mencintaimu" kata Diana menangis memeluk Claude, Claudepun mencium bibir Diana melumatnya dan memainkan lidahnya.

"Eheeem...sepertinya kalian lupa ada aku disini? aku dianggap seranggakah? baiklah aku keluar dulu" kata Athanasia lalu keluar dari kamar kedua orang tuanya.

Claude dan Diana tersenyum saat melihat punggung Athanasia yang keluar kamar, setelah Athanasia pergi merekapun saling berpandangan, dan Claudepun mengunci pintu kamar dengan sihirnya dan menutup gordyn kamar dengan sihirnya.

"Aku merindukanmu...aku mencintaimu Diana" kata Claude membaringkan Diana ditempat tidur dan merekapun bercinta.

Keesokan harinyapun Claude tea time ditaman istana bersama Diana dan Athanasia dengan Felix yang berdiri dibelakangnya dengan wajah berbinar.

"Sungguh senang sekali bisa melihat Yang Mulia harmonis lagi dengan Yang Mulia Ratu dan Tuan putri" kata Felix.

"Felix jangan banyak bicara" kata Claude. Dan kini Claudepun semakin dekat dengan Athanasia, walaupun Athanasia sudah berusia 15 tahun tapi Claude masih suka menggendongnya seperti anak kecil.

"Ayah aku sudah besar! turunkan aku!" kata Athanasia kesal, ketika ayahnya menggendongnya, Felix hanya bisa tertawa melihat interaksi ayah dan anak itu.

Dan pada saat itu Lucaspun datang teleportasi ke istana dan tepat berada didepan Claude yang sedang menggendong Athanasia.

"Padahal aku mau mengajakmu berkencan keluar istana, tapi lagi2 ayahmu memonopolimu seharian! huh! hei om, bukan kau saja yang kangen dengannya! kau tau, aku juga tak bertemu dengannya selama setahun! dan aku ini calon suaminya" kata Lucas mendengus kesal.

"Diamlah kau bocah tengik" kata Claude masih terus saja menggendong Athanasia dan melewati Lucas, membuat Lucas cemberut kesal melihatnya karena tak ada waktu berduaan dengan Athanasia.

Sementara itu Roger dan Ijekiel sedang berbincang di ruang tamu istana "mereka sudah kembali kesini ayah, apa yang harus kita lakukan?" kata Ijekiel.

"Kau masih menjadi Pangeran dan juga Putra Mahkota, kau tenang dulu. Lagipula Yang Mulia belum terburu2 mencabut gelarmu karena dia tau ada konsekuensinya jika dia melakukan itu terburu2" kata Roger Alphaeus.

"Memangnya apa konsekuensinya?" Ijekiel bertanya,

"Sejak ratusan tahun lampau secara turun temurun keluarga bangsawan Alphaeus telah menjadi penasehat resmi keluarga kerajaan dan Alphaeus memiliki tanah dan kekuasaan juga tambang dimana2 diwilayah Obelia ini, Alphaeus adalah kasta tertinggi kaum bangsawan Obelia, para bangsawanpun memihak Alphaeus karena kami punya kepentingan yang sama, mereka tak sudi dipimpin seorang wanita tentunya! itu yang menjadi dasar pertimbangan Yang Mulia untuk mencabut gelarmu, dan satu lagi perlu kau ingat, jika Yang Mulia gegabah maka para kaum bangsawan akan mogok masal dan tak akan sudi memberikan pajak pada istana, itu berarti istana tak dapat setoran upeti untuk biaya pembangunan dan fasilitas publik bahkan untuk membiayai kebutuhan istana" kata Roger tersenyum licik.

"Begitu ya ayah? berarti aku akan tetap menjadi Pangeran?" kata Ijekiel,

"tentu saja anakku kau tak perlu khawatir, dan Yang Mulia tentu tau akibatnya jika yang menentangnya adalah kaum bangsawan itu akan merugikan istana, beda halnya jika yang unjuk rasa rakyat kecil karena mereka tak pernah memberi setoran upeti pada istana" kata Roger tersenyum licik lalu mengelus kepala Ijekiel.

"Aku mengerti ayah" kata Ijekiel,

"Kau tenang saja anakku, ayahmu ini akan lakukan apapun untuk mempertahankan posisimu saat ini" kata Roger tersenyum licik.

Endless Love Athanasia ❤ Lucas (WMMAP/SIBAP FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang