Pagi ini Claude dan Dianapun bersiap melepaskan kepergian Athanasia yang didampingi oleh Lucas dan juga Felix ke medan peperangan melawan gerakan pemberontak diwilayah utara Obelia.Diana, Lilian, Hannah dan Seth tampak menangis melepas kepergian Athanasia sementara Claude termenung membayangkan kejadian 16 tahun lalu saat dirinya dan Anastasius berperang.
Lamunan Claude kembali saat dirinya masih kecil dan kakaknya, Anastasius selalu melindunginya, menjaganya dan mengajarkan pelajaran yang tidak dimengerti oleh Claude.
Anastasius adalah kakak yang baik bagi Claude saat mereka masih kecil hingga remaja, namun hubungan mereka sempat memburuk karena Anastasius menghamili Penelope lalu menikahinya.
Claude saat itu menganggap Anastasius merebut kekasih tercintanya dan Claude tak mau berbicara lagi pada Anastasius sejak saat itu.
Hingga pada suatu malam, sebelum keesokan harinya mereka berangkat berperang menuju wilayah utara Obelia, Anastasius menghampiri Claude yang saat itu masih berstatus sebagai Pangeran.
Claude sedang duduk dan menatap langit malam, "hei adikku sedang apa kau disini sendiri? jangan begadang, besok kita berangkat setelah matahari terbit" kata Anastasius lalu duduk dikursi disamping Claude, Claude hanya melirik dan mendengus.
"Kau masih marah dan sakit hati padaku? aku tau aku yang salah, tapi kejadian malam itu benar2 kecelakaan murni, saat itu aku mabuk, Penelope juga mabuk" kata Anastasius.
"Sudahlah tak perlu kau jelaskan lagi! aku tak mau mendengarnya!" kata Claude ketus.
"Aku memang mencintai Penelope diam2 sejak dulu, tapi aku tak pernah bermaksud merebutnya darimu, apa kau benar2 akan membenciku selamanya? kita tidak tau apa yang akan terjadi dipertempuran esok hari, aku sudah mendengar kekuatan pemberontak itu mereka memiliki kesaktian sihir yang sangat tinggi! bagaimana jika umurku tak panjang? apakah kau masih akan dendam padaku?" kata Anastasius.
"Kau ini bicara apa sih? bicaramu tak masuk akal!" kata Claude,
"entahlah...aku merasakan firasat buruk akan terjadi sesuatu" kata Anastasius dan merenung, Claude meliriknya kemudian mendengus,
"jangan berpikir yang aneh2" kata Claude dingin,
"mungkin saja ini kesempatan terakhir kita bisa ngobrol bareng seperti ini kan?" kata Anastasius tersenyum, Claude terkejut.
"Kau? kenapa bicaramu aneh sekali!" kata Claude bingung,
"entahlah akhir2 ini aku bermimpi aneh" kata Anastasius,
"aku mau kekamar dulu, aku mau tidur karena besok kita harus berangkat pagi!" kata Claude,
"maafkan jika aku punya salah dan menyakitimu tentang Penelope" kata Anastasius dengan wajah sendu.
Claude merasa terkejut, firasatnya merasa tak enak "sudahlah lupakan soal itu, aku sudah memaafkanmu" kata Claude lalu pergi meninggalkan Anastasius kekamarnya.
Dan beberapa hari setelah perangpun ternyata firasat Anastasius menjadi kenyataan, Claude yang saat itu akan ditusuk oleh pedang oleh seorang pria bersurai cokelat panjang, beriris hijau.
Dan Anastasiuspun melindungi Claude, Anastasius mendorong Claude hingga jatuh terpental jauh, dan pedang itu menancap mengenai perut Anastasius hingga tembus kebelakang, Claude yang melihatnya terkejut dan merasa bersalah. Claude bahkan sempat meneteskan air mata saat jasad Anastasius dimasukkan kedalam peti mati dan dikuburkan ditempat pemakaman para Raja Obelia terdahulu.
Claudepun tersadar dari lamunannya dan langsung memeluk erat Athanasia karena tak ingin kejadian Anastasius dulu terulang pada Athanasia.
"Ayah mencintaimu...sangat mencintaimu putriku! kumohon kembalilah dengan selamat, kami menunggumu pulang dengan selamat, disini" kata Claude memeluk erat Athanasia.
Athanasia terkejut dan membalas pelukan ayahnya "ya ayah aku akan kembali pulang ke istana" kata Athanasia.
Claudepun melepaskan pelukannya, "Felix!" kata Claude,
"Ya Yang Mulia?" kata Felix dengan posisi berlutut ditanah untuk menerima titah perintah dari Rajanya,
"jagalah Athanasia dan jangan sampai dia terluka sedikitpun" kata Claude,
"siap Yang Mulia" kata Felix,
"dan kau bocah tengik, lindungi Athanasia! pulanglah kalian semua dengan selamat! segeralah kembali bawa kemenangan itu!" kata Claude.
"Anda tak perlu mengkhawatirkannya, saya akan menjaganya dengan segenap jiwa raga saya" kata Lucas, Claude mengangguk dan akhirnya melepaskan rombongan Athanasia pergi menuju medan perang.
Lucas mendengus, masalahnya semua rombongan menunggang kuda masing2 sedangkan Ijekiel dan Roger Alphaeus yang tak bisa menunggang kuda dan tak mau berpanas2an malah enak2an naik diatas kereta, sedangkan Athanasia dan Lucas sendiri menunggang kuda bersama seluruh pasukan prajurit Obelia.
"Dasar laki2 manja! yang begitu mau menggantikan om Claude jadi Raja? cih! menyebalkan!" kata Lucas mendengus diatas kudanya.
"Kau kenapa?" Athanasia bertanya,
"tuh liat" kata Lucas menunjuk dengan dagunya kearah kereta kuda Ijekiel dan Roger.
Athanasia tertawa pelan "sudah biarkan saja, mungkin mereka tak bisa cara menunggang kuda" kata Athanasia dan merekapun melanjutkan perjalanan menuju wilayah utara obelia untuk berperang melawan pemberontak disana yang terkenal sakti, kuat dan ganas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love Athanasia ❤ Lucas (WMMAP/SIBAP FanFiction)
Fanfiction♡TAMAT/COMPLETED♡ Athanasia, seorang Tuan Putri berusia 17 tahun dari seorang Kaisar Obelia Claude de Alger Obelia dan Permaisuri Diana de Alger Obelia. Harus menerima kenyataan bahwa dirinya harus segera menikah dengan seorang Pangeran kegelapan...