Tepat saat ini Jenneth Margaritha pun akan dieksekusi hukuman mati, Jenneth menggunakan pakaian serba putih yang telah disediakan.
Jennethpun naik keatas panggung eksekusi, sedangkan Roger dan Ijekiel terdiam dibawah dan memperhatikan Jenneth yang akan dieksekusi.
Ijekiel menunduk dan membayangkan masa2 kecil yang indah saat berdua bersama Jenneth, Ijekiel menyayangi Jenneth karena Jenneth adik sepupunya, namun Ijekiel tidak mau kalau keterlibatannya juga terungkap.
Jennethpun maju perlahan2 keatas tiang gantungan dan berjalan menunduk, wajahnya sangat muram dan air matanya tak berhenti mengalir dipipinya.
"Tidak apa2...aku akan bertemu ayah sebentar lagi, aku merindukanmu ayah, kita akan bertemu, tunggu aku disana ayah" gumam Jenneth sambil melangkah perlahan2 ketiang gantungan.
Roger berpaling dan membuang muka tak mau melihatnya karena merasa tak tega begitupun Ijekiel yang menunduk, namun mereka berdua lebih mengutamakan tahta ketimbang ikatan keluarga.
Kepala Jennethpun masuk kedalam tali tambang yang sudah disediakan, Jenneth memejamkan mata, sebentar lagi tali gantungan akan ditarik oleh algojo pengeksekusi.
"Aku siap...kita akan bertemu dialam yang sama ayah, aku sangat merindukanmu dan ingin bertemu tak hanya dalam mimpi" kata Jenneth dalam hatinya.
Tepat saat sebelum algojo pengeksekusi menarik tali tambangnya tiba2 ada ledakan.
Blaaaarrr!!!
Sebuah cahaya berwarna hitam pekat dan asap memenuhi arena panggung dan juga tempat penonton, hingga semua orang memejamkan mata karena akibat asap hitam dan bunyi ledakan yang sangat kencang tadi.
"Suara apa itu?" kata Athanasia kaget dari dalam kamar, Lucaspun terkejut,
"jangan keluar dulu, kita tidak tau apa yang terjadi diluar, kita tunggu informasi dulu ada kejadian apa diluar" kata Lucas yang mengkhawatirkan keselamatan Athanasia, Athanasia mengangguk setuju.
Sementara itu diruang Claude "Felix ada suara ledakan apa tadi itu? cepat cari tau keluar!" kata Claude,
"siap Yang Mulia" kata Felix,
tak lama asap hitampun berangsur2 menghilang dari arena panggung eksekusi dan tempat area penonton, para penonton yang berada dibawah yang semula memejamkan mata kembali membuka matanya.
"Apa yang terjadi?", "Lady Jenneth menghilang!", "kenapa dia bisa hilang?", "ada apa sebenarnya?", "tadi itu apa?", "dimana Lady Jenneth", "suara ledakan dan kepulan asap tadi membuat Lady Jenneth menghilang" kata para penonton yang berada dibawah panggung dan terkejut.
Para prajurit dan algojopun langsung mencari Jenneth dilokasi sekitar tempat kejadian, namun tak ada jejak keberadaan Jenneth dan Jennethpun menghilang.
"Apa yang terjadi ayah? dimana Jenneth?" Ijekiel bertanya, Roger menggelengkan kepala.
Felixpun datang dilokasi tempat kejadian arena panggung eksekusi "apa yang terjadi? ada apa sebenarnya?" Felix bertanya.
"Tiba2 ada sebuah ledakan dan kepulan asap hitam pekat mengelilingi tempat ini lalu tiba2 Lady Jenneth menghilang dan kami tidak tau dimana dia berada, kami sudah mencarinya kemana2" kata algojo tersebut.
"Bodoh! kalian harus mempertanggung jawabkannya pada Yang Mulia!" kata Felix lalu pergi untuk menghadap Claude.
Felixpun masuk ketempat ruang kerja Claude "bagaimana Felix, apa yang terjadi?" Claude bertanya,
"ada ledakan besar dan kepulan asap hitam pekat mengelilingi arena panggung lalu Lady Jenneth menghilang dan tidak ditemukan" kata Felix.
"Ada seseorang yang menyelamatkannya? tapi siapa?" kata Claude,
"apa perlu dipasang poster gambar rekaman Lady Jenneth sebagai buronan?" Felix bertanya,
"tidak usah! putriku masih marah karena aku membiarkan Jenneth dihukum mati oleh pengadilan, kini ada orang menyelamatkannya entah siapa orang itu, biarkan saja Jenneth hidup, kuharap dia tak akan menginjakkan kaki lagi di obelia" kata Claude.
"Baiklah Yang Mulia" kata Felix,
Jenneth yang saat ini pingsan dirinya bermimpi bertemu ayahnya kembali "ayah? apa kita akan bersama2 mulai saat ini?" kata Jenneth.
"Tidak anakku sayang, kau belum bisa bersamaku disini, jalan hidupmu masih panjang, suatu saat kita akan bertemu tapi tidak sekarang" kata Anastasius dalam mimpi Jenneth dan tersenyum.
Jennethpun membuka matanya perlahan2 "ayah aku rindu kamu" gumam Jenneth,
"anda sudah bangun Lady?" kata seseorang,
Jenneth menatap wajah orang tersebut lalu tiba2 memeluknya dan menangis dipelukannya "ayah! apakah ini mimpi? apakah pada akhirnya kita bersama untuk selamanya? aku merindukanmu ayah, aku tak mau berpisah lagi denganmu ayah" kata Jenneth terisak2.
"Ibunya menganggap aku Raja Claude dulu main peluk dan cium saja, sekarang anaknya menganggap aku ayahnya main peluk aku" kata seseorang tersebut dalam hatinya.
"Ayah...aku mencintaimu" kata Jenneth masih menangis,
"Lady, maaf tapi aku bukan ayahmu, namaku Andy Jacob dan aku ayah adikmu bukan ayahmu" kata Andy Jacob.
Jennethpun langsung melepaskan pelukannya dan terkejut "kau? kau tuan Andy Jacob? kau...kau...kau mirip dengan gambar lukisan ayahku, maafkan aku tuan karena telah tiba2 memelukmu seperti ini" kata Jenneth.
"Tidak apa2" kata Andy Jacob tersenyum,
"kenapa kau menyelamatkanku?" Jenneth bertanya,
"karena aku takkan membiarkanmu menanggung beban sendirian, aku akan selalu ada untukmu. Aku sangat mencintai ibumu dan tadinya aku akan menikahinya dan kau akan menjadi anak tiriku, tapi ibumu sudah tiada, jadi aku akan menjagamu karena kau sudah tak punya siapapun lagi. Mulai saat ini aku ada bersamamu dan kau tak akan sendirian lagi" kata Andy Jacob tersenyum lembut.
"Anda baik sekali tuan, beruntungnya adikku Anastasius memiliki ayah sepertimu" kata Jenneth,
"kenapa kau memberinya nama Anastasius? aku bahkan belum sempat memberi nama pada anakku" kata Andy Jacob,
"Anastasius adalah nama ayah kandungku dan dia Kaisar sebelumnya, karena aku sangat menyayangi ayahku walaupun aku tak pernah melihatnya, dia meninggal saat aku belum lahir, jadi itulah aku menamakan adikku Anastasius, kau tak keberatan kan?" Jenneth bertanya.
"Tentu tidak, nama yang bagus" kata Andy Jacob tersenyum, "kasian anak ini dia kehilangan ayahnya sejak masih dalam kandungan wanitaku, pasti anak ini menderita, padahal aku menyelamatkannya dan membawanya kesini hanya untuk menjadi pengasuh anakku yang masih bayi, tapi aku jadi merasa kasihan pada anak ini yang selalu merasa sendirian dan kesepian" pikir Andy Jacob.
"Tuan terimakasih telah menyelamatkanku" kata Jenneth,
"tidak perlu dipikirkan, aku hanya meminta kau mau mengurus anakku dengan baik, aku sudah membawa anakku dari kediaman Alphaeus, dia disini" kata Andy Jacob.
"Anastasius disini?" Jenneth bertanya, Andy Jacob mengangguk dan tak lama terdengarlah suara tangisan bayi dari luar ruangan, Anastasius menangis karena kelaparan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love Athanasia ❤ Lucas (WMMAP/SIBAP FanFiction)
Fanfiction♡TAMAT/COMPLETED♡ Athanasia, seorang Tuan Putri berusia 17 tahun dari seorang Kaisar Obelia Claude de Alger Obelia dan Permaisuri Diana de Alger Obelia. Harus menerima kenyataan bahwa dirinya harus segera menikah dengan seorang Pangeran kegelapan...