♡TAMAT/COMPLETED♡
Athanasia, seorang Tuan Putri berusia 17 tahun dari seorang Kaisar Obelia Claude de Alger Obelia dan Permaisuri Diana de Alger Obelia.
Harus menerima kenyataan bahwa dirinya harus segera menikah dengan seorang Pangeran kegelapan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ayah lihatlah sepatu kaca yang berwarna pink ini indah sekali bukan?" kata Athanasia menunjukkan sepatu pemberian Lucas pada Raja Claude diruang kerja Raja Claude, Raja Claude yang mengetahui itu pemberian Lucas mendengus kesal.
"Itu sangat indah sekali, pasti Pangeran Lucas yang memberikan untuk tuan putri, seleranya tinggi sekali bisa memilihkan barang sebagus itu. Ah saya yakin dia pria yang akan membahagiakan wanitanya setelah menikah nanti, anda beruntung tuan putri" kata Felix tersenyum.
"Felix keluar kau!" kata Raja Claude mengusir Felix, Felix pun langsung keluar dari ruang kerja Raja Claude.
"Ayah kenapa masih tak suka pada Lucas, tiga tahun lagi kami akan segera menikah, dia akan menjadi anak ayah juga kan?" kata Athanasia tersenyum.
"Aku tak pernah menganggapnya sebagai calon menantuku!" kata Raja Claude mendengus kesal.
Athanasia menghampiri ayahnya lalu duduk dipangkuan ayahnya dan memeluk leher ayahnya "ayah masih kesal ya sama Lucas? Lucas itu baik kok sebenarnya, tapi karakternya memang agak keras" kata Athanasia meredakan kemarahan ayahnya.
"Dia itu sama persis dengan Arthur! tak punya sopan santun!" kata Raja Claude.
"Lalu kenapa dulu ayah menjodohkan kami? sekarang kami sudah saling cinta" kata Athanasia bertanya heran.
Raja Claude mendengus "kalau bukan karena untuk menyelamatkan ibumu dulu, aku juga tak sudi menerima tawaran Arthur sialan itu, untuk menikahkan kalian!" kata Raja Claude.
"Memangnya ibu kenapa?" Athanasia bertanya,
"Tidak apa2" kata Raja Claude tak mau menjawab pertanyaan anaknya itu,
Athanasia menyandarkan kepalanya di dada bidang Raja Claude sambil terus memeluk ayahnya dan berada dipangkuannya.
"Aku tak akan bisa seperti ini lagi jika sudah menikah dengan Lucas, aku mau puas2in menikmati bersama ayah sebelum kami menikah nanti" kata Athanasia memeluk erat Raja Claude.
"Kau benar2 akan pergi meninggalkanku ke istana Wizard?!" Raja Claude bertanya dengan kaget.
Athanasia menatap mata ayahnya dalam2 kemudian menarik wajah ayahnya dan mencium pipi ayahnya "apapun yang terjadi ayah tetap ayahku dan takkan tergantikan dihatiku meskipun aku menikah nanti" kata Athanasia.
Tiba2 Ratu Diana masuk ke ruang kerja Raja Claude "rupanya kalian disini? aku mencarimu kemana2 Athanasia, kau tak berlatih dansa dengan madam Pompadour? dia tadi mencarimu dan menanyakanmu" kata Ratu Diana.
Ratu Diana lalu menghampiri Raja Claude dan ikut duduk dipangkuan Raja Claude bersama Athanasia.
"Kalian berdua kenapa duduk dipangkuanku? tidak sadarkah kalau kalian berat dan membuatku kram?" kata Raja Claude ketus.
Ratu Diana dan Athanasia tertawa, mereka saling berpandangan kemudian sama2 mencium pipi Raja Claude, Athanasia mencium pipi kiri Raja Claude dan Ratu Diana mencium pipi kanan Raja Claude.
"Ayo ikut ibu, Athanasia karena ayahmu masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikannya, kita jangan mengganggunya dulu" kata Ratu Diana.
"Baik ibu" kata Athanasia lalu menuruti ibunya, Ratu Diana dan Athanasiapun keluar dari ruang kerja Raja Claude.
Raja Claude menghela nafas panjang usai anak istrinya keluar dari ruang kerjanya tersebut.
"Athanasia...jika kau nanti menikah maka kau akan pergi meninggalkanku bersama bocah tengik sialan itu ke istana Wizard, sedangkan kebahagiaanku hanyalah bersamamu dan ibumu, kebahagiaanku di dunia ini hanya keluarga kecilku dan bocah tengik sialan itu akan merampasmu dariku tiga tahun lagi? aku sungguh tidak rela! aku tidak akan membiarkannya!" kata Raja Claude.
