Persaingan dimulai

2.1K 246 108
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raja Claudepun menghampiri para tamu2 dari negara2 kerajaan lain yaitu Raja2 dari Arlanta, Saicancia, Hugale, dll untuk sekedar menyapa dan berbincang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Raja Claudepun menghampiri para tamu2 dari negara2 kerajaan lain yaitu Raja2 dari Arlanta, Saicancia, Hugale, dll untuk sekedar menyapa dan berbincang.

Sementara Raja Arthur, Ratu Mary dan Ratu Diana berbincang bertiga, bayi Lucas berada dalam gendongan Ratu Mary sedangkan Putri Athanasia dibawa berkeliling ruangan oleh Lilian.

Tak lama bangsawan Roger Alphaeus dan anaknya, Ijekiel Alphaeus yang berusia dua tahun menghampiri Lilian yang sedang menggendong putri Athanasia tersebut.

"Dia bayi yang sangat cantik, dia mirip sekali dengan Yang Mulia Raja" kata Roger Aplhaeus menatap bayi Athanasia, "Ijekiel lihatlah bayi ini, nanti ayah akan meminta pada Yang Mulia agar kau bisa menjadi teman mainnya Putri" kata Roger pada anak kecil disebelahnya.

Ijekiel, balita berusia dua tahun bersurai perak dan bermata emas itu tersenyum senang "benalkah ayah, aku cuka cekali putli ini cantik cekali" kata Ijekiel menatap bayi Athanasia.

"bolehkah aku mencium pipi putli yang gemecin ini" kata Ijekiel pada Lilian,

"Ah tentu saja boleh" kata Lilian tersenyum.

Bayi Lucas yang berada dalam gendongan Ratu Mary memukul2 punggung ibunya, Ratu Mary menoleh lalu dia menunjuk kearah putri Athanasia dan Ijekiel.

Ratu Mary memberikan bayi Lucas pada maid dibelakangnya "dia ingin bermain dengan putri Athanasia, kau bawa dia kesana" kata Ratu Mary pada maid tersebut.

Maid tersebut lalu menggendong bayi Lucas dan menghampiri Lilian yang sedang menggendong Putri Athanasia.

Saat Ijekiel memajukan tubuhnya hendak mencium pipi bayi Athanasia yang berada dalam gendongan Lilian, tiba2 ada tangan kecil yang memukul kepalanya.

"Aduuuh cakiiit!" kata Ijekiel lalu menoleh dan menangis, ternyata bayi Lucas yang memukul kepala Ijekiel dengan tangan kecilnya. "Ayaaah...cakiit! hu...hu...hu" kata Ijekiel pada Roger Alphaeus.

Roger Alphaeus menatap tak suka pada bayi Lucas, bayi Lucas menjulurkan lidah pada Roger dan Ijekiel, Roger mendecak kesal "dia anak Raja Arthur, aku tidak berani macam2 dengannya, tapi aku kesal beraninya bocah bayi ini memukul kepala anakku!" kata Roger dalam hati sambil cemberut.

"Anakku kita pergi dari sini saja" kata Roger lalu menggendong Ijekiel yang menangis karena kesakitan kepalanya dipukul bayi Lucas.

Bayi Lucas menatap bayi Athanasia, bayi Athanasia hanya tertawa melihat bayi Lucas yang telah memukul kepala Ijekiel, tak lama datang Penelope dengan gadis kecil Jenneth yang berusia setahun dalam gendongannya menghampiri Lilian dan bayi Athanasia.

"Jenneth ini adalah sepupumu putri Athanasia, dia anak pamanmu, nanti kalau sudah besar kalian bermain bersama ya? pamanmu sudah berjanji akan menjaga, melindungi dan menyayangi kita" kata Penelope.

Lilian tampak tak suka dengan kata2 Penelope, Jenneth menatap bayi Athanasia dan tersenyum senang "antik...ucu! (cantik lucu)" kata Jenneth.

"Permisi Lady Penelope, saya harus memberikan makan pada tuan putri Athanasia, sudah saatnya jam makan siang" kata Lilian lalu pergi meninggalkan Penelope, selain karena kesal, Lilian juga mau menyuapi bayi Athanasia cerelac makanan bayi.

Maid bayi Lucaspun mengikuti Lilian "saya ikut ya, pangeran Lucas juga harus makan siang" kata maid tersebut, Lilian mengangguk pada maid bayi Lucas, dan maid itupun berjalan bersama Lilian hendak menyuapi pangeran dan putri tersebut dengan makanan bayi cerelac.

Penelope yang ditinggalkan sendiripun melihat Raja Claude yang baru saja selesai berbincang dengan Raja Hugale, Penelopepun langsung menghampiri Raja Claude dengan Jenneth yang ada dalam gendongannya.

"Segala keagungan dan berkat kepada matahari obelia" kata Penelope menunduk memberi salam hormat pada Raja Claude yang baru saja berdiri sendirian usai berbincang dengan Raja Hugale.

"Penelope? ada apa?" Raja Claude bertanya.

"Jenneth ini pamanmu Yang Mulia Raja Claude, Yang Mulia apakah anda berkenan menggendong Jenneth? bukankah dulu Yang Mulia Raja Anastasius pernah berpesan pada anda untuk menganggap Jenneth seperti putri kandung anda sendiri?" kata Penelope tersenyum menggoda.

Raja Claude termenung dan kembali teringat lamunannya saat Raja Anastasius akan meninggal tertusuk pedang diperutnya dan nafasnya terengah2.

"Claude...to...tolong kamu...ra..rawat anakku...anggap dia...anak kandungmu...se...sendiri! dan...to...tolong...sayangi...li...lindungi...ja...jaga anak dan istriku...setelah aku...tiada...a...aku titip...me...mereka...pa...padamu Claude! berjanjilah...pa...padaku" kata Anastasius dengan nafas terengah2.

"Aku berjanji padamu kak, apapun yang terjadi aku akan menyayangi, melindungi dan menjaga kakak ipar dan keponakanku dengan segenap hatiku" kata Claude saat itu, dan Anastasiuspun langsung menghembuskan nafas terakhirnya.

Claude tersadar dari lamunannya kemudian menggendong Jenneth, Penelopepun tersenyum senang begitupun Jenneth "aman (paman)" kata Jenneth dengan riang.

Dan bayi Lucas juga bayi Athanasia yang sedang disuapi oleh Lilian dan maid kerajaan Wizard melihat saat Raja Claude menggendong Jenneth, Jenneth yang tersenyum riang dalam gendongan Raja Claude dan Penelope yang terus menerus menatap Claude sambil tersenyum menggoda.

Seolah tak terima ayahnya menggendong anak lain, bayi Athanasia yang melihatpun langsung menangis kencang dan suaranya terdengar seisi ruangan, Lilian kewalahan mendiamkannya, Ratu Diana menengok kearah Lilian dan bayi Athanasia.

"Kenapa Athanasia menangis?" pikir Ratu Diana, tak lama Ratu Dianapun melihat arah pandang bayi Athanasia dan melihat Raja Claude sedang menggendong Jenneth dan Penelope berada disisinya Raja Claude.

Sementara bayi Lucas yang melihat bayi Athanasia menangis langsung mengusap kepala bayi Athanasia, bayi Athanasiapun menoleh pada bayi Lucas, lama kelamaan tangis bayi Athanasiapun mereda.

"Permisi aku harus pergi sebentar" kata Ratu Diana pada Ratu Mary dan Raja Arthur dan menghampiri Raja Claude dan Penelope, Raja Arthur dan Ratu Mary mengangguk.

"ckckck Claude...dasar plin plan" kata Raja Arthur melihat Raja Claude dan Penelope.

"Semoga saja putrinya tak seperti ayahnya" kata Ratu Mary.

"Ternyata kalian disini!" kata Ratu Diana menghampiri Raja Claude dan matanya mendelik, Raja Claudepun langsung memberikan Jenneth kembali pada Penelope.

Endless Love Athanasia ❤ Lucas (WMMAP/SIBAP FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang