Claude hari ini mengadakan rapat penting kenegaraan dan mengundang seluruh kaum bangsawan se obelia untuk hadir dalam rapat negara yang diselenggarakan diistana Topaz.Claude mengajak Athanasia dan Lucas, Athanasiapun yang baru kali ini diajak rapat kedalam istana Topaz hadir menghadiri rapat menggunakan baju kebesaran sebagai Putri, tidak menggunakan gaun sebagaimana biasanya.
Claude berdiri berjalan ditengah2 diantara Athanasia dan juga Ijekiel yang menggunakan baju kebesaran Pangerannya, lalu mereka bertigapun masuk kedalam aula rapat di istana Topaz.
Athanasiapun duduk dikursi yang kini telah disediakan untuknya, Athanasia duduk disebelah Ijekiel, sedangkan kursi disebelahnya yang diperuntukkan untuk Lucas masih kosong karena Lucas belum datang.
"Lucas kemana dia? kok belum datang sih? kan udah dibilang rapatnya jam 9 pagi, apa dia belum bangun? hah! dia kan emang biasa bangun siang jam 9-10 pagi! pasti dia gak akan ikut rapat menemaniku" pikir Athanasia dan menghela nafas.
"Tsk! bocah itu mau menjadi menantuku tapi dia kuundang rapat malah belum datang2 juga!" pikir Claude melirik mencari Lucas dan mendengus kesal.
"Yang Mulia, kita semua sudah berkumpul, apalagi yang ditunggu? kita bisa mulai rapatnya sekarang?" kata Marquess Elaine.
Claude masih terdiam, Athanasia tampak gugup karena Lucas tak ada disampingnya, tiba2 seseorang masuk dari pintu dan menggunakan baju kebesaran kerajaannya yang menandakan statusnya sebagai seorang Pangeran.
"Tunggu sebentar! maaf aku telat!" kata Lucas memasuki aula, Claude dan Athanasia yang baru kali ini melihat Lucas memakai baju kenegaraannya tampak terkejut, "ok aku sudah disini, rapat bisa dimulai sekarang!" kata Lucas.
"Maaf Yang Mulia, tapi Pangeran Lucas bukan berasal dari Obelia, dia tidak berhak ada disini karena dia warga negara Wizard. Sedangkan semua yang hadir disini adalah warga negara Obelia" kata Roger Alphaeus.
"Dia berhak karena dia calon menantuku, apakah ada yang salah? apakah disini ada yang keberatan?" kata Claude dengan sorot mata dingin dan tajam keseluruh ruangan.
Ruanganpun menjadi dingin dan hening seketika akan tatapan dari Sang Raja, semua anggota dewanpun menundukan kepala tak berani menatap, termasuk Roger Alphaeus.
"Kalau tak ada yang keberatan! maka rapat ini aku buka sekarang! kita akan membahas masalah politik yang panas dan bergejolak, kau Ijekiel apa tanggapanmu?" Claude bertanya.
"Yang Mulia, kini para pengunjuk rasa sudah mulai berkurang jumlahnya karena mereka takut melihat teman2 seperjuangan mereka banyak yang dihukum gantung karena berani menentang kebijakan Yang Mulia. Dan soal menghadapi pemberontakan yang kembali terjadi, dari dulu wilayah utara selalu bermasalah sebaiknya kita lepaskan saja, kita tidak akan rugi karena Obelia sangat luas" kata Ijekiel memberikan saran.
"Dan kau Athanasia, apa pendapatmu?" kata Claude,
"aku? eh...?" kata Athanasia,
"ayolah Athanasia kau pasti bisa! aku sengaja mengajakmu kesini untuk mengeluarkan kemampuanmu dihadapan para anggota dewan ini! kau anak kandungku, kau pasti bisa!" kata Claude dalam hati dan menatap tajam Athanasia.
Lucas yang menatap Claude seolah2 bisa membaca pikiran Claude, Lucas lalu menggenggam tangan Athanasia disampingnya dan tersenyum "kau pasti bisa mengutarakan pendapatmu" kata Lucas.
"Eh...em...Yang Mulia, menghadapi para pengunjuk rasa tidak bisa dengan cara tirani yang kejam seperti itu, jika mereka yang mengungkapkan pendapatnya malah dihukum gantung maka justru membuat tambah perlawanan arus bawah akar rumput, kita justru harus mengadakan vote pemilihan suara dari para rakyat siapa pemimpin yang mereka inginkan, ada pepatah suara rakyat adalah suara Tuhan. Jika kita sudah mengadakan pemilihan vote berdasarkan suara rakyat yang terbanyak maka keputusan tak bisa diubah" kata Athanasia.
Claude tersenyum "putriku memang cerdas! kau tau bagaimana cara mengusir anak sialan itu dan bapaknya dari istana ini!" pikir Claude.
"Lalu bagaimana dengan wilayah utara yang seringkali bergejolak dan meminta membebaskan diri, apa menurutmu kita serahkan wilayah itu pada pemberontak?" Claude bertanya.
"Tidak Yang Mulia! kita jangan kalah sama mereka! kita akan berperang lagi melawan mereka!" kata Athanasia.
"Aku setuju denganmu Athanasia! dan kalian berdua adalah Pangeran dan Putri Obelia maka kutugaskan mulai besok ke medan pertempuran wilayah Obelia untuk Pangeran Ijekiel dan Putri Athanasia!" kata Claude.
"Apa?!" kata Roger dan Ijekiel bersamaan terkejut.
"Yang Mulia anda tak bisa mengirim putra mahkota ke medan perang, jika sesuatu terjadi padanya..." kata Roger dan ucapannya diputus Claude.
"Bukankah dia calon Raja? calon Raja tak boleh jadi pengecut dan takut berperang! dulu aku dan kakakku seringkali berperang diutus ayahku!" kata Claude.
Ijekiel dan Roger saling bertatapan, keringat dingin muncul didahi Ijekiel karena dirinya memang sangat pintar dalam urusan kenegaraan tapi sama sekali tak bisa bertempur, tak bisa memakai pedang, tak punya keahlian bela diri dan bertarung serta tak punya ilmu sihir sama sekali, bagaimana bisa ikut berperang ke medan pertempuran.
"Hei kau bocah tengik, kau dampingi putriku selama di wilayah utara, aku percayakan dia padamu!" kata Claude pada Lucas.
"Anda tidak usah khawatir Yang Mulia, saya pasti akan menjaga calon istri saya dengan baik selama disana" kata Lucas menampilkan smirk khas andalannya.
"Satu hal lagi, memang benar Ijekiel saat ini adalah Putra Mahkota tapi dia harus menunjukkan kelayakannya sebagai calon Raja baru! Ijekiel dan Athanasia akan sama2 berperang di wilayah utara juga akan sama2 mengikuti pemilihan umum yang akan diselenggarakan untuk memutuskan siapa yang akan dipilih rakyat menjadi penerus kerajaan! siapapun itu yang menang dan terpilih maka dialah yang akan jadi pewaris yang sah tak bisa diganggu gugat! jika Ijekiel tetap bisa mempertahankan kedudukannya, Ijekiel tak perlu khawatir, tapi jika Athanasia yang menang, maka gelar Pangeran dan Putra Mahkota Ijekiel akan langsung dicabut!" kata Claude.
"Apa?!" kata Roger dan Ijekiel kaget membelalakan mata tak percaya.
"Rapat hari ini selesai dan kututup!" kata Claude lalu berdiri dan meninggalkan aula istana Topaz, Lucas dan Athanasia langsung berjalan mengikuti Claude, sedangkan Ijekiel dan Roger terdiam mematung masih duduk dikursinya dengan mata membelalak sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love Athanasia ❤ Lucas (WMMAP/SIBAP FanFiction)
Fanfiction♡TAMAT/COMPLETED♡ Athanasia, seorang Tuan Putri berusia 17 tahun dari seorang Kaisar Obelia Claude de Alger Obelia dan Permaisuri Diana de Alger Obelia. Harus menerima kenyataan bahwa dirinya harus segera menikah dengan seorang Pangeran kegelapan...