Keesokan harinya, Roger Alphaeus datang ke istana untuk menemui Raja dan memberikan hasil laporan daftar pajak para bangsawan yang sudah disetorkan untuk kepentingan negara.Roger Alphaeus membawa Jenneth Margaritha dan Ijekiel Alpaheus ke istana, dengan alasan karena Jenneth adalah saudara sepupu Athanasia.
Athanasia yang sedang bermain ditaman ditemani Hannah, Lilian dan Seth lalu dihampiri oleh Roger Alphaeus bersama Jenneth dan Ijekiel.
"Segala keagungan dan berkat kepada matahari obelia" kata Roger, Jenneth dan Ijekiel bersamaan menunduk dan memberi salam hormat, Athanasia mendongak melihat siapa yang datang menghampirinya.
"Tuan putri anda sedang bermain sendirian? saya kemari untuk bertemu Yang Mulia dan saya sengaja membawa putra saya dan Jenneth kesini untuk menemani anda bermain" kata Roger.
"Tuan Putri kenapa sendirian? dimana Pangeran Lucas dari kerajaan Wizard itu?" kata Jenneth dengan mata berbinar dan menatap sekeliling mencari2 kehadiran Lucas.
"Tuan putri saya permisi dulu karena saya akan menghadap Yang Mulia, segala keagungan dan berkat kepada matahari obelia" kata Roger lalu pergi.
"Tuan putri dimana pangeran Lucas?" kata Jenneth lagi
"Aku tidak tau" kata Athanasia
"Ada apa dari tadi kau menyebut namaku?" kata Lucas yang tiba2 muncul, dirinya memang seperti ayahnya Raja Arthur, setiap ada yang menyebut namanya atau membicarakannya pasti langsung tau.
"Ah Pangeran Lucas anda ada disini rupanya, aku membawakan hadiah untuk anda" kata Jenneth tersenyum dengan mata berbinar2.
"Tuan putri, saya juga membawakan bunga yang cantik ini untuk anda yang juga cantik, dan kecantikan bunga ini seperti kecantikan anda, saya memetiknya dari kebun rumah saya" kata Ijekiel tersenyum dan menyerahkan setangkai bunga mawar merah pada Athanasia.
Belum juga Athanasia mengambil bunga mawar tersebut, tiba2 bunga mawar itu langsung terpatah2 menjadi serpihan2 kecil oleh sihir Lucas, Ijekiel terkejut dan menoleh ke arah Lucas.
"Apa kau yang melakukannya?" kata Ijekiel pada Lucas
"Kau itu tidak modal ya, kasih bunga hasil metik dari taman sendiri! dan lagi kasihan banget Athanasia disamakan wajahnya dengan bunga! bagaimana bisa wajahnya secantik bunga? apa kau tidak tau kalau bunga itu adalah tumbuhan dan benda mati sedangkan Athanasia itu adalah manusia yang masih hidup! lain kali kalau mau merayu pakailah istilah yang lebih masuk akal!" kata Lucas dengan santai.
Ijekiel mendelik marah pada Lucas namun tak berani melawan karena tau bahwa keturunan dari kerajaan Wizard terkenal akan kesaktiannya turun temurun sejak raja2 Wizard terdahulu.
Jenneth memajukan langkahnya mendekati Lucas dan tersenyum, Lucas mundur dan mendelik ke arah Jenneth "kau mau apa sih? ngapain maju2 segala?" kata Lucas.
"Aku mau memberi hadiah ini" kata Jenneth menyerahkan hadiah berupa pena yang terbuat dari perak, Lucas melirik hadiah tersebut dan dengan sihirnya mematahkan pena tersebut.
"Apa kau yang mematahkannya? kenapa kau mematahkan hadiah pemberianku?" kata Jenneth menatap sedih ke arah Lucas, Lucas mendengus.
"Aku tak suka hadiahmu! dan kalian sebaiknya menyingkirlah dari Athanasia! dia tak suka punya teman yang menyebalkan seperti kalian!" kata Lucas ketus.
"Eh? kapan aku bilang begitu?" kata Athanasia.
Lucas lalu langsung menggandeng tangan Athanasia dan membawanya pergi dari hadapan Ijekiel dan Jenneth. Saat mereka berlalu pergi sudah jauh dari Ijekiel dan Jenneth, Athanasia melepaskan gandengan tangannya.
"Kau tuh ya apa2an cih tadi itu! aku gak pelnah bilang cepelti itu pada meleka! lagipula kau yang menyebalkan bukan meleka!" kata Athanasia kesal.
Lucas mendengus kesal "kau anak kecil bodoh yang tidak peka ya? suka tidak suka, mau tidak mau, aku ini calon suamimu dan kau calon istriku! jadi jangan biarkan ada laki2 lain yang mendekatimu! akupun takkan membiarkan ada wanita lain mendekatiku!" kata Lucas.
"Memangnya kita jadi menikah? ayahku akan membatalkannya! lagipula kamu anak nakal!" kata Athanasia.
"Hei bodoh, kau pikir ayahmu itu berani melawan ayahku?" kata Lucas,
Athanasia menggembungkan pipi dan melipat kedua tangan di dada "kenapa kau selalu mengejekku? kau jahat! kau kacal! kau anak nakal! aku gak cuka cama kamu! aku maunya punya cuami yang cepelti ayahku! kau bukan tipeku!" kata Athanasia.
"Jangan kepedean! kau juga bukan tipeku! aku maunya yang seperti ibuku dia pemberani, jago bertarung dan hebat dalam ilmu sihir! atau seperti...Ratu Athanasia" kata Lucas.
"Latu Athanacia?" kata Athanasia
"Dia tidak hanya mengandalkan kecantikannya, dia sangat cerdas, bijaksana, murah hati hingga begitu sabar memaafkan ayahnya yang raja kejam mau membunuhnya bahkan dia sangat setia pada suaminya penyihir menara hitam, dan satu lagi dia jago ilmu sihir, jago berkuda dan mahir memainkan pedang bahkan pernah ikut turun berperang saat Obelia diserang kerajaan hugale" kata Lucas.
"Aku pelnah mendengalnya dia memang cangat hebat kalna itu ayahku membeliku nama yang cama dengan latu itu" kata Athanasia.
"Kau itu berbeda jauh dengannya, kau itu manja, cengeng, tak punya sihir! weeeks!" kata Lucas menjulurkan lidahnya dan tertawa.
"Buuuugh!!" sebuah pukulan yang sangat keras mengenai kepala Lucas, Lucas sangat terkejut dan meringis lalu menatap tak percaya pada Athanasia.
"Kau...kau berani memukulku?" kata Lucas "bahkan kedua orang tuakupun tak pernah berani memukulku" pikir Lucas yang masih terdiam kaget.
"Kenapa aku haluc takut cama kamu! kamu itu dali kemalin2 celalu jahat dan kacal cama aku! cekali lagi kamu ganggu aku, aku pukul kamu!" kata Athanasia lalu pergi meninggalkan Lucas sendirian yang masih mematung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love Athanasia ❤ Lucas (WMMAP/SIBAP FanFiction)
Romance♡TAMAT/COMPLETED♡ Athanasia, seorang Tuan Putri berusia 17 tahun dari seorang Kaisar Obelia Claude de Alger Obelia dan Permaisuri Diana de Alger Obelia. Harus menerima kenyataan bahwa dirinya harus segera menikah dengan seorang Pangeran kegelapan...