Athanasia Kangen Claude

1.2K 135 15
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa sudah sebulan lamanya perang berlangsung, kekuatan lawan dari pihak pemberontakpun tak bisa dianggap remeh, merekapun sangat kuat dan juga tangguh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa sudah sebulan lamanya perang berlangsung, kekuatan lawan dari pihak pemberontakpun tak bisa dianggap remeh, merekapun sangat kuat dan juga tangguh.

Saat ini diwaktu malam, usai perang diwaktu siang, dan malamnya seluruh pasukanpun beristirahat, kini Athanasia sedang berdua ditenda dengan Lucas menikmati waktu istirahatnya.

"Lucas...aku kangen kedua orang tuaku, aku mau ketemu ayah dan ibu lagi" kata Athanasia sedih dengan wajah sendu.

Lucaspun memeluk Athanasia "kita pasti akan segera memenangkan perang ini dan kau bisa pulang kembali ke istanamu" kata Lucas.

Athanasia memejamkan matanya, terbayang diingatannya wajah ayahnya yang selalu memeluknya, menggendongnya, mencium keningnya dan selalu duduk dipangkuan ayahnya, Raja Claude tiap kali berada diruang kerja ayahnya.

"Apakah ayah juga merindukanku seperti aku merindukan ayahku, Lucas?" Athanasia bertanya dalam pelukan Lucas.

"Tentu saja dia pasti juga merindukanmu" kata Lucas, Lucaspun ingin menghibur Athanasia yang sedang galau hatinya karena merindukan kedua orang tuanya terutama ayahnya, Claude.

"Ayo kita jalan2 keluar malam ini, cuacanya indah dan cerah" kata Lucas, Athanasiapun mengangguk dan merekapun berjalan2 menikmati pemandangan malam, sedangkan para prajurit berada ditendanya masing2.

Tiba2 mereka bertemu dengan Ijekiel yang juga sedang berjalan2 sendirian karena sedang bosan, Ijekiel menghampiri Athanasia dan Lucas lalu tersenyum, Lucas dan Athanasia sama2 mendengus kesal melihat Ijekiel.

"Mau apa lagi kau?" kata Athanasia,

"aku masih mengajukan penawaran yang sama, jika kau mau kukembalikan kedudukanmu keposisi semula, maka putuskanlah pertunanganmu dengan Pangeran Lucas dan menikahlah denganku" kata Ijekiel tersenyum, Lucas mendelik marah dan rahangnya mengeras.

"Jangan mimpi! aku sudah bilang aku tak butuh tahta itu, tapi kini apa yang aku lakukan semata2 demi kepentingan rakyat dan negara karena aku cinta tanah airku! maka aku akan menang melawanmu dan kembali meraih kedudukanku dan mengusirmu dari istana!" kata Athanasia.

"Kau yakin bisa melakukan itu padaku?" Ijekiel bertanya sambil tersenyum,

"tentu saja aku pasti bisa menang darimu! kita lihat saja nanti!" kata Athanasia,

"baiklah kita lihat siapa yang akan menang diantara kita, jika aku menang dan menjadi kaisar maka kau dan keluargamu akan kuusir dari istana" kata Ijekiel tersenyum licik.

"Heh! hama putih ubanan yang dekil! kau pikir Athanasia peduli dengan semua itu! dulu saja saat dia terusir dari istana obelia, dia dan tante Diana bisa tinggal di istana Wizard tuh! jadi gak penting banget ancaman darimu itu ya?! justru kau yang akan keluar dari istana dengan ayahmu itu!" kata Lucas.

Ijekiel mendelik pada Lucas dan Lucaspun balas mendelik pada Ijekiel, Athanasia memegang lengan Lucas.

"Kita balik saja ketenda, aku sudah gak mood lagi jalan2nya" kata Athanasia, Lucaspun menggandeng tangan Athanasia dan merekapun kembali ke tenda.

Sedangkan diistana Obelia, Claude kini bersama Diana sedang menatap bintang2 dilangit dari atas balkon kamarnya, "aku merindukan Athanasia" kata Diana.

"Akupun demikian" kata Claude memejamkan mata dan membayangkan wajah Athanasia yang selalu memeluknya dan mencium pipinya.

"Besok apakah kita akan berangkat ke Arlanta untuk menghadiri pernikahan Pangeran Dice dan Penelope?" Diana bertanya,

"sebenarnya aku malas karena ini Penelope tapi demi hubungan baik antar kedua negara juga menghormati Raja Arlanta, ayahnya Pangeran Dice maka besok kita akan datang keacara pesta pernikahan Pangeran Dice dan Penelope" kata Claude, Dianapun mengangguk.

Dan keesokan harinyapun Claude dan Diana berangkat saat matahari belum terbit dan tiba dilokasi di Arlanta saat siang hari untuk menghadiri acara pernikahan Pangeran Dice dan Penelope di Arlanta.

Kedatangan Claude dan Diana yang tampil sangat tampan dan sangat cantik itupun memukau para tamu2 undangan, Claude selalu menggenggam erat tangan Diana selama acara pesta berlangsung dan Penelope yang melihatnya dari kursi singgasana sebagai pengantin merasa iri dengan Diana.

"Seharusnya aku yang menjadi istri Claude! dari dulu aku sangat mencintai Claude, aku sampai rela menggunakan sihir hitam padanya, tapi kini aku malah hamil anak dari pria tak kukenal yang memperkosaku itu hingga terpaksa menikahi Dice!" kata Penelope dalam hati sambil menatap penuh iri pada Diana yang selalu digandeng Claude.

"Penelope kau kenapa? kau tak apa2 sayang?" kata Pangeran Dice disamping Penelope yang kini sudah resmi menjadi suaminya, Penelope hanya tersenyum dan menggelengkan kepala.

Sementara itu Jenneth tampak bersedih melihat ibunya menikah, masalahnya pernikahan ibunya menjadi gunjingan dikalangan kaum bangsawan apalagi jika wanita2 bangsawan berkumpul diacara2 minum teh bersama, mereka tak henti2nya membicarakan Penelope.

Masalahnya dulu saat Penelope bercinta disemak2 kebun kerajaan istana Obelia pada pelantikan Ijekiel sebagai putra mahkota, pada saat itu langsung ketauan Penelope menduakan Duke Alfonso dan Pangeran Dice sekaligus oleh semua tamu2 undangan diacara tersebut, karena menyebabkan Duke Alfonso baku hantam dengan Pangeran Dice.

Dan tamu2 undanganpun jadi mengetahui Penelope usai bercinta dengan Pangeran Dice asal Arlanta tersebut dan itu sangat memalukan bagi Jenneth karena gadis2 teman sebayanya mengetahui Jenneth adalah anak dari Penelope.

"Jenneth kau tak apa2? kenapa kau tampak bersedih dan murung?" Cabel Ernst menghampiri Jenneth dan bertanya.

"Aku tak apa2 Cabel" kata Jenneth,

"Kalau ada masalah kau bisa cerita padaku" kata Cabel,

"Aku baik2 saja, terimakasih" kata Jenneth lalu pergi meninggalkan Cabel sendiri karena Jenneth ingin sendirian dan tak ingin diganggu oleh siapapun saat ini.

Perasaan Jenneth sedang kacau dan malu karena ibunya menikahi pria yang usianya jauh lebih muda dan tak beda jauh dengan Jenneth dan itu membuat gunjingan dikalangan para wanita2 bangsawan baik gadis2 remaja ataupun ibu2 bangsawan membuat Jenneth kini sendirian dan tak punya teman lagi karena takut akan dibully atas kelakuan Penelope.

Endless Love Athanasia ❤ Lucas (WMMAP/SIBAP FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang