Demontrasi Rakyat

1.1K 144 28
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kau lakukan? aku menginginkan aku dan putriku yang berada di sisi Claude! kenapa malah jadi Ijekiel yang berada disana?" kata Penelope pada Roger dengan marah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa yang kau lakukan? aku menginginkan aku dan putriku yang berada di sisi Claude! kenapa malah jadi Ijekiel yang berada disana?" kata Penelope pada Roger dengan marah.

"Untuk apa? keinginanmu menyingkirkan Diana dan Athanasia sudah tercapai bukan?" kata Roger.

"Tapi bukan ini yang aku mau! aku hanya ingin menjadi istri Claude dan bahagia bersama Jenneth bertiga!" kata Penelope.

"Penelope jangan kau pikir aku tidak tau! kau bahkan punya dua kekasih, Duke Alfonso Gregorio dan Pangeran Dice dari Arlanta! jangan serakah! kau kan sudah memiliki 2 kekasih, untuk apa lagi kau menginginkan Yang Mulia Raja?" kata Roger dengan santai sambil meneguk wine nya.

"Apa maksudmu?!" kata Penelope,

"Kau pikir aku bodoh? aku sudah tau semuanya tentang hubunganmu dengan Duke Alfonso dan Pangeran Dice! seharusnya kau pilih saja salah satu dari mereka! dan sebaiknya kau diam saja jangan mengganggu rencanaku!" kata Roger lalu pergi meninggalkan Penelope diruang tamu sendiri.

Sementara itu diam2 Jenneth menguping pembicaraan Roger dan Penelope, Jennethpun menunduk sedih.

"Ibu? apakah kau serendah itu? kau diam2 memiliki dua kekasih bersamaan tapi kau masih menginginkan paman Claude? apa sebenarnya yang kau inginkan ibu? bukankah Duke Alfonso baru berusia 20 tahun dan Pangeran Dice baru berusia 18 tahun? usia mereka bahkan tak jauh dariku, bu?" kata Jenneth dalam hati lalu berlalu pergi keluar setelah diam2 mendengarkan pembicaraan Roger dan Penelope.

Jenneth merasa sangat kecewa pada Penelope, Jenneth merasa tak menyangka ibunya tega melakukan hal serendah itu, saat Jenneth sedang berjalan dikeramaian jalan raya dengan melangkah begitu cepat dan tak memperhatikan jalan tiba2 dirinya menabrak seseorang

"Maafkan aku tak sengaja" kata Jenneth

"Kau tak apa2? hei bukankah kau Lady Jenneth Margaritha de Alger? apa yang kau lakukan disini?" kata seseorang,

Jenneth mendongak dan ternyata Cabel Ernst yang tak sengaja dia tabrak dan menyapanya,

"aku tidak apa2, terimakasih tuan Cabel" kata Jenneth,

"ada apa denganmu? kenapa raut wajahmu begitu sedih? oh ya selamat atas pengangkatan sepupumu sebagai Pangeran Obelia, aku tak menyangka Ijekiel sahabatku saat bersekolah diasrama Arlanta dulu, kini bisa menjadi Pangeran...lalu bagaimana dengan Tuan Putri disana?" Cabel bertanya.

"Aku tidak tau kabarnya lagi, setelah dia pergi bersama ibunya dan Yang Mulia Raja telah mencabut gelar Ratu dan Tuan Putri, tak ada yang mengetahui keberadaannya" kata Jenneth.

"Tampaknya kau sedang sedih, apakah kau mau minum kopi bersamaku? jika kau mau kita bisa ke kedai kopi?" Cabel bertanya.

Jenneth tampak berpikir sejenak lalu mengangguk setuju dan mengikuti Cabel Ernst. Cabel adalah sahabat Ijekiel ketika mereka bersekolah di asrama Arlanta dulu.

Sementara itu kini terjadi demontrasi diberbagai wilayah Obelia, rakyat tidak setuju jika Ijekiel yang kelak akan menjadi Raja menggantikan Athanasia.

Rakyat menginginkan Athanasia yang akan menjadi Ratu, karena rakyat menganggap jika Ijekiel yang akan menjadi Raja maka kebijakannya hanya akan membawa keuntungan bagi kaum bangsawan saja.

Apalagi Alphaeus memiliki banyak wilayah kekuasaan diberbagai tempat, jika Ijekiel menjadi Raja, maka mau tak mau Rakyat harus tunduk pada peraturan apapun yang diterapkan oleh Ijekiel nantinya.

Sedangkan mereka mengetahui Ijekiel hanyalah boneka Roger Alphaeus, ayahnya dan kelak akan memegang kendali kekuasaan adalah Roger bukan Ijekiel, semua peraturan pasti Roger yang akan menerapkan.

Dan pastinya peraturan tersebut akan banyak merugikan rakyat kecil, rakyat menengah kebawah dan hanya memihak pada kaum bangsawan serta banyak terjadi ketidakadilan bagi kaum minoritas dan kelas bawah.

Untuk itulah kini rakyat demontrasi besar2an, mereka menuntut dikembalikannya hak Athanasia sebagai Tuan Putri utama dan menjadikan Athanasia Putri Mahkota.

"Kurang ajar! mereka tidak tau apa yang mereka kerjakan! berani sekali mereka menentang keputusanku? mengembalikan hak gadis sialan itu? tidak akan!" kata Claude merasa sangat marah mendengar demontrasi besar2an dimana2.

"Yang Mulia harus segera melakukan sesuatu untuk meredam aksi rakyat besar2an ini, mereka sangat lancang menentang keputusan Rajanya sendiri" kata Ijekiel.

"Pengawal!" Claude memanggil Pengawal,

"Ya Yang Mulia" kata Pengawal tersebut,

"Berikan pengumuman ke seluruh penjuru negeri, bagi siapapun rakyat yang berani menentang keputusan Raja dan berani melakukan unjuk rasa ataupun menjadi provokator, maka akan diberi hukuman gantung!" kata Claude.

"Siap laksanakan perintah Yang Mulia" kata Pengawal tersebut kemudian pergi.

"Ini pasti ulah gadis sialan itu! dia pasti menghasut dan memprovokasi rakyat untuk menentangku! kurang ajar!" kata Claude marah, sementara itu Ijekiel hanya tersenyum licik melihat Claude yang tampak sangat marah pada Athanasia.

"Sebenarnya ini kesalahanmu sendiri tuan putri, andai kau memilihku dan tidak menerima pangeran kegelapan itu, maka aku takkan mungkin menyakitimu seperti saat ini" kata Ijekiel dalam hatinya.

Endless Love Athanasia ❤ Lucas (WMMAP/SIBAP FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang