Akhirnya usai jamuan makan siangpun, Raja Arthur dan Ratu Mary berpamitan untuk perjalanan panjang menuju pohon dunia, Lucas tampak agak murung ditinggal kedua orang tuanya.
"Cepatlah kembali ayah, ibu, aku akan sangat merindukan kalian. Disini tak ada yang mungkin bisa melatih ilmu sihir dan berlatih pedangku seperti kalian" kata Lucas murung.
Raja Claude dan Ratu Diana terkejut, anak berusia lima tahun sudah berlatih pedang dan sihir.
"Kami akan segera kembali secepatnya dan kita akan segera pulang ke istana Wizard" kata Ratu Mary tersenyum.
"Kalian sudah mengajarkan anak sekecil ini berlatih pedang dan ilmu sihir?" Ratu Diana bertanya.
"Tentu saja, kami ini kan berasal dari kaum Wizard tentunya sedari dini harus punya perlindungan diri, tak pandang bulu pria atau wanita, anak kecil atau dewasa. Sedari kecil sudah berlatih" kata Ratu Mary.
Ratu Diana tampak mengagumi Ratu Mary, dibalik kecantikan dan keanggunannya, Ratu Mary memang terkenal sangat sakti dan mumpuni dalam ilmu sihir, jago memanah, jago berkuda, jago bermain pedang, dan sangat pemberani.
Wajar saja jika Raja Arthur yang jutek, cool dan cuek itu langsung terpesona oleh Ratu Mary selain cantik dan cerdas juga sangat pemberani.
Ratu Mary anak seorang bangsawan Wizard yang juga seorang ksatria istana Wizard, karena itu sedari kecil ayah Ratu Mary mengajarkannya berlatih pedang, memanah, bela diri, dan berkuda, sedangkan ibunya seorang ahli sihir yang sangat sakti dan ilmu sihirnya langsung menurun pada Ratu Mary sejak lahir.
Wajar saja jika Pangeran Lucas sangat hebat di usianya yang masih berusia lima tahun karena menurun dari kedua orang tuanya.
Akhirnya Raja Arthur dan Ratu Marypun pergi menuju pohon dunia dengan masing2 menunggang kuda, kuda Ratu Mary berwarna cokelat dan Raja Arthur berwarna hitam.
Setelah kedua orang tuanya pergi, Lucas tampak sedih dan murung, Ratu Diana membelai lembut rambut Lucas dan tersenyum "jangan sedih, kau bisa bermain dengan Athy. Athy kau mau kan menghibur Lucas?" kata Ratu Diana.
Athanasia tersenyum dan bola matanya berbinar2 "tentu caja Athy mau ibu! Lukas jangan cedih lagi ya? kalo mau kita main cama2" kata Athanasia.
Lucas hanya menghela nafas panjang dan menatap Athanasia "anak ini yang mau dijodohkan denganku? apa ayah gak salah? kelihatannya dia anak yang manja dan ceroboh, bakalan merepotkanku saja! typeku bukan yang begini! aku mau yang seperti ibuku karena ibuku tak pernah menyusahkan ayahku!" kata Lucas dalam hatinya.
Lucas langsung pergi dan masuk ke kamarnya ke istana Emerald, Raja Claude sudah memindahkan Lucas ke istana Emerald karena Lucas tidak mau tinggal di istana Ruby.
"Anak itu sungguh tidak sopan!" kata Raja Claude yang kesal melihat Lucas pergi begitu saja bahkan tanpa berpamitan terlebih dulu.
"Dia itu masih anak kecil" kata Ratu Diana.
"Dulu ayahnya juga masih kecil dan sudah bersikap sok preman" kata Raja Claude mengenang kenangan buruknya dibully Raja Arthur dari kecil disekolah.
Ratu Diana hanya menggeleng2kan kepala lalu menggendong Athanasia dan membawanya masuk kedalam kamar Athanasia di istana Emerald.
Sementara Raja Claude sendirian setelah tamunya, Raja Arthur dan Ratu Mary pergi, Roger dan Penelope yang menggandeng Ijekiel dan Jennethpun menghampirinya.
"Segala keagungan dan berkat kepada matahari obelia" kata Roger, Penelope, Ijekiel dan Jenneth bersamaan menunduk dan memberi salam hormat, Raja Claude hanya menatap datar.
"Yang Mulia, terimakasih atas jamuan makan siang hari ini, kami akan pamit permisi pulang dulu" kata Roger tersenyum lembut.
"Hhmm" jawab Claude,
Penelope melirik Roger, Roger mengerti dan menggandeng Ijekiel dan Jenneth "Jenneth ayo sama paman dulu, ibumu mau bicara dengan Yang Mulia" kata Roger.
"Ya paman" kata Jenneth,
Mereka bertigapun pergi meninggalkan Penelope berduaan dengan Raja Claude "ada apa?" kata Raja Claude dingin.
"Apa kau tak bisa meluangkan waktu untuk bersamaku dan Jenneth? bisakah kita berjalan2 bertiga?" kata Penelope.
"Aku tak bisa maafkan aku, Diana akan marah padaku. Semua kebutuhanmu dan Jenneth kan sudah ditanggung istana, jadi kau mau apa lagi?" kata Raja Claude.
"Kau tau aku masih mencintaimu, kita dulu pernah bersama cukup lama bukan?" kata Penelope tersenyum menggoda, Raja Claude mendengus.
"Kau itu sudah sangat lama berlalu dan aku sudah melupakanmu! bagiku kau kini hanya kakak iparku dan Jenneth adalah keponakanku, tidak lebih! jangan pernah mengharapkan lebih karena aku takkan pernah mengkhianati Diana sampai matipun! aku hanya mencintai Diana satu2nya dalam hidupku! kau pergilah dan lupakanlah aku!" kata Raja Claude dan berbalik badan meninggalkan Penelope sendirian.
Diam2 Ratu Diana mendengar dari balik tembok dan tersenyum penuh kemenangan, usai dari kamar Athanasia tadi, Ratu Diana balik lagi hendak menemui suaminya namun Ratu Diana melihat Roger Alphaeus yang sengaja meninggalkan Penelope berduaan dengan Raja Claude usai berpamitan dan itu membuatnya kesal.
"Kau mantan terindahku Claude, aku tak bisa melupakanmu, aku masih mencintaimu, bahkan aku rela jika hanya menjadi selirmu saat ini, tapi kenapa kau tega lagi2 menolak cintaku, padahal dulu kau begitu mencintaiku dan rela melakukan apapun demi aku" kata Penelope bicara sendiri sambil menangis terisak2 karena ditolak.
"Tidak tau malu! sebaiknya kau pergi! jika aku menjadi dirimu, aku takkan punya muka lagi menampakkan batang hidungku didepan Yang Mulia" kata Ratu Diana yang tiba2 muncul dari balik tembok.
Penelope tampak kesal dan langsung pergi begitu saja bahkan tak memberi salam hormat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love Athanasia ❤ Lucas (WMMAP/SIBAP FanFiction)
Fanfic♡TAMAT/COMPLETED♡ Athanasia, seorang Tuan Putri berusia 17 tahun dari seorang Kaisar Obelia Claude de Alger Obelia dan Permaisuri Diana de Alger Obelia. Harus menerima kenyataan bahwa dirinya harus segera menikah dengan seorang Pangeran kegelapan...