Jenneth dan Ijekiel beraksi

1.3K 133 28
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini adalah acara minum teh untuk para gadis2 remaja bangsawan di istana Obelia yang diselenggarakan oleh Athanasia, dan Jenneth sebagai sepupu Athanasia tentu saja datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah acara minum teh untuk para gadis2 remaja bangsawan di istana Obelia yang diselenggarakan oleh Athanasia, dan Jenneth sebagai sepupu Athanasia tentu saja datang.

Ijekielpun ikut ke istana karena Ijekiel menemani ayahnya Roger Alphaeus dalam memberikan laporan bulanan pajak para kaum bangsawan kepada Raja Claude.

Ijekiel menunggu diruang tamu istana kerajaan bersama Jenneth "kau segeralah bergabung ditaman bersama gadis2 yang lain dan kau harus berhasil memberikan sapu tangan itu pada Raja Claude" kata Ijekiel.

"Tentu saja" jawab Jenneth lalu pergi meninggalkan Ijekiel sendiri diruang tamu, Jenneth segera bergabung dengan para gadis2 bangsawan yang lainnya.

Para gadis2 itu tampak sangat akrab satu sama lain berbincang setelah sebelumnya memperkenalkan diri pada Athanasia.

"Tuan putri bagaimana hubunganmu dengan pangeran Lucas? kapan kalian akan menikah?" Lady Helena bertanya.

Athanasia tersenyum "ah itu masih lama tiga tahun lagi" kata Athanasia

"Ah dia sangat tampan wajahnya seperti lukisan, dia terlihat sangat mencintai tuan putri dilihat dari bagaimana dia berani mencium anda saat debutante" kata Lady Irene.

Wajah Athanasia memerah namun hanya tersenyum, sementara Jenneth mengepalkan kedua tangannya dibalik meja.

"Sialan! mereka malah membicarakan Lucas dan Athanasia! Lucas itu hanya milikku! siapapun tidak boleh memilikinya!" kata Jenneth dalam hati.

"Tuan putri saya permisi mau kebelakang dulu" kata Jenneth,

"Silahkan" jawab Athanasia,

Jennethpun segera keluar dari taman, matanya menatap kesegala penjuru arah dan Jenneth melihat seorang maid yang lagi berjalan, dan Jennethpun menghentikan maid tersebut.

"Permisi" kata Jenneth, maid tersebut menatap dengan tatapan heran, "tadi tuan putri Athanasia menyampaikan ini, tolong sampaikan pada Yang Mulia Raja Claude" kata Jenneth memberikan sebuah kotak pada maid tersebut.

Maid tersebut yang mengetahui bahwa beberapa hari ini Claude dan Athanasia sedang bermusuhan karena tanda merah yang diberikan Lucas berpikir kado tersebut memang diberikan Athanasia pada ayahnya agar ayahnya tidak marah lagi padanya.

Karena seluruh ksatria dan maid istana mengetahui sang Raja sedang perang dingin dengan putrinya karena kejadian diruang makan tersebut.

"Baiklah nanti akan saya sampaikan pada Yang Mulia" kata maid tersebut,

"Terimakasih" kata Jenneth tersenyum lembut lalu segera kembali ke acara jamuan minum tehnya ditaman.

Maid tersebut kemudian menemui Raja Claude diruang kerjanya "segala keagungan dan berkat kepada matahari obelia" kata maid tersebut.

"ada perlu apa?" kata Raja Claude,

Maid tersebut menyodorkan sebuah kotak dan Felix yang langsung menerimanya " itu adalah hadiah dari tuan putri Athanasia untuk anda" kata maid tersebut.

"Hhhmm dia sedang mencoba membujukku?" kata Raja Claude bergumam "baiklah kau boleh pergi" kata Raja Claude.

"Segala keagungan dan berkat kepada matahari obelia" kata maid tersebut lalu segera keluar ruangan.

"Felix buka hadiahnya" kata Raja Claude, Felix pun membuka kotak hadiahnya berupa sapu tangan rajutan.

"Ini pasti tuan putri sendiri yang merajutnya untuk anda, cantik sekali sapu tangan ini, dan ini pasti permintaan maaf dari tuan putri agar anda memaafkannya dan tak mendiamkannya seperti ini" kata Felix.

Raja Claude melihat sapu tangan itu lalu mengambilnya "kau keluarlah Felix" kata Raja Claude dan Felixpun keluar ruang kerja, Raja Claude menatap sapu tangan itu dan tersenyum tipis.

"Aku tau kalau kita tak bisa berlama2 seperti ini bermusuhan hanya karena bocah tengik itu, aku juga sangat menyayangimu Athanasia" kata Raja Claude lalu mengambil sapu tangan rajut itu dan menyimpannya ke balik saku bajunya.

Dan tanpa disadari Raja Claude, setelah sapu tangan itu dimasukan kebalik saku baju Raja Claude, sapu tangan tersebut mengeluarkan cahaya hitam.

Sementara itu acara jamuan minum teh di istanapun selesai, para gadis2 bangsawanpun pulang ke kediaman masing2 mengenakan kereta kuda.

"Terimakasih telah mengundang kami tuan putri" kata para gadis2 bangsawan tersebut.

"Ah iya sama2" kata Athanasia tersenyum.

"Saya akan menemui Ijekiel dulu di ruang tamu istana, tuan putri" kata Jenneth,

"Silahkan" kata Athanasia,

Jennethpun segera menemui Ijekiel diruang tamu istana "bagaimana? kau sudah melakukannya? apa berhasil?" Ijekiel bertanya.

Jenneth tersenyum mengangguk "kita hanya tinggal menunggu hasilnya saja" kata Jenneth. Dan Jenneth maupun Ijekiel sama2 tersenyum licik dengan sorot mata yang juga licik, lalu merekapun kembali pulang ke kediaman Alphaeus.

Endless Love Athanasia ❤ Lucas (WMMAP/SIBAP FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang