Kesedihan Jenneth

1.2K 142 23
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Athanasia sedang tiduran dikamarnya sambil memeluk boneka kesayangannya dari kecil ditemani oleh ayahnya, Claude

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat ini Athanasia sedang tiduran dikamarnya sambil memeluk boneka kesayangannya dari kecil ditemani oleh ayahnya, Claude.

"Kau sudah 15 tahun tapi masih suka main boneka, aku bahkan lupa usiamu 15 tahun, kukira kau masih 5 tahun" kata Claude.

"Ah ayah! aku kan dari dulu suka boneka" kata Athanasia,

"tidak kusangka sekarang kau sudah sebesar ini, kalau kau menikah, aku hanya akan mengijinkanmu jika bocah tengik itu mau tinggal disini, aku tak mengijinkanmu dibawa ke istana wizard, harus dia yang disini karena aku tak mau kehilanganmu" kata Claude.

"Nanti akan kubicarakan dengan Lucas, ayah!" kata Athanasia senang, tak lama Dianapun masuk kekamar Athanasia, Athanasia beranjak bangkit dari tempat tidurnya menghampiri Diana.

"Kalian ada disini rupanya? Athanasia rambutmu berantakan sekali?" kata Diana,

"hari ini aku belum menyisir rambut, soalnya Lucas pergi dari pagi ke istananya, malam baru balik. Biasanya dia yang menyisir rambutku" kata Athanasia sambil cengengesan.

"Kau ini manja sekali! kau itu kan bukan anak kecil lagi? sini biar ibu yang sisirkan rambutmu saja" kata Diana mengambil sisirnya lalu menyisirkan rambut Athanasia.

Keesokan harinya Felix memberikan hasil laporan penyelidikan pada Claude diruang kerja Claude, bahwa Jennethlah yang memberikan sapu tangan rajut itu pada pelayan dengan mengatasnamakan Athanasia.

Dan ilmu sihir hitam tersebut berasal dari penyihir Arlanta yang bernama Yun Feang namun penyihir tersebut baru meninggal seminggu lalu dalam kecelakaan saat akan kembali kenegaranya dibenua Asia dan terjatuh dari kudanya, lalu kepalanya membentur batu sehingga langsung meninggal seketika.

"Panggilkan Athanasia dan Lucas" kata Claude pada Felix. Felixpun lalu memanggil Athanasia dan Lucas keruang kerja Claude, Athanasia dan Lucaspun masuk keruang kerja Claude.

"Kita sudah mengetahui pelakunya, saksi yang melihat mengatakan saat itu melihat Penelope dan Jenneth di Arlanta juga bersama seorang pria muda bangsawan, kemungkinan pria muda bangsawan itu hanya ikut mengantarkan Penelope saja, mungkin kekasih gelapnya dan itu tidak penting. Yang penting disini pelaku utama sudah terungkap yaitu Penelope dan Jenneth" kata Claude.

"Kurang ajar! karena ulah mereka, Athanasia menjadi sangat menderita!" kata Lucas,

"Pasti tujuannya membuat ayah kembali padanya lalu menceraikan ibu, dulu itu! untunglah walaupun ayah hilang ingatan, ayah tetap tidak kembali padanya!" kata Athanasia.

"Tidak mungkin aku mau dengan wanita jalang yang sembarang tidur dengan laki2 lain itu! dulu aku dengannya hanya karena kami masih sangat muda seusia kalian, itupun aku masih sangat polos sepertimu sehingga aku percaya pada wanita jalang itu!" kata Claude.

"Kudengar Jenneth sekarang merawat adik tirinya karena Pangeran Dice tak mau mengakui anaknya" kata Athanasia,

"jelas saja Pangeran Dice tak mau mengakui, itu pasti bukan anaknya, bahkan Duke Alfonsopun tak mau mengakui anak itu, tidak jelas anak siapa itu karena wanita murahan itu memiliki banyak kekasih gelap dan mau tidur dengan sembarang pria" kata Claude mencibir sinis.

"Lalu apa yang akan anda lakukan pada Jenneth?" Lucas bertanya,

"tentu saja kita akan mempersiapkan pengadilan padanya dan menjatuhkan hukuman padanya, karena kini hanya dia satu2nya tersangka dan ibunya sudah mati" kata Claude.

"Baiklah aku setuju akan hal itu, siapapun yang bersalah harus dihukum" kata Lucas,

"sebenarnya kasian Jenneth, sudah ibunya baru meninggal, harus mengurus adik tirinya, ditambah kini akan dijatuhi hukuman atas kesalahan ibunya" kata Athanasia dalam hati.

Sementara itu Jenneth dirumah kediaman Alphaeus, menatap adik tirinya, bayi mungil yang tertidur dalam box bayinya, dengan mata sendu, Jenneth sudah menerima surat dari Andy Jacob dan mengetahui identitas Andy Jacob seorang pemimpin pemberontak diwilayah utara obelia.

"Entah berapa banyak pria kekasih gelapmu selama ini bu? tidakkah kau tau aku sangat malu ketika mengetahui kau menjalin kasih dengan Duke Alfonso dan Pangeran Dice yang mana usia mereka bahkan tak jauh beda dengan diriku. Dan terlebih kini kau punya anak haram dengan pria lain yang bukan suami sahmu Pangeran Dice, kau melemparkan aib malu padaku, karenamu kini aku tak berani keluar rumah dan bergaul dengan gadis2 seusiaku karena diriku menjadi bahan gunjingan karenamu, kau sudah tiada tapi meninggalkan nama buruk dan aib" kata Jenneth dalam hatinya.

Tak lama seorang pelayan membuka pintu kamarnya "maaf Lady Jenneth, ada beberapa prajurit yang diperintahkan kerajaan obelia untuk menjemput anda sekarang" kata pelayan tersebut.

"Menjemputku?" kata Jenneth mengernyitkan kening "baiklah aku akan segera turun, kau jaga adikku selama aku pergi" kata Jenneth.

"Baik Lady Jenneth" kata pelayan tersebut,

Jennethpun turun dan menemui prajurit obelia tersebut,

"Lady Jenneth anda dipanggil Yang Mulia Kaisar Claude de Alger Obelia atas tuduhan menggunakan sihir gelap bersama ibu anda Lady Penelope dan anda bisa menjelaskannya nanti pada saat sidang pengadilan, silahkan anda ikut kami" kata prajurit tersebut.

"Apa?!" kata Jenneth terkejut dan kedua prajurit tersebut langsung membawa Jenneth dengan memegang lengan Jenneth disisi kanan dan kirinya.

Endless Love Athanasia ❤ Lucas (WMMAP/SIBAP FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang