Part 5

1.3K 135 4
                                    

17.00 PM

Kegiatan ospek pun akhirnya selesai dan Tiara selaku ketua osis menyuruh para murid baru untuk segera pulang. Disaat Tiara sedang bersiap untuk pulang, ekor matanya melihat sosok laki-laki yang tadi dengan berani memeluknya di taman.

Seketika kemarahan Tiara kembali meluap dan menatap dingin kearah Anrez. Sedangkan Anrez merasa bingung dengan tatapan Tiara yang menurutnya kelewat tajam.

"Eh itu si Tiara kenapa lihatin lo segitunya sih? bukan tatapan suka deh menurut gue lebih kayak marah gitu sama lo" celetuk Farhan yang melihat kearah Tiara juga

"Mana gue tau, kayaknya gue gak punya salah apapun deh sama dia" jawab Anrez yang juga heran

"Lo yakin gak ada masalah sama dia, rez?tatapan dia nusuk banget loh bagi gue walaupun bukan gue yang dia tatap" ucap Nuca yang sedari tadi diam

"Hmm.." Anrez nampak berpikir

Tiba-tiba Anrez teringat kejadian di taman tadi siang dan langsung gugup membuat ketiga sahabatnya merasa heran.

"Mati gue..." lirih Anrez ketakutan melihat Tiara yang mulai mendekat kearahnya

"Kenapa, rez?!! itu juga ngapain sih Tiara ngedekatin kita? perasaan gue kok jadi gak enak yah" ucap Evan yang diangguki oleh mereka bertiga

Tiara yang sudah berada di depan Anrez tanpa aba-aba langsung menampar kuat pipi Anrez.

Plak!!

"Ini buat lo yang sembarangan nyentuh gue" ucap Tiara dingin

Plak!!

"Ini buat lo karena beraninya ngebisikin gue" lanjut Tiara dingin

Plak!!

"Dan ini buat lo karena lo berani dekat-dekat sama gue!!" ucap Tiara lalu pergi meninggalkan Anrez dan yang lainnya

Anrez tampak meringis kesakitan sambil memegang kedua pipinya yang menjadi sasaran empuk tamparan Tiara. Tiga kali dia ditampar dan rasanya sungguh menyakitkan.

"Omg!!" teriak mereka bertiga melihat Anrez ditampar

"Diem lo pada!! udah gue ditampar, lo bertiga malah teriak omg!!" kesal Anrez seketika membuat mereka terdiam

Setelah itu, mereka bertiga tertawa terbahak-bahak melihat penderitaan Anrez. Sedangkan sang korban hanya mendengus kesal melihat ketiga sahabatnya yang terlihat bahagia di atas penderitaannya.

"Kampret lo pada!! sumpah ini sakit banget loh!!" kesal Anrez sambil meringis

"Enak gak sih rez tamparan bidadari tercinta? sampai tiga kali loh.. omg!!" ucap Evan sambil menggoda Anrez

"Eh bego!! yang namanya ditampar mana ada enaknya, lebih baik gue cabut deh dari sini daripada lihat lo bertiga makin buat gue kesal!!" ucap Anrez melangkah pergi meninggalkan mereka bertiga

"Anrez orangnya baperan yah.." cibir Nuca

"Kayak lo gak baperan aja, nyet.." Evan membalas cibiran Nuca

"Udah deh, lebih baik kita balik ke rumah. Udah mau senja juga nih!!" ucap Farhan menengahi pembicaraan yang tak akan pernah ada habisnya ini

"Izinkan kulukis senja.. mengukir nam-" nyanyian Evan terhenti karena mulutnya dibekap oleh Nuca

"Yuk pulang, gak usah dengerin orang stres ini" ucap Nuca yang diangguki Farhan

Nuca pun melepas bekapannya dan segera berlari bersama Farhan sebelum kena semprot Evan.

My Idol (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang