Part 44

1K 128 15
                                    

"Evan, Tiara itu lebih kejam dari yang lo pikirin. Kalau gue temuin Tiara sama Tania pulang-pulang gue bisa tinggal nama doang. Lo gak kasihan sama gue?" ujar Anrez memelas

"Jadi apa yang harus kita lakukan untuk buat kepercayaan diri lo ada lagi? iya juga sih kalau sampai lo bertiga kumpul satu meja, beh.. masih mikirinnya aja gue udah merinding coyy!!" balas Nuca mendukung ucapan Anrez

"Hmm.. tapi intinya semua ini balik ke lo juga sih, rez. Gue sebagai sahabat juga bingung harus ngelakuin apa tapi gue mohon sama lo jangan pernah nyakitin hati cewek. Gue sama yang lain gak mau yah kalau sampai Tiara nangis gegara lo" timpal Evan menatap sendu kearah Anrez

Anrez hanya tersenyum tipis lalu memeluk Evan dengan erat membuat Evan menjatuhkan air mata yang sedari tadi ditahannya. Dia sangat menyayangi Anrez, baginya Anrez itu sahabat sekaligus kakak yang sangat baik dan peduli padanya.

Evan hanya tak mau luka yang pernah tergores dihati Anrez malah Anrez beri pada Tiara. Evan tidak akan bisa memaafkan Anrez jika Tiara menangis karenanya.

"Gue mohon hentikan pikiran buruk lo itu, anggap Tiara sebagai pacar lo Anrez bukan sebagai idola lo lagi. Gue gak suka kalau lo dengan gampangnya ambil keputusan tanpa Tiara tau semua alasannya" ucap Evan dalam pelukan mereka

"Iya, gue ngaku gue salah. Gue gak akan ambil tindakan bodoh lagi, maafin gue yah" balas Anrez yang diangguki Evan

"Ekhem!! masih ada kita kali. Suka banget yah buat gue sama Nuca jadi nyamuk" sindir Nuca membuat Anrez dan Evan melepas pelukan mereka sambil tertawa lepas

"Warrior Boy!!" teriak Anrez sambil merentangkan tangannya

"Warrior Boy gak akan pernah mati!!" balas mereka berteriak

Mereka berempat pun berpelukan dengan erat sambil melompat-lompat kecil diiringi dengan tawa bahagia. Anrez sangat beruntung memiliki sahabat yang selalu ada untuknya dan selalu memberitahunya jika dia melakukan kesalahan.

Anrez tidak pernah marah pada Evan karena memukulnya. Anrez justru berterimakasih pada sahabatnya itu karena membuatnya sadar apa yang dikatakannya itu salah. Anrez harus memperjuangkan cintanya pada Tiara dan menunjukkan pada semua orang kalau dia pantas bersanding dengan Tiara.

Anrez seharusnya tidak lemah hanya karena perbedaan status antara dirinya dengan Tiara. Harusnya itu dia jadikan sebagai motivasi untuk memperbaiki dirinya dan membuat Tiara bangga padanya.

"Maafin keputusan bodoh aku, ti. Aku salah, aku salah karena menganggap kamu antara ada dan tiada dalam hidupku. Kamu pacarku, kamu kekasihku, kamu belahan jiwaku dan aku gak akan pernah lepasin kamu untuk siapapun. Kamu milikku selamanya Tiara Andini, kamu milikku. Akan ku jaga kamu sampai kapanpun. Maafin aku karena pikiran bodohku ini, aku sayang kamu Titi" batin Anrez

21.00 PM

Para sahabat Tiara dan Anrez telah pulang dari rumah Tiara membuat suasana rumah ini kembali sepi. Hanya ada Anrez, Tiara dan beberapa karyawan di rumah Tiara.

Inilah yang membuat Tiara memilih tinggal di apartemennya karena rumah ini terlalu besar untuk dia tempatkan sendiri. Untung saja sekarang ada Anrez disisinya jadi Tiara tidak pernah lagi merasa kesepian.

"Kak ini colanya.." ucap Tiara seraya memberi cola pada Anrez

Anrez pun tersenyum lalu mengambil cola itu sambil melihat kearah layar besar di rumah Tiara. Mereka saat ini sedang berada di ruang bioskop pribadi milik Tiara.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Idol (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang