Part 18

1.4K 136 15
                                    

20.00 PM

Anrez dan Nuca baru saja sampai di markas Warrior Boy. Anrez dan Nuca pun masuk ke dalam dan terpelongo melihat keadaan markas yang sangat rapi dan bersih. Mereka berdua juga melihat Evan terbaring lemah sedangkan Farhan sedang duduk dan bermain game.

Anrez dan Nuca terkekeh melihat keadaan tidur Evan yang sangat aneh. Posisi tidurnya terbalik, kepalanya di bawah dengan bantal yang berada di kakinya. Memikirkannya saja membuat mereka menggelengkan kepala.

"Yuhuuuu!!" teriak Nuca membuat Farhan kaget

"Udah pada dateng toh? lo berdua gak lihat markas udah rapi dan cantik gini?" sombong Farhan

"Bagus banget loh gue suka. Siapa nih yang paling rajin pas pembersihan tadi?" tanya Nuca yang dibalas senyuman dari Farhan

"Tuh!!" tunjuk Farhan menggunakan dagunya

"Hahaha..."

Pecah sudah tawa yang sedari tadi ditahan Anrez dan Nuca sedangkan Farhan hanya terkekeh melihat gaya tidur Evan yang sangat gila.

"Gue yakin pasti lo nyuruh dia bersihin semuanya dan kalau dia nolak, lo pasti ngancam dia, kan?" tebak Nuca yang dijawab anggukan tanpa rasa bersalah dari Farhan

"Emang iya.." jawab Farhan dengan wajah polosnya

Anrez hanya menggelengkan kepalanya lalu berjalan ke arah Evan untuk membangunkannya. Anrez dan Nuca membawa makan malam untuk mereka berempat karena mereka tahu Farhan dan Evan pasti kelaparan.

"Van..Van, bangun!!" ucap Anrez yang kewalahan membangunkan Evan

"Cara lo salah, rez. Kayak gini caranya kalau mau bangunin playboy yang katanya mau inshaf.." jahil Farhan

Farhan mendekati Evan dan berbisik sesuatu hingga membuat Evan terbangun dengan mata melotot.

"Van, bangun sekarang!! Harini kesayangan lo lagi dicium tuh sama orang lain!!"

"Kurang ajar!! siapa yang berani nyium Nini gue?!!" teriak Evan tanpa sadar
















"Hahahahahahahahahaha....."

"Anjir ngakak parah gue!!"

Farhan, Nuca dan Anrez tertawa keras ketika mendengar teriakan bodoh Evan. Sungguh cara yang Farhan lakukan sangat manjur dan membuat mereka semua tertawa bahagia.

"Kampret lo pada!!" kesal Evan sembari duduk kembali

"Siapa suruh lo gak bangun-bangun? gue udah capek datang kesini dengan niat baik mau kasih lo makan malah dimarahin" ujar Nuca mendramatisir

"Idih!! jijik gue banget dengar omongan lo!! untung cuman iseng aja, kalau beneran gue lihat Nini ciuman sama cowok lain, gue mungkin bisa gila!!" celetuk Evan yang membuat mereka kembali tertawa

"Woii sadar woii!! lo gak usah sok-sokan ngelarang Harini kalau lo belum nembak dia!! lo pikir aja, walaupun Harini gak pernah ngungkit masalah ini dia gak mau? cewek butuh kepastian bung!!" sahut Nuca yang disetujui Anrez dan Farhan

"Aaaahhh udah deh!! gue mau makan!!"
Evan mengalihkan pembicaraan karena dia sedang malas membicarakan hal ini

Ketika Evan hendak berjalan menuju meja makan, perkataan Anrez membuatnya berhenti dan seketika ketakutan mulai menguasainya.

"Jangan pernah ngasih janji palsu sama cewek, van. Gue yang benar-benar tulus sama dia aja disia-siain. Perjuangkan Harini atau lo akan lihat dia diperjuangkan orang lain.. lo tau seberapa terkenalnya Death Girl, kan? mungkin dia gak masalah dengan semua sifat playboy lo tapi ada saatnya dia ingin tau apa arti kebersamaan kalian selama ini. Jangan sampai nyesal kalau lo akhirnya melihat senyum Harini bukan untuk lo lagi!!" ujar Anrez tegas

My Idol (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang