08.00 AM
Sinar matahari mulai masuk dan menyusuri ruangan Anrez. Terlihat dua sejoli yang masih tidur dengan lelapnya. Semalam Anrez menyuruh Tiara untuk tidur di sampingnya tetapi Tiara menolak dengan tegas karena takut luka bekas operasi Anrez terbuka jika bersentuhan dengannya.
Tiara pun memilih tidur di sofa yang telah disediakan pihak rumah sakit di ruangan Anrez membuat sang lelaki cemberut yang berujung dengan kekehan dari Tiara.
Anrez terlihat menggeliat dan pada akhirnya membuka matanya dengan perlahan. Saat dia membuka matanya, yang pertama kali Anrez lihat adalah pemandangan yang sangat indah baginya. Anrez memiringkan tubuhnya untuk melihat bidadari sedang tidur dengan damainya.
Anrez dapat melihat wajah Tiara yang tertidur dengan lelap membuat Anrez tersenyum hangat. Bahkan tubuh Anrez tidak terasa sakit sedikit pun ketika melihat wajah cantik dan polos Tiara ketika tidur seperti ini.
"Pasti badannya pegal deh kalau bangun nanti.." lirih Anrez melihat gaya tidur Tiara
Anrez tahu Tiara pasti lelah menjaganya seharian melihat cara tidurnya yang sangat lelap itu. Entah kenapa, tiba-tiba Anrez kembali merasakan nyeri di punggungnya membuat Anrez tak sanggup menahannya lagi.
"Aww!!" ringis Tiara kesakitan
Tiara yang mendengarnya pun terusik dan sangat terkejut ketika melihat Anrez mengerang kesakitan. Tiara langsung bangkit dan keluar dari ruangan Anrez untuk mencari dokter.
"Dokter!!" teriak Tiara khawatir
Dokter yang mendengar teriakan seseorang pun langsung menghampiri Tiara yang terlihat sangat cemas.
"Ada apa, nona? kenapa nona terlihat panik? coba tenang dulu lalu bicaralah.." ujar dokter itu menenangkan Tiara
"Anrez tadi mengerang kesakitan!! dokter ayo ikut saya!!" Tiara menarik tangan dokter itu agar segera masuk ke ruangan Anrez
Tiara tidak peduli berapa banyak lensa kamera yang menyorot dan merekamnya saat ini. Fokus Tiara sekarang hanyalah keselamatan Anrez, urusan itu gampang bisa Tiara atur nanti.
Dokter dan Tiara pun akhirnya masuk ke dalam ruangan Anrez dan Tiara sangat khawatir melihat Anrez kembali pingsan. Tiara sangat resah dan menyuruh dokter untuk segera memeriksa keadaan Anrez.
"Apa yang terjadi, dok? semalam Anrez baik-baik aja kok. Kenapa dia pingsan lagi?" Tiara tanpa sadar memberikan sederet pertanyaan yang membuat dokter itu tersenyum simpul
"Tubuh pasien masih belum bisa beradaptasi dengan baik. Punggung Anrez belum pulih total tetapi Anrez memilih tidur yang membuatnya menahan tubuhnya.." jelas dokter itu membuat Tiara bingung
"Hah? maksud dokter apaan sih?" bingung Tiara
"Seharusnya pasien tidur dalam kondisi terlentang tetapi pasien malah tidur dengan posisi menyamping membuat punggungnya kembali merasa nyeri" jelas dokter itu
"Tapi kemarin saya menidurkan Anrez dengan posisi seperti biasa kok, dok" Tiara mengerutkan dahinya bingung bagaimana ini semua bisa terjadi
"Entahlah, mungkin pasien jenuh dengan posisi tidur yang menurutnya kurang menyenangkan itu" ujar sang dokter membuat Tiara mengangguk paham
"Jadi kapan Anrez bisa sadar lagi, dok?" tanya Tiara khawatir
Disaat Tiara selesai mengatakan itu, terdengarlah suara lenguhan Anrez yang berhasil membuat Tiara berpaling ke arahnya.
"Eeeuugghhh.. Ti" Anrez memanggilnya dengan suara lirih
Tiara langsung menghampiri Anrez dengan wajah penuh kekhawatiran. Seketika kejadian itu kembali masuk dalam pikiran Tiara membuat Tiara menggigit kecil bibir dalamnya untuk menahan air matanya. Tetapi semua itu percuma karena pada akhirnya Tiara menjatuhkan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol (End)
Fanfiction(Complete) "maaf.. maaf" ucap Tiara lirih "aku pergi aja yah.. kamu kan gak mau lihat aku lagi" Anrez berucap sambil menghapus kasar air matanya Start : 4 Februari 2021 End : 19 Juli 2021