Part 54

1K 127 30
                                    

"Udah mending kita tidur aja sekarang, gak usah dipikirin mimpinya. Anggap aja bunga tidur, kak" ujar Tiara yang dijawab anggukan kepala dari Anrez

Anrez yang mulai tenang kembali merebahkan tubuhnya dan Anrez memasang wajah bingung karena heran melihat Tiara yang juga ikut menidurkan tubuhnya.

"Kamu kok gak balik ke kamar kamu, ti? kenapa kamu ikut-ikutan tidur disini?" Anrez dapat melihat raut wajah Tiara berubah setelah dia menanyakan hal itu

"Kalau orang di kasur tandanya mau apa? tidur, kan? kenapa? gak boleh?" Tiara menjawab pertanyaan Anrez dengan pertanyaan seraya menatap tajam sang kekasih

"B-boleh kok, ti.. yaudah kita tidur yah.."

Anrez meletakkan guling di tengah sebagai penghalang di antara mereka berdua.

"Ngapain gulingnya di letak disini sih?!!ganggu tau!!" Tiara melempar asal guling yang di taruh Anrez

"I-itu batasan, ti.. kok k-kamu buang sih?" jelas Anrez mengalihkan pandangannya ke arah lain dan menggeser tubuhnya menjauhi Tiara

Grepp!!

Anrez sangat terkejut melihat pergerakan cepat Tiara membuat tidak sempat menahan diri. Tiara menarik tangan Anrez lalu menjadikannya sebagai bantalan kepala sambil memeluk erat tubuh Anrez.

"Aku mau tidur kayak gini dan aku gak mau denger penolakan dari kamu.." ucap Tiara penuh penekanan

"T-tapi, ti.."

"Gak ada tapi-tapian, udah mending kita tidur daripada kamu mikirin hal yang gak penting" tegas Tiara yang membuat Anrez mau tak mau harus menurut

Tiara tersenyum tipis melihat kegugupan Anrez lalu memejamkan matanya sedangkan Anrez masih berusaha untuk menetralkan detak jantungnya yang seakan ingin keluar dari sarangnya. Anrez tidak ingin membuat Tiara terganggu karena mendengar detak jantungnya.

"Ti, geseran dikit boleh gak? agak sesak nih aku" tanya Anrez

"Gak!! mending kakak diem deh. Aku mau tidur" tolak Tiara membuat Anrez mengatupkan bibirnya

Setelah beberapa menit Anrez mendengar napas Tiara yang mulai teratur membuatnya sedikit menoleh dan tersenyum hangat ketika melihat kekasihnya telah terlelap.

Terlihat jelas raut kelelahan yang terpancar di wajah cantiknya. Beberapa hari ini Tiara sangat bekerja keras, dia merawat Anrez sekaligus mengurusi urusan bisnis keluarganya. Anrez tahu pasti saat ini Tiara sangat lelah atau mungkin tubuhnya kram karena suka tidur sembarangan.

Anrez mengelus rambut Tiara untuk membuat wanita yang sangat dicintainya ini tidur dengan nyaman. Hati Anrez menghangat melihat wajah Tiara yang terlihat begitu polos dan menggemaskan membuat Anrez tidak bisa menahan diri untuk mencium pipi Tiara.

Cup..

"Mimpi yang indah ya sayang, aku cinta kamu.." bisik Anrez tepat di telinga Tiara

Anrez pun merapikan selimut Tiara dan  memalingkan wajahnya melihat langit kamar. Setelah puas memikirkan hal-hal random yang terlintas di pikirannya, Anrez pun perlahan memejamkan matanya dan ikut tertidur bersama Tiara.

Akan terus ku pertahankan kamu sampai kamu sendiri yang memintaku pergi, sayang. Maafkan aku bila beberapa hari ini bertingkah menyebalkan dan sering membuatmu marah. Yakinlah kalau perasaanku ke kamu bukan main-main, ti. Aku berusaha menjadi yang terbaik buat kamu tapi aku mohon tetaplah di sisiku. Jika memang pada akhirnya kita tidak ditakdirkan bersama, akan kucoba ikhlas dan pergi dari hidupmu, sayang. Jika kamu memang bukan takdirku, mungkin aku gak akan bisa buka hati lagi untuk siapa pun karena kamulah yang selalu ada di hatiku. Siapa pun yang menjadi pendampingmu di masa depan nanti, aku akan berdoa pada tuhan semoga dia tidak membuatmu sakit. Tapi aku juga mau egois, aku maunya kamu untukku selamanya. Aku janji akan terus megang tanganmu sampai kamu sendiri yang memintaku untuk melepaskannya. Aku mencintaimu, Tiara.. dan maafin aku atas segala kebodohanku beberapa waktu yang lalu







My Idol (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang