Extra Part

1.5K 150 24
                                    

1 tahun kemudian

Setelah Tiara dan Anrez resmi menikah, hidup mereka jauh berubah. Anrez dan Tiara tinggal di rumah yang telah Anrez bangun untuk keluarga kecil mereka, terlalu biasa jika disebut rumah karena tempat tinggal yang Anrez dan Tiara tinggali itu bagaikan istana disney. Anrez membangun rumah bergaya klasik tetapi elegan persis seperti yang Tiara impikan jika kelak mereka berumah tangga.

Anrez dan Tiara telah membuka lembaran baru dalam hidup mereka, layaknya seperti suami istri pada umumnya yang saling memberikan perhatian-perhatian kecil dan saling menyayangi satu sama lain.

Anrez semakin gencar memberi perhatiannya ketika tahu bahwa Tiara sedang hamil setelah 3 bulan menikah. Walaupun terkadang Anrez bersikap berlebihan tapi Tiara mengerti maksud Anrez sebenarnya baik.

Seperti saat ini, Anrez yang sedang tertidur pulas pun harus bangun ketika mendengar teriakan Tiara padahal sekarang sudah jam 1 malam. Anrez sangat panik dan bingung apa yang harus dilakukannya melihat Tiara menahan sakit sembari berteriak memanggil namanya.

"Sayang, kamu kenapa?" tanya Anrez panik

"Sakit.. hah.. sakit, Anrez!!" teriak Tiara mencakar tangan Anrez

"Sebentar sayang, aku mau manggil pak Budi dulu. Kita akan pergi ke rumah sakit" Anrez langsung berlari mengambil HP-nya dan menelepon pak Budi sementara Tiara terus berteriak karena tak sanggup menahan sakit

Setelah selesai menelepon, Anrez kembali berlari menghampiri istrinya dan menggendong Tiara ala bridal style lalu berlari keluar dari kamar. Anrez tak tahu apa yang terjadi saat ini tapi Anrez tak mau Tiara berteriak dan menangis kesakitan seperti ini, Anrez tak mau Tiara kenapa-napa.

"Pak Budi, kita harus ke rumah sakit. Istri saya sedang kesakitan" ujar Anrez yang dipatuhi supir pribadinya, pak Budi

Anrez meletakkan tubuh Tiara dengan hati-hati ke mobil karena tak mau Tiara semakin kesakitan karenanya. Mereka bertiga langsung pergi menuju rumah sakit sementara Tiara terus saja mengerang kesakitan membuat hati Anrez tercubit melihat betapa berkeringatnya Tiara saat ini.

Anrez mengambil tangan Tiara dan mengelusnya dengan lembut. "Tenang yah sayang, sebentar lagi kita sampai kok. Sebentar yah, aku mohon bertahanlah" ujar Anrez pelan

"S-sakit.. hah.. sakit, sayang.. hah.. sakit!!"

"Pak Budi, lebih cepat lagi bawa mobilnya. Istri saya terlihat sangat kesakitan!!" titah Anrez yang diangguki pak Budi

Tak lama kemudian, mobil mewah Anrez sampai di depan rumah sakit. Anrez dan pak Budi mencoba mengeluarkan Tiara secara perlahan lalu Anrez berlari masuk sambil membawa Tiara dalam pelukannya.

"Dokter!! dokter, suster!! kemarilah, istri saya sangat kesakitan!!" Anrez berteriak memanggil dokter agar cepat menangani Tiara

Untung saja tak ada pengunjung karena memang sudah larut malam, Anrez tak peduli dengan tatapan para pekerja rumah sakit ini. Anrez menatap Tiara yang terlihat sangat lemah membuatnya semakin frustasi, Anrez bersumpah jika terjadi apa-apa pada Tiara, dia takkan pernah mengampuni pihak rumah sakit ini.

"Dokter!! dokter!!" teriak Anrez marah

Tiba-tiba tangan seseorang mengelus rahangnya membuat tatapannya beralih. "Jangan begini, sayang.. kamu membuatku takut. A-aku m-masih bisa tahan kok" ujar Tiara sangat lirih

Anrez hanya diam dan menganggukkan kepalanya, tak berselang lama pihak medis berlari kearah Tiara sambil membawa brankar. Anrez meletakkan Tiara dengan hati-hati ke brankar dan pihak medis segera memberi penanganan pada Tiara.

My Idol (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang