Part 35

1.3K 140 28
                                    

22.00 PM

Naimma sudah sampai di markas Death Girl dari setengah jam yang lalu dan para sahabatnya belum juga datang. Entahlah  Naimma juga merasa aneh dengan dirinya yang sampai bersikap seperti ini, dia juga tahu dia terlalu berlebihan tentang hubungan Keisya dan Harini.

Naimma tahu bahwa dia terlalu mengatur kehidupan Tiara, Keisya dan Harini tapi semua itu dia lakukan agar para adik kesayangannya tidak dilukai oleh siapa pun. Naimma sadar perilakunya sangat kekanak-kanakan tapi percayalah.. dia hanya ingin menjadi figur kakak yang baik untuk para sahabatnya.

"Kenapa lo sebegitu posesifnya sih sama mereka, Nam? belum tentu juga mereka suka sama sifat lo ini. Gue tau gue kekanak-kanakan tapi gue cuman ingin melindungi mereka bertiga, gue gak mau mereka sampai sakit hati.. cukup Tiara aja, yang lain jangan" gumam Naimma sambil memijit pelan pelipisnya

Naimma sangat menyayangi para adiknya melebihi dirinya sendiri. Saking sayangnya terkadang Naimma lupa bahwa adik-adiknya sudah dewasa dan ingin menjalani kehidupannya sendiri. Naimma juga ingin melepaskan kekangannya kepada mereka dan meringankan tanggung jawabnya tetapi dia tak bisa, dia tidak akan bisa membiarkan adik-adiknya lepas tanpa ada arahan darinya.

"Mereka udah besar, Nam.. mereka bukan anak kecil yang bisa lo atur-atur hidupnya kayak dulu lagi. Biarin mereka bahagia dan jalani hidupnya sendiri. Lepasin kekangan itu Nam, lo bukan bocah lagi dan mereka juga bukan bocah yang bisa lo atur-atur kisah percintaannya"

Naimma saat ini sedang berperang dengan pikirannya lalu memejamkan matanya sampai tidak sadar bahwa Tiara dan yang lainnya ternyata sudah datang dan sedang melihat kakak plus ibu mereka ini.

Keisya dan Harini pun semakin merasa bersalah ketika melihat Naimma meneteskan air matanya ketika matanya terpejam. Apa mereka begitu menyakiti hati Naimma? apa mereka berhasil membuat orang yang paling penting di hidup mereka menangis karena ulah mereka sendiri?

"Maafin Kei, mom.. maafin Kei yang udah buat mom sedih kayak gini. Jangan nangis mom, Kei gak bisa lihat mom nangis karena ulah Kei.." batin Keisya sambil menatap pedih ke arah Naimma

"Mom jangan nangis, mom.. Rini gak bisa lihat mom nangis gini. Maafin Rini udah buat mom kayak gini. Apa kelakuan kami sejahat itu yah sampai mom sesedih ini?" batin Harini

Sedangkan Tiara hanya menatap sendu ke arah Naimma. Tiara tahu perasaan Naimma sekarang ini, Tiara tahu betapa beratnya beban yang dipikul seorang Naimma Aljufri.

Bagi Tiara, Naimma itu seorang gadis yang sangat kuat. Banyak beban di pundak Naimma tidak pernah membuat gadis imut ini mengeluh dan lelah. Naimma adalah orang yang paling berarti di hidup mereka melebihi siapa pun.

Semua anggota Death Girl adalah anak tunggal tetapi di antara mereka Naimma-lah yang masih bisa bersikap santai. Maksud bersikap santai itu Naimma bisa bekerja di rumah atau dimana pun jika dia tidak suka dengan suasana di kantor papanya. Tetapi Death Girl juga tahu kalau orang tua Naimma terlalu mendorong anaknya untuk berhasil menjalankan bisnis keluarga mereka, Naimma tidak pernah menceritakan itu tetapi mereka tahu beban Naimma saat ini sangatlah berat melebihi mereka semua.

Tiara tahu Naimma hanya ingin menjadi yang terbaik untuk mereka bertiga dan tidak ingin ketiga adiknya menderita lagi. Tiara tahu Naimma selalu ingin melepaskan kekangannya agar mereka bisa memilih jalan hidupnya masing-masing tetapi rasa sayangnya itu selalu menampar Naimma dengan kuat dan membuatnya kembali menjadi sosok kakak yang over-protektif.

"Mom.." sapa Tiara lirih

Naimma yang mendengarnya pun seketika membuka matanya dan betapa terkejutnya dia melihat adik-adiknya sedang menatap sendu ke arahnya. Naimma berusaha semaksimal untuk bersikap santai dan menatap mereka bertiga seolah tidak terjadi apa-apa.

My Idol (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang