"Selamat datang nona Harini, nona Naimma dan nona Keisya!!" sapa para maid tersenyum lebar
Death Girl tak membalas sapaan para maid melainkan berlari ke kamar Tiara. Mereka sangat khawatir mendengar barang-barang yang hancur tak bersisa akibat perbuatan Tiara.
"Bi kenapa ini bisa terjadi?" tanya Naimma panik
"Bibi juga gak tau non, bibi udah berusaha buka pintunya tapi non Tiara malah ngunci pintunya.." jawab bi Sari khawatir
"Apa di rumah ini gak punya kunci cadangan, bi?" tanya Harini kesal
"Non Tiara tidak pernah menyukai seseorang memegang kunci kamarnya. Kami semua kan harus tunduk dengan perintah non Tiara.." jawab bi Sari pelan
"Aaaaaa!! Pusing gue, mending dobrak aja deh mom!! lo gak denger si Titi udah kesetanan di dalam.." saran Keisya
"Lo gila atau gimana sih? kita cewek Kei, tenaga kita mana bisa dobrak pintu setebal ini. Butuh cowoklah, bi panggil semua satpam di rumah ini untuk bantu kita.." titah Naimma yang diangguki bi Sari
Bi Sari pun pergi meninggalkan mereka bertiga. "Mom, si Titi ngapa yah? tumben ngamuk dia. Biasanya kalau marah yah cuman ngilang gak tau kemana.." bingung Keisya
"Itu juga yang jadi pikiran gue, aduh emang ini anak. Demen banget buat jantung gue deg-degan.."
Sedangkan Harini hanya diam dan melamun memikirkan hubungannya dengan Evan. Tak tahu mengapa tapi perasaannya saat ini sangat tidak enak. Harini merasa bahwa Evan sedang dalam bahaya.
"Kamu kenapa Rini? kok ngelamun gitu? apa yang sedang kamu pikirkan? hah?" tanya Naimma lembut sambil mengelus sayang rambut Harini
"Eh.. gak apa-apa kok mom. Aku aman-aman aja, jangan khawatir.." bantah Harini yang Naimma tahu itu hanya kebohongan semata
"Gue sama mom kenal lo bukan sehari dua hari Rini, gue sama mom tau pasti ada yang mengganjal di pikiran lo sampai lo murung gini. Ceritain aja kali, percuma kita sahabat tapi gak saling jujur.." timpal Keisya yang diangguki Naimma
"Gue berantem sama Evan, sebenarnya hal sepele sih tapi gue takut berdampak serius dengan hubungan kita.." jujur Harini
"Gue tebak, lo lagi kan yang nyari masalah sama dia?" tebak Keisya yang diangguki Harini
"Gue emang salah, gue lampiasin kekesalan gue sama papa ke Evan. Gue jadi ngerasa bersalah sekarang apalagi inget muka murung dia pasti gue bentak.."
"Emang bokap lo kenapa? tumben lo mau debat sama bokap lo" tanya Keisya sementara Naimma hanya diam mendengar
"Lo kira aja yah Kei, masa bokap gue mau ngirimin gue ke Belgia untuk buka cabang disana. Ya kali gue ninggalin kalian semua, ogah banget gue disana sendirian. Bokap gue ngeselin banget njir, sebel gue.."
"Hah? serius lo? tapi kan bokap lo tau ka-"
"Non ini satpamnya.."
Ucapan Keisya terpotong karena bi Sari datang membawa 3 satpam yang menjaga rumah Tiara.
"Kalian dobrak pintunya, harus berhasil yah!!" titah Naimma yang diangguki mereka bertiga
Naimma lalu melihat ke arah Keisya dan Harini. "Kita bahas nanti aja yah.." ucap Naimma diangguki mereka berdua
Percobaan udah tiga kali gagal membuat Naimma semakin khawatir.
Brak!!
Akhirnya pintu itu terbuka dan mereka semua melihat betapa hancurnya kamar Tiara. Pecahan kaca ada dimana-mana bahkan kasur Tiara seperti bekas cakaran harimau saking hancurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol (End)
Fanfiction(Complete) "maaf.. maaf" ucap Tiara lirih "aku pergi aja yah.. kamu kan gak mau lihat aku lagi" Anrez berucap sambil menghapus kasar air matanya Start : 4 Februari 2021 End : 19 Juli 2021