Keesokan harinya, Death Girl benar-benar menjalankan rencana mereka. Mereka bertiga sangat berniat untuk mendekatkan Tiara dengan Anrez agar Tiara melupakan Bastian seutuhnya. Death Girl sudah sampai di sekolah dan sedang menunggu satu sama lain untuk turun dari mobil.
"Ayo..!!" ajak Tiara yang diangguki oleh mereka bertiga
Death Girl berjalan dengan anggun tanpa membalas sapaan setiap orang yang mereka lewati. Ketika sedang berjalan menuju kelas, tiba-tiba mereka berpapasan dengan Warrior Boy.
Anrez pun tersenyum manis ke arah Tiara yang dibalas wajah dinginnya. Walaupun semalam Anrez mengantarnya pulang bukan berarti Anrez bisa menjadi temannya.. no, tidak akan semudah itu.
"Kalian mau kemana? kok cepat banget jalannya.." tanya Harini menatap Evan
"Hmm.. kami ada urusan sama Anrez.." jawab Evan membuat Anrez menatap kesal dirinya
"Lo kenapa natap gue gitu, rez?" polos Evan
Nuca dan Farhan hanya menepuk dahi mereka melihat wajah Evan yang tanpa beban bertanya seperti itu.
"Urusan apa emang, Aan?" pancing Harini
Harini sangat mengenal Evan, diantara mereka berempat yang paling spontan dan jujur adalah Evan. Jadi kalau mereka bertanya apapun, tanyakan saja pada Evan.. pasti dia jawab dengan sejujur-jujurnya.
"Hmm.. gini Nini, kan-"
Anrez spontan membekap mulut Evan agar si mulut ember ini tidak memberitahu hal yang menurut Anrez tidak perlu diketahui Death Girl. Death Girl terutama Tiara merasa heran melihat sikap Anrez yang terlihat ketakutan. Tiara merasa Anrez menyembunyikan sesuatu yang pastinya tidak boleh dia ketahui.
"Ini bocah kok kayak gak mau banget gue tau masalahnya yah? tapi bodo amatlah, gue juga males berurusan sama dia" batin Tiara sambil memutar bola matanya jengah
"Eh kok lo bekap sih mulut Aan gue, kasihan tau!!" marah Harini sambil melepas bekapan Evan
Tuk...
"Aww!! sakit bego!!" teriak Anrez kesakitan karena kepalanya dijitak Evan
"Biar tau rasa lo, lo pikir gue itu benda mati apa? untung gue gak kehabisan nafas tadi!!" kesal Evan
"Stop ah, kek anak kecil lo berdua!!" sela Farhan yang bosan mendengar keributan tak jelas itu
"Yaudah, kami permisi dulu yah. Selamat pagi, kak.." ucap Farhan sambil menarik Evan dan Anrez
Death Girl menatap aneh Warrior Boy yang telah pergi meninggalkan mereka.
"Kalian ngerasa mereka aneh gak sih?kayak nutupi sesuatu dari kita.." ujar Naimma yang diangguki mereka bertiga
"Biarin aja lah, mending kita masuk ke kelas sekarang, males gue ada disini" ucap Tiara berjalan meninggalkan mereka bertiga
Death Girl menatap satu sama lain dan menghela nafas. Gimana mau mendekatkan mereka berdua kalau yang satu cueknya minta ampun dan yang satu suka tapi takut.
"Kan udah gue bilang, gak semudah yang kalian berdua bayangin" ucap Naimma lesu
"Jangan patah semangat dong, mom. Kita harus semangat demi sahabat kita!!" balas Harini masih yakin
"Iya mom, semangat!!"
Naimma hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Ide gila yang mereka rencanakan semalam belum membuahkan hasil tetapi tidak membuat mereka patah semangat.
"Yaudah, lebih baik kita masuk ke dalam kelas sebelum Titi curiga" saran Naimma yang diangguki Harini dan Keisya
Sedangkan disisi lain, Warrior Boy tengah berada di parkiran dan berunding sesuatu yang penting. Terlihat wajah mereka yang sangat serius dan panik.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol (End)
Fanfiction(Complete) "maaf.. maaf" ucap Tiara lirih "aku pergi aja yah.. kamu kan gak mau lihat aku lagi" Anrez berucap sambil menghapus kasar air matanya Start : 4 Februari 2021 End : 19 Juli 2021