Part 21

1.2K 148 25
                                    

Tiara menutup matanya dan air matanya semakin mengalir deras. Hatinya sakit sekali melihat Anrez seperti ini, rasa bersalah dan penyesalan menguasai diri Tiara melihat Anrez berkelahi dengan Randy.

"Pergi, ti.. ini bukan urusan kamu, jangan halangi aku" ujar Anrez berusaha menahan amarahnya

"Aku gak akan pergi, jika kamu ingin memukul Randy maka pukullah aku lebih dulu, bukan hanya Randy yang bersalah disini tapi aku juga" tolak Tiara mentah-mentah

Kepala tangan Anrez semakin mengeras melihat senyum menjijikkan Randy. Andai saja Tiara tak ada dihadapannya, sudah pasti Randy akan mati hari ini. Anrez menatap tajam Tiara yang masih menutup matanya, air mata yang mengalir membasahi pipi Tiara membuat hati Anrez sakit.

"Kenapa kamu menghalangi jalanku? apa kamu masih mencintainya, sayang? aku gak mungkin nyakitin kamu, kamu orang yang paling aku sayang didalam hidupku" ujar Anrez dalam hati

Kepalan tangan Anrez mengendur lalu menangkup wajah Tiara. Anrez menatap nanar wajah kekasihnya dan mengusap air mata Tiara dengan lembutnya. Tiara membuka matanya merasakan sentuhan seseorang dan dilihatnya Anrez menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

Tiara memegang wajah Anrez dan mengelusnya membuat air mata Anrez jatuh detik itu juga. Anrez tertawa hambar melihat air matanya yang jatuh dan menatap dalam mata Tiara.

"Maaf membuatmu takut, sebaiknya aku pergi dari sini" ujar Anrez melepaskan tangan Tiara dipipinya

Anrez berlari meninggalkan tempat itu membuat Tiara sangat panik. Ketika Tiara hendak berlari mengejar Anrez, tangannya dipegang Randy membuat Tiara menatap tajam dirinya. Tanpa basa-basi Tiara langsung melayangkan tangan dan menampar pipi Randy.

Plak!!

"Ini buat lo yang hancurin acara ini"

Plak!!

"Ini buat lo yang membuat Anrez pergi dari hidup gue"

Plak!!

"Ini buat lo yang hampir buat gue jatuh tadi"

Plak!!

"Dan ini buat lo yang membuat Anrez pergi meninggalkan gue lagi, dasar manusia biadab!!" teriak Tiara menunjuk Randy yang memegang pipinya

Tiara berbalik menatap sahabatnya dengan sendu. "Kalian telepon polisi, dia harus ditangkap saat ini juga" titah Tiara yang dipatuhi mereka semua

"Ti, Anrez.." ujar Naimma menjeda ucapannya

"Maaf membuat acara lo kacau, mom. Gue mau ngejar Anrez dulu, gue gak mau kehilangan cinta gue lagi karena drama menjijikkan seperti ini"

Tiara langsung berlari keluar dari gedung dan mencari Anrez disetiap tempat. Air mata Tiara semakin mengalir membasahi pipinya. Tiara mengingat tatapan penuh kecewa yang Anrez berikan untuknya dan itu semakin membuatnya kacau.

"Anrez!! sayang, kamu dimana?!! Anrez!! tolong jawab aku!!" teriak Tiara memanggil Anrez

"Jangan membuatku khawatir kak, sungguh aku takut kehilanganmu" gumam Tiara takut jika Anrez pergi meninggalkannya lagi

Bugh!! Bugh!! Bugh!!

"Sial!! a*jing!!"

Sayup-sayup Tiara mendengar umpatan seseorang yang sedang memukuli sesuatu. Tiara berjalan mendekati pohon tua yang tampak tak terurus bahkan batang-batang pohonnya sangat menyeramkan karena kulitnya terkelupas.

Bugh!! Bugh!! Bugh!!

Suara pukulan itu semakin terdengar jelas ditelinga Tiara. Tiara langsung berlari mendekati pohon itu setelah mengenal siapa yang sedari tadi mengumpat sambil memukuli batang pohon yang menyeramkan itu.

My Idol (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang