Part 25

1.1K 157 27
                                    

Anrez dengan senyuman manisnya memberikan buket bunga mawar yang sangat indah dan berlutut dihadapan Tiara sambil membuka kotak cincinnya.

"Tiara Andini, wanita yang selalu menerangi hidupku dan selalu memberiku kekuatan disaat aku ingin menyerah dalam hidup. Wanita pemberani yang siap melakukan apapun demi orang yang disayanginya, wanita yang tak mau merepotkan orang lain dan ingin berdiri tegak di atas kakinya sendiri.. Tiara Andini, maukah kamu menikah denganku?" ujar Anrez penuh keyakinan

Mereka semua tampak terkejut bahkan kue yang dipegang Nuca jatuh dan tak terbentuk lagi. Mereka semua sangat terkejut mendengar Anrez melamar Tiara disaat hubungan mereka sedang kacau-kacaunya. Melihat rahang Tiara yang mengeras membuat mereka yakin sebentar lagi akan ada perang diantara Anrez dan Tiara.

"Hah, aku gak salah denger? kamu datang disaat aku ingin hidup bebas tanpa dikelilingi bayang-bayang kamu lagi dan sekarang kamu datang dengan mudahnya untuk ngelamar aku? darimana aja kamu selama ini, hah? kemana kamu? kamu tau gak betapa hancurnya aku karena gak bisa mendampingi kamu disaat kamu sakit waktu itu? aku merasa seperti orang bodoh menunggu kabar kamu setiap hari bahkan mengabaikan diriku sendiri. Kemana kamu, Anrez?!! kenapa tak satu pun dari kalian memberiku kabar?!! siapa aku bagimu, Anrez?!! siapa aku bagimu?!!"

Dan benar apa yang Warrior Boy dan Death Girl duga tadi, amarah Tiara tak lagi bisa dibendungnya membuat Tiara meledak seperti ini.

"Aku paham kamu sakit tapi kenapa gak ada satu pun dari kalian mengabariku tentang kesehatanmu, kenapa? aku merasa sangat bodoh menghancurkan diriku sendiri demi orang yang tidak menganggapku penting dalam hidupnya!! dan disaat hubungan kita berantakan, kamu melamarku? lelucon macam apa ini, Anrez Adelio?!!" teriak Tiara di depan Anrez

Anrez tampak tertunduk dan tak membuka siara sedikit pun karena dia paham akan kemarahan Tiara. Berbulan-bulan menunggunya tanpa kepastian itu memang berat jadi wajar saja jika Tiara sangat marah padanya saat ini.

"Izinkan aku memberi penjelasan atas sikapku padamu, ti.." pinta Anrez dengan tatapan nanar

Tiara yang mendengarnya pun tertawa kecil meski tatapan matanya tak sejalan dengan tawanya, matanya malah mengeluarkan lahar hangat yang membasahi wajahnya. Tiara sangat terluka melihat Anrez datang disaat dia ingin melupakannya dan jauh lebih marah mendengar Anrez melamarnya seperti tak pernah ada kejadian apa-apa diantara mereka selama ini.

"Penjelasan? penjelasan apa lagi? hah? apa? mau bilang kalau mereka gak sempat ngabarin kami karena terlalu repot jagain kamu? hah? itu yang mau kamu bilang?" tanya Tiara sinis

Anrez mendirikan tubuhnya dan menatap Tiara penuh kesedihan tetapi Tiara malah membalas tatapannya dengan tatapan penuh amarah dan kekecewaan.

"Siapa aku, Anrez? siapa aku bagimu?" tanya Tiara berusaha menahan amarahnya

"Kamu hidupku, belahan jiwaku.." jawab Anrez menundukkan kepalanya

"Hahahahaha.. aku hidupmu? jika aku hidupmu mungkin aku udah mati dari dulu. Untuk apa aku hidup jika malah mendapatkan rasa sakit sedalam ini karena kamu!! orang yang paling aku percaya, orang yang paling aku sayang, orang yang paling aku cintai malah membuangku begitu saja seperti aku ini sampah!! dan kamu, kamu mengatakan aku hidupmu? taukah kamu jika orang yang kamu juluki hidupmu ini sangat hancur melihatmu sekarang? taukah kamu betapa bergetarnya seluruh tubuhku melihatmu ada dihadapanku saat ini? taukah kamu betapa kecewa dan bencinya aku padamu saat ini?"

Deg..

Anrez berusaha menggapai tangan Tiara tetapi sebelum Anrez dapat menggapainya, Tiara langsung menepis kasar tangan Anrez dan berjalan menjauhinya. Tiara menatap Anrez penuh kemarahan tanpa melihat betapa menyesalnya Anrez karena menyakiti hati wanita yang paling disayanginya.

My Idol (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang