Part 22

1.5K 150 20
                                    

Hampir tiga jam mereka semua berada di depan ruang operasi tetapi lampu masih saja menyala. Tiara sangat frustasi bahkan memukuli dirinya sendiri sedangkan yang lain hanya menatap sedih ke arahnya.

"Ini salah gue!! ini semua salah gue!!anturan gue yang kena tembakan itu bukan dia!! ini salah gue!!" teriak Tiara frustasi

Death Girl segera menghampiri Tiara dan memeluknya membuat Tiara semakin terisak hebat. Hatinya sangat sakit menerima kenyataan bahwa Samuel memiliki kembaran dan Samuel tidak pernah memberitahunya akan hal itu. Padahal Tiara dan Samuel sangat dekat dan Tiara tidak pernah menyembunyikan apapun padanya tetapi kenapa Samuel bisa menyembunyikan fakta bahwa dia memiliki kembaran?

Naimma pun sebenarnya sangat khawatir dengan kondisi Farhan yang masih terbaring lemah di ruang rawat samping ruang operasi. Naimma sengaja memilih ruangan itu karena dia tahu Farhan akan mencari Anrez setelah siuman nanti.

"Hiks.. hiks.. kenapa orang-orang terdekat gue.. hiks.. selalu menderita?kenapa.. hiks.. harus mereka yang menderita?kenapa tuhan?!!" teriak Tiara sekuat tenaga

"Hei, tenanglah. Tenanglah kumohon.." Keisya tak sanggup melihat sahabatnya kembali hancur dan yang bisa dilakukannya hanya menenangkan Tiara sambil menghapus kasar air mata yang tiba-tiba mengalir di pipinya

"Sakit.. hiks.. sakit, Kei.." Tiara berucap sangat pilu membuat siapapun yang mendengarnya merasakan betapa hancurnya Tiara saat ini

Tiba-tiba mereka mendengar suara orang berlarian dan sangat terkejut melihat banyaknya dokter dan suster yang berlari masuk ke ruang tempat Anrez operasi. Semuanya bingung dan hendak bertanya tetapi mereka tidak punya kesempatan karena para suster dan dokter telah masuk ke ruangan operasi.

"Kenapa ini? kenapa?!!" khawatir Tiara

Tiara yang sangat khawatir pun hendak membuka pintu ruang operasi sebelum tangan Naimma menghadangnya.

"Lepas, mom!! gue mau masuk, gue mau tau Anrez kenapa!!" kesal Tiara sambil mencoba melepaskan tangan Naimma

"Gue mohon kamu tenang dulu, ti.. kalau kamu kayak gini terus yang ada malah ganggu konsentrasi dokternya.." Naimma mencoba menenangkan Tiara yang terlihat begitu kacau

"Tapi kenapa mereka lari-lari gitu, mom?kenapa?!!" tanya Tiara khawatir

"Hei, tenanglah.." melihat Naimma hanya diam membuat Keisya mendekati mereka berdua dan membawa Tiara ke dalam pelukannya

Nuca dan Evan pun sebenarnya sangat khawatir bahkan mereka tidak peduli dengan luka yang masih ada disekujur tubuh mereka. Mereka berdua hanya berusaha tenang agar tidak menimbulkan keributan yang akan mengganggu konsentrasi dokter di dalam sana.

Keisya terus mengelus rambut Tiara dengan lembut dan itu berhasil membuat Tiara sedikit tenang. Tiara terus melihat ke ruang operasi dan menangis dalam diamnya.

"Kamu jangan pergi yah, tetap di samping aku terus. Aku gak mau kamu pergi, memang aku kelihatan benci banget sama kamu tapi sebenarnya aku peduli. Aku gak tau apa perasaanku yang sebenarnya sama kamu tapi kumohon tetaplah bertahan dan terus berada di sampingku. Aku baru sadar ternyata aku sangat membutuhkan kamu, rez. Aku butuh kamu untuk berada di sisiku terus.." batin Tiara sambil melihat kearah ruang operasi

Harini pun mengalihkan pandangannya ke arah dua lelaki yang sedari tadi hanya diam ini. Harini berjalan mendekati Evan membuat Naimma dan Keisya baru tersadar dengan luka yang ada disekujur tubuh Evan dan Nuca dan mulai mengering tanpa diobati.

Keisya pun melepaskan pelukan Tiara dan menghapus air matanya sambil tersenyum hangat.

"Titi kesayangannya Keisya gak boleh sedih terus yah, lo harus kuat dan terus berdoa supaya Anrez gak kenapa-napa.." ujar Keisya lembut yang diangguki Tiara

My Idol (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang