Part 52

1K 119 15
                                    

"Aku jujur malah dibilang gombal, dasar cewek!!" cibir Nuca pelan

"Kamu ngomong apa sayang?" Keisya seperti mendengar Nuca mengatakan sesuatu

"Eh.. gak ngomong apa-apa kok, Kei.. hehe" elak Nuca tertawa hambar

"Oo gitu" Keisya hanya menganggukkan kepala percaya dengan ucapan Nuca

Suasana menjadi hening ketika Keisya fokus memijit kaki Nuca. Nuca sesekali meringis kesakitan karena tekanan yang diberikan Keisya cukup kuat ketika memijit betisnya.

"Maaf yah kalau beberapa hari ini aku terlalu sibuk sampai aku gak bisa kasih perhatian sama kamu, kamu tau kan gimana sibuknya aku beberapa hari ini?aku harus ke kantor papa buat belajar tentang perusahaan keluargaku belum lagi masalah Titi. Kamu tau kan gimana sayangnya aku sama Death Girl jadi aku terlalu sibuk mikirin mereka sampai aku lupa kalau aku udah punya seseorang yang harus aku jaga perasaannya. Maafin aku yah sayang.." Keisya menatap sendu Nuca, dia merasa amat sangat bersalah karena kesibukannya membuat Keisya mengabaikan seseorang yang selalu menunggu perhatiannya

"Kamu gak perlu minta maaf karena aku tau gimana ribetnya urusan hidup kamu. Aku juga gak mau ganggu kamu makanya aku jarang nge-chat kamu karena aku tau kamu sibuk. Aku gak masalah sayang, kamu tenang aja karena aku ngerti kamu apa pun situasinya" Nuca mencoba menenangkan kekasihnya yang terlihat begitu sedih

"Tapi Nuca, aku-"

"Gak ada tapi-tapian Keisya, kalau kamu sayang sama seseorang yah kamu harus ngertiin posisi dia karena gak selamanya kamu bergantung sama dia. Intinya kamu dan aku tau hati kita itu saling terikat dan semua masalah pun beres" potong Nuca dengan kekehan di akhir kalimatnya

"Ihh kamu mah!! aku lagi serius juga!!" cemberut Keisya

"Ngapain sih sayang kamu serius banget, nanti deh aku seriusin" balas Nuca dengan tatapan menggoda

Keisya pun tak lagi membalas ucapan Nuca melainkan memalingkan wajahnya ke arah lain agar Nuca tidak melihat pipinya yang mulai merona.

Keisya pun bangkit dari duduknya dan melenggang pergi meninggalkan Nuca. Nuca yang melihatnya hanya tersenyum tipis karena dia tahu Keisya pasti malu mendengar ucapannya tadi.

Nuca yang merasa kakinya mulai membaik pun dengan perlahan bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Keisya.

Grepp..

Keisya sangat terkejut karena tangannya ditarik dan membuat tubuhnya terbentur dengan tubuh Nuca. Keisya merasa deru napas hangat Nuca mengenai lehernya membuatnya merasa risih tetapi memilih diam.

Jantungnya berdetak sangat cepat dan Keisya merasakan banyaknya kupu-kupu yang menggelitik perutnya. Nuca semakin mengeratkan pelukannya sambil sesekali mencium lembut tengkuk Keisya dan menaruh wajahnya di bahu Keisya.

"Nuca lepasin ah, malu kalau dilihatin orang" Keisya berusaha melepaskan pelukan Nuca yang menurutnya terlalu intim

"Jangan dulu sayang, aku masih mau kangen-kangenan sama kamu. Biarin aku meluk kamu kayak gini dulu, aku gak bakal ganggu kamu kok" tolak Nuca membuat Keisya frustasi

"Tapi posisi kita terlalu intim sayang, aku malu kalau nanti ada yang mergoki kita" ucap Keisya mencoba membuat Nuca mengerti

"Sekali ini aja aku mohon turutin kemauan aku, aku kangen banget sama kamu. Biarin aku tuntasin rasa kangenku dengan memeluk kamu kayak gini, bisa kan?" mohon Nuca dengan suara lirih

Keisya pun menghela napas pelan dan pasrah jika Nuca sudah memohon seperti itu. Mereka berdua pun berdiam diri sambil memejamkan matanya merasakan betapa hangatnya pelukan satu sama lain.

My Idol (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang