17.00 PM
Tiara sedang dalam perjalanan menuju tempat acara pembukaan kafe milik CEO itu. Untungnya Tiara sudah menelepon anak-anak Warrior Boy untuk datang ke rumahnya dengan maksud menjaga Anrez. Tiara sebenarnya tidak mau datang ke acara sialan ini tetapi mengingat dia telah berjanji, mau tidak mau dia harus datang. Tiara tipekal orang yang sangat menepati ketika sudah berjanji dan paling membenci seseorang yang mengingkari janjinya sendiri.
"Mau patah rasanya tulang gue.. gue juga belum tidur lagi semaleman. Tadi aja cuman mejamin mata karena gak suka suasana canggung di kamar Anrez" keluh Tiara sambil memegang lehernya yang terasa kaku
"Semangat Tiara!! setelah ini lo bebas tidur sepuasnya dan gak ada lagi yang bisa ganggu lo!!" Tiara mencoba menyemangati dirinya sendiri
Tiara pun menaikkan kecepatan mobilnya agar cepat sampai dan bisa menyelesaikan semuanya. Ini juga pertama kalinya dia muncul di depan kamera setelah beberapa minggu vakum dan itu membuat Tiara sedikit bersemangat. Senyum tipis menghiasi wajah cantiknya ketika bayangan senyum Anrez terlintas dalam pikirannya.
"Demi Anrez, gue harus kuat!! Anrez aja kuat ngadepin hidupnya masa gue lemah karena ini doang!!"
Tiara terus mengoceh untuk menghilangkan rasa jenuh dalam dirinya. Sebenarnya dia bisa saja membatalkan semua ini tapi mengingat perkataan Anrez kalau dia harus profesional dan Tiara juga memahami maksud Anrez, Anrez hanya tak ingin nama Tiara semakin tercoreng apalagi Tiara sering mendapat cacian, makian bahkan ancaman pembunuhan yang menurutnya sangat konyol.
Akhirnya setelah satu jam berkendara, Tiara sampai di sebuah kafe yang ternyata sudah dipadati banyak orang. Saaamemakai kacamata hitamnya dan turun dari mobilnya.
"Ti, sini.." panggil Gia melihat Tiara yang sudah turun dari mobilnya
Tiara pun hanya mengangguk tanpa senyum dan berjalan menuju Gia dengan sikap acuh tak acuh. Gia menggelengkan kepalanya melihat wajah datar ini. "Nih bocah makin hari makin kurang ajar nih!!" gerutu Gia dalam hati
"Senyum dong, ti. Kasihan penggemar kamu tuh, mereka cuman minta seulas senyum doang masa gak dikasih?" Gia berusaha memberikan pengertian dengan nada selembut mungkin
"Jangan ngatur hidup gue kak, lo gak berhak akan hal itu" jawab Tiara menatap tak suka ke arah Gia
Gia pun menghela napas kasar lalu mengangguk dengan wajah sedih. Tiara seakan tak peduli dengan ekspresi sedih Gia pun langsung berjalan masuk ke kafe dan tetap mempertahankan wajah acuh tak acuhnya.
Sedangkan di sisi lain, Anrez terlihat khawatir dengan keadaan Tiara ketika melihat kekasihnya pergi tadi. Anrez tahu bahwa Tiara tidak tidur semalaman dan Tiara belum makan satu harian ini. Anrez takut kesehatan Tiara malah terganggu karena menjaganya beberapa hari ini.
"Lo napa sih, rez? gue lihat dari tadi lo gelisah banget" heran Farhan yang diangguki Evan dan Nuca
"Gue khawatir sama Tiara, han. Gue takut dia kenapa-napa" jawab Anrez resah
"Gue yakin Tiara pasti udah dijaga sama orang lain disana. Lo mending tidur deh daripada resah terus kayak gini" Nuca yang tak ingin membuat sahabatnya semakin kepikiran pun mencoba untuk menidurkan kembali tubuh Anrez tetapi terhalang karena Anrez memegang tangannya
"Gue udah coba tidur tapi tetap gak bisa, Nuc. Entah kenapa, perasaan gue gak enak banget sekarang" risau Anrez mencoba menghentikan perasaan khawatirnya ini
"Jadi lo mau kita gimana, rez? kita juga jadi bingung lihat lo kayak gini" ucap Evan sambil menopang dagunya
"Bawa gue ke acara kafe itu!!" sahut Anrez yakin

KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol (End)
Fanfiction(Complete) "maaf.. maaf" ucap Tiara lirih "aku pergi aja yah.. kamu kan gak mau lihat aku lagi" Anrez berucap sambil menghapus kasar air matanya Start : 4 Februari 2021 End : 19 Juli 2021