Part 61

1K 129 23
                                    

Di sebuah tempat yang indah dan penuh dengan warna-warni, dipadati dengan banyaknya pengunjung yang ingin mencoba sesuatu di tempat ini. Tongkrongannya anak muda yah apalagi kalau bukan kafe.

Seorang pemuda tampan terlihat sedang duduk termenung memikirkan sesuatu. Terlihat sekali dia sedang tidak fokus sampai panggilan sahabatnya itu tidak di dengarnya.

"Rez.. Rez.. Anrez bangsat!!"

Nuca menatap jengah melihat Anrez yang gelagapan seperti itu. Sudah 6 bulan Anrez terus seperti ini, menjadi pendiam dan terus melamun. Warrior Boy sangat tahu siapa yang bisa membuat Anrez segalau ini.. siapa lagi kalau bukan Tiara Andini.

"Eehh.. iya Nuca, kenapa lo manggil gue?" tanya Anrez setelah berhasil menguasai dirinya

"Lo kenapa bengong sih? ini hari ulang tahun lo dan kita mau lo bahagia disini" Evan sedikit kesal melihat Anrez yang seperti tidak mau hidup.

Yah tak terasa sudah 6 bulan sejak kejadian itu dan selama 6 bulan ini, Anrez seperti orang asing di hidup para sahabatnya dan Death Girl. Anrez selalu bertingkah kuat dan seakan tak terjadi apa-apa membuat mereka jengah melihat Anrez yang tidak mau berbagi cerita dengan mereka.

Anrez juga selalu pergi ke psikiater beberapa bulan ini. Menurut Anrez, dia harus bisa berdamai dengan masa lalunya agar dia bisa hidup tenang. Anrez masih belum tahu mengenai pesan yang diberikan Tania padanya atau sudah tidak peduli lagi?

"Hei, ini hari ulang tahun lo dan kita mau lo seneng-seneng hari ini. Jangan mikirin hal yang gak perlu lo pikirin Anrez" Evan dengan santainya berbicara seperti itu sambil memakan cemilannya

Anrez menatap tajam Evan yang dibalas tatapan tajam juga dari Evan. Sungguh Evan tidak tahan melihat Anrez seperti ini.

"Maksud lo apa? emang apa yang gak harus gue pikirin?" tanya Anrez dingin

"Lo tau maksud gue, rez.."

Anrez hanya diam dan mendengus kesal melihat Evan yang lagi dan lagi mengatakan itu padanya. Anrez menundukkan kepalanya dan air mata mulai turun juga tanpa bisa dia tahan.

"Menangis kalau lo mau nangis, lo harus ngeluarin apa yang ada di hati lo.Jangan dipendam sendiri, lo masih punya kita-kita yang selalu ada buat lo"

Farhan menepuk pelan punggung Anrez membuat isakan Anrez semakin terdengar jelas. Anrez merindukan Tiara, sejak kejadian itu Tiara tidak pernah memberi kabar apa pun lagi padanya. Anrez ingin menyusul Tiara ke Bali tapi dia juga sadar diri kalau Tiara pasti masih marah dengannya.

Anrez juga kembali ke kostnya karena tidak sanggup berada di rumah Tiara. Anrez hanya ingin bersama dengan Tiara, Anrez sangat merindukan Tiara. Mereka sudah terlalu lama berpisah dan Anrez tidak tahan lagi dengan semua ini.

"Hiks.. hiks.. gue rindu Titi.. hiks.. hiks.. gue rindu dia. Gue.. hiks.. mau meluk dia, hari ini gue.. hiks.. gue ulang tahun dan gak ada satu pun pesan.. hiks.. dari dia"

Isakan Anrez terdengar sangat pilu di telinga sahabatnya. Mereka tahu hubungan Anrez dengan Tiara sedang diambang kehancuran dan mereka tahu siapa dalang dibalik ini semua.

Randy Martin..

"Gue.. hiks.. cuman mau ketemu dia.. hiks.. sekali aja. Kenapa dia.. hiks.. dia gak pernah telepon gue lagi. Gue.. hiks.. gue kangen dia, han.. aku kangen kamu sayang.."

Warrior Boy hanya bisa diam dan memeluk Anrez dengan erat bahkan Farhan pun meneteskan air matanya mendengar semua ucapan Anrez. Farhan tahu gimana sakitnya merindukan seseorang apalagi Anrez dan Tiara terakhir bertemu dengan kondisi yang tidak baik.

My Idol (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang