Part 12

1.2K 125 24
                                    

Tiara mengendarai mobilnya dengan penuh kecepatan untuk melampiaskan kekecewaannya. Samuel masih hidup tetapi tidak pernah sekalipun menghampirinya. Sahabat sekaligus cinta pertamanya masih hidup.. Tiara tidak tahu harus bersikap seperti apa, di satu sisi dia bahagia dan di sisi lain dia kecewa karena Samuel tak pernah memberitahunya bahwa dia masih hidup.

"Hiks.. kamu jahat, Sam.. kamu jahat banget sama aku.. hiks.. kamu ninggalin aku.. hiks.. disaat aku butuh kamu" ucap Tiara sambil terisak

Tiara semakin menekan gas mobilnya meninggalkan Death Girl yang sedang berusaha mengejarnya.

"Kejar Titi, Kei!!" titah Naimma ditelepon yang diangguki Keisya

Mereka saat ini sedang berada di mobil masing-masing dan berbicara lewat telepon. Naimma dan yang lainnya sangat khawatir dengan keadaan Tiara saat ini. Mereka juga sama terkejutnya seperti Tiara ketika mendengar fakta bahwa Samuel masih hidup.

"Lo gila, Samuel!! lo gila!!" teriak Naimma melampiaskan kemarahannya

Naimma menambah kecepatannya untuk mengejar Tiara disusul Keisya dan Harini. Mereka melihat Tiara berhenti dan turun dari mobilnya. Tiara berlari menuju danau yang indah dan menenangkan siapapun yang melihatnya.

"Kamu jahat, sam!!! kamu jahat banget sama aku!!" teriak Tiara melampiaskan kesedihannya

Naimma yang baru sampai pun turun dan berlari mencari Tiara. Naimma akhirnya menemukan Tiara dan menatap sendu punggung Tiara yang bergetar hebat dengan isakan yang begitu menyayat hatinya. Naimma berjalan mendekati sahabatnya itu dan memeluk Tiara dari belakang memberikan rasa nyaman dan tenang di hati Tiara.

"Hiks.. hiks.. mom, ini sakit"

Tiara menangis histeris dalam pelukan Naimma. Naimma juga menitikkan air matanya mendengar tangisan Tiara yang sangat memilukan itu.

"Aku yakin kamu kuat, sayang.. menangislah, lepaskan semuanya, lepaskan rasa sakit itu.." Naimma membelai rambut Tiara dan membisikkan kata-kata penenang

"Hiks.. hiks.. sakit mom, kenapa aku.. hiks.. selalu menderita.. hiks.. kenapa kebahagiaan gak pernah.. hiks.. mau menghampiriku? hiks.. kenapa rasa sakit.. hiks.. selalu hadir.. hiks.. disaat aku selalu minta kebahagiaan pada.. hiks.. tuhan?" Tiara memukul dadanya yang terasa sangat sakit

Harini dan Keisya yang baru sampai pun mendengar semua ucapan Tiara. Mereka tahu bahwa Tiara adalah gadis yang rapuh tetapi menutupi kesedihannya dengan wajah dinginnya. Mereka berdua pun sama seperti Naimma yang menangis dalam diam ketika mendengar isakan pilu Tiara.

Mereka berdua berjalan mendekati Naimma dan Tiara lalu memeluk Tiara dengan penuh kasih sayang seolah mengatakan bahwa Tiara tidak sendirian.

"Sakit.. hiks.. harus berapa lama aku.. hiks.. menahan semua rasa sakit ini?hiks.. kenapa tuhan selalu mempermainkan perasaanku.. hiks.." isak Tiara sambil menunduk

Mereka bertiga hanya diam dan semakin mengeratkan pelukannya. Selang beberapa menit, tangisan Tiara mulai mereda membuat Naimma melepaskan pelukan mereka. Naimma mengusap air mata Tiara dan tersenyum hangat.

"Udahan yah nangisnya, nanti kamu sesak.." ujar Naimma yang diangguki Tiara

"Makasih yah.." ucap Tiara sambil mereka bertiga

"Makasih buat apa?" tanya Harini

"Makasih karena selalu ada di sisi gue, gue bersyukur punya kalian dalam hidup gue.. makasih yah" jawab Tiara tersenyum manis

"Itulah gunanya sahabat, gak usah bilang makasih karena kami ini sahabat lo. Lo tenang aja, selama ada kita bertiga, gue jamin gak akan ada yang bisa nyakitin lo.." ucapan Keisya berhasil membuat gadis berpipi chubby itu tersenyum

My Idol (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang