"Katakan kak, jangan buat kami bingung. Apa yang kakak mau? kami tau pasti kakak ingin sesuatu dari kami.." mohon Samuel sambil menghapus air matanya
"Kakak mau kalian balik ke Jakarta dan netap disini selamanya. Kakak setiap hari susah nahan rindu sama kalian, apa kalian berdua tega ngelihat kakak sedih terus? kakak bakal maafin kalian asal kalian turutin maunya kakak" ucap Dania membuat mereka berdua terkejut
"I can't.." lirih Anrez
"Kenapa, rez? kenapa kamu selalu nolak ketika kakak minta kamu kembali?!! kamu tau gak kakak selalu khawatir sama kalian!! kakak mau kalian dalam pengawasanku dan selalu ada di sampingku. Udah cukup aku diam dan biarin kalian ambil jalan sendiri padahal aku tau kalian ngambil jalan yang salah. Kalian pikir kakak gak tau apa yang terjadi selama kalian di Ausie? kalian pikir kakak gak tau seberapa kacaunya kalian selama disana?" Anrez dan Samuel terkejut mendengar ucapan Dania yang meledak
"T-tapi kak.."
"Gak ada tapi-tapian!! kakak mau kalian balik ke Jakarta besok atau kakak gak akan anggap kalian sebagai adikku lagi!!"
Deg..
Jantung Anrez dan Samuel seakan berhenti berdetak ketika mendengar ancaman Dania. Apa? Dania tidak akan menganggap mereka adik lagi? ketika Dania tahu bahwa dialah penopang hidup mereka. Bagi mereka Dania adalah segalanya dan ucapan Dania sungguh membuat mereka takut.
"Maaf tapi kakak mau kalian kembali dan perbaiki semua ini. Aku sebagai kakak kalian hanya ingin kalian bahagia dan aku tau kebahagiaan kalian bukan disana tapi di Indonesia. Udah cukup kakak nahan diri selama ini dengar apa yang kalian lakukan di negara itu" batin Dania merasa bersalah melihat wajah sendu kedua adiknya
"Jangan bicara kayak gitu kak, jangan buat kami takut. Kakak kan tau kakak itu hidup kami.." ucap Samuel pelan
"Pilih dan bilang apa jawaban kalian besok. Kalian tau kakak gak pernah main-main kalau bicara, kan?"
"I-iya kak.."
"Oke kita tutup pembicaraan ini dan kalian tidurlah, pasti disana udah tengah malam. Besok kakak tunggu jawaban kalian dan apa pun jawaban kalian akan kakak terima dan kalian juga harus terima konsekuensi atas jawaban kalian. Selamat malam.."
Tut..
Panggilan pun terhenti karena Dania memutuskannya duluan. Anrez dan Samuel saling bertatapan dengan wajah kebingungan. Samuel tak mungkin meninggalkan pacarnya sendirian disini dan Anrez tak mungkin kembali ke tempat dimana kehancuran mendatanginya.
"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Anrez lirih
"Gue gak tau harus apa, kita berdua tau kak Dania gak pernah main-main jika bicara. Kalau kita gak nurutin permintaan dia ancaman itu bakal jadi kenyataan.." jawab Samuel bingung
"Gue gak bisa kembali, Sam. Gue gak bisa kembali ke tempat dimana kehancuran selalu mendatangi gue.." kata Anrez dengan suara parau
"Yaudah mending kita balik sekarang, udah malam banget dan kita harus istirahat agar bisa berpikir jernih. Come on bro, don't look at me with that sad look on your face"
"Iya, ayo kita balik"
Anrez bangkit dan mereka berdua meninggalkan kantor dengan perasaan tak tenang. Ancaman Dania sangat mempengaruhi pikiran mereka karena sekali Dania mengatakan sesuatu pasti bakal dia lakukan.
**
"Lo cantik banget tau pas nyanyi tadi. Gue ampe pangling loh.." puji Keisya membuat Tiara tersenyum sombong
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol (End)
Fanfiction(Complete) "maaf.. maaf" ucap Tiara lirih "aku pergi aja yah.. kamu kan gak mau lihat aku lagi" Anrez berucap sambil menghapus kasar air matanya Start : 4 Februari 2021 End : 19 Juli 2021