Part 3

1K 132 17
                                    

Tiara tiba-tiba terbangun dari tidurnya dengan napas terengah-engah dan keringat mengalir deras di dahinya. Tiara mengusap kasar peluh di dahinya dan berusaha menenangkan jantungnya yang berdetak sangat kencang.

"Mimpi apa itu? kenapa begitu menyeramkan dan kenapa juga dia yang menjadi alasan utama dalam mimpiku?" tanya Tiara pada dirinya sendiri

Tiara mencoba mengingat apa yang terjadi dalam mimpinya tadi. Tiara mengingat dia sedang duduk di sebuah taman dengan pemandangan yang sangat indah, duduk sendirian sambil memegang setangkai bunga mawar yang berhasil membuatnya tersenyum manis.

Tiara mengingat ketika dirinya sedang duduk dan menatap tangkai bunga mawar itu, tiba-tiba terdengar teriakan seseorang yang begitu mengagetkannya. Tiara tanpa sadar membuang bunga mawarnya dan betapa terkejutnya dia melihat seseorang yang sangat dia kenal sekaligus orang yang paling dia benci sedang berlari ketakutan dan beberapa orang yang mengikutinya sambil membawa pistol.

Tiara sontak berteriak meminta tolong pada siapa pun agar menyelamatkan Anrez tetapi semuanya gagal karena mereka lebih dahulu menembak Anrez. Tiara menjerit ketakutan melihat orang itu terus menembaki Anrez dan tak memberi kesempatan untuk Anrez melarikan diri lagi.

Anrez menjerit kesakitan dan jatuh terkapar di tempat itu sambil memandang Tiara dengan senyum lirihnya. Beberapa orang jahat itu pun pergi meninggalkan tempat dengan senyum mengerikannya.

"Aku mencintaimu.. maafkan aku"

Mengingat mimpinya itu membuat Tiara menjadi resah. Dia menggelengkan kepalanya beberapa kali agar pikiran jelek itu segera hilang dari dalam kepalanya.

"Gak, gak boleh mikirin dia!! gue yakin dia pasti baik-baik aja!!" Tiara bahkan menampar pipinya beberapa kali agar tak mengingat mimpi sialan itu

Tiara bahkan tak menyadari bahwa dia sendirian di kamar Naimma. Mimpi sialan itu benar-benar mengganggu pikirannya membuatnya tak sadar dirinya dibiarkan sendirian di kamar ini.

Tok.. tok..

"Non Tiara, ayo bangun non. Nyonya Naimma dan yang lain menunggu nona Tiara untuk datang dan sarapan bersama mereka" ucap maid di rumah Naimma dan Farhan membuat Tiara sedikit terkejut

"Iya bi!!" teriak Tiara dari dalam kamar

"Jadi gue ditinggalin sendiri? kejam banget sih mereka" gerutu Tiara cemberut

Tiara pun beranjak dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Di dalam kamar mandi, Tiara membersihkan tubuhnya sambil memikirkan apa arti dari mimpinya itu.

"Apa arti dari mimpi itu yah? kenapa seperti pembantaian akan terjadi? dan kenapa ada dia di mimpi gue?" gumam Tiara yang sudah duduk di bathup

Tiara pun berusaha menghilangkan pikiran buruknya dengan cara memejamkan matanya mendengar musik penenang yang telah disediakan di kamar mandi. Hampir satu jam dia berada di kamar mandi membuat sahabat Tiara memilih sarapan duluan karena tuan putri satu itu sangat lama.

Tiara pun sedikit berhias dan tersenyum tipis melihat wajahnya. "Jangan hancurkan hari lo dengan memikirkan hal bodoh itu, Tiara" batin Tiara

Tiara pun keluar dari kamar Naimma dan turun ke bawah. Dilihatnya mereka sedang makan tanpanya membuat Tiara terkekeh. Tiara tak marah karena ini kesalahannya membuat mereka terlalu lama menunggu.

"Hai guys!!" teriak Tiara girang

"Akhirnya putri tidur bangun juga.." ledek Evan yang sangat suka membuat Tiara kesal

"Diem deh lo, gue baru ngawalin hari gue tau!!" cemberut Tiara

"Lo tidur atau hibernasi sih? lama amat bangunnya. Lo gak lihat sekarang jam 10 dan lo baru bangun? kita disini hampir jamuran nungguin lo" sahut Farhan sambil menggelengkan kepala

My Idol (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang