Part 19

1.4K 146 20
                                    

08.00 AM

Warrior Boy sedang bersiap-siap untuk datang ke tempat pertarungan. Anrez sebagai ketua selalu mengingatkan teman-temannya untuk saling melindungi satu sama lain.

"Semua udah siap?" tanya Anrez tegas

"Siap!!" jawab mereka bertiga serentak

"Warrior Boy!!" seru Anrez mengobarkan semangat Evan, Farhan dan Nuca

"Warrior Boy gak akan pernah mati!!"
teriak mereka berempat dan bertos ria

Mereka pun berjalan meninggalkan markas yang dipimpin oleh Anrez. Mereka memang hanya berempat tetapi jangan pernah ragukan mereka dalam olahraga beladiri.

Mereka semua adalah pemegang sabuk tertinggi taekwondo dan judo. Anrez pemegang sabuk hitam taekwondo sedangkan yang lain pemegang sabuk tertinggi judo. Nuca, Farhan dan Evan sangat menggilai olahraga judo sedangkan Anrez sangat mencintai yang namanya taekwondo.

Mereka berempat pun menaiki kendaraan masing-masing dan selalu berdoa dalam hati agar mereka semua selamat. Ini bukanlah kemauan mereka untuk bertarung tetapi Black Fire akan menyakiti orang terdekat mereka jika Warrior Boy tidak menuruti kemauan mereka.

Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam, Warrior Boy pun akhirnya memasuki hutan sesuai yang telah direncanakan.

Ketika Warrior Boy sampai, mereka berempat telah disambut oleh Samuel dengan senyum miringnya. Anrez hanya menatap datar dan sedikit ragu ketika melihat banyaknya pasukan Black Fire. Mereka hanya berempat sedangkan Black Fire memiliki 20 orang pasukan. "Apa kami bisa ngelawan semua pasukan Samuel ini? gila banyak banget" pikir Anrez

"Hallo Anrez, apa kabar?" tanya Samuel dengan senyum jahatnya

Anrez hanya tertawa remeh sambil melipat tangannya di dada seolah menantang Samuel sedangkan yang lain saling melempar tatapan benci satu sama lain. Samuel yang melihat Anrez tidak menjawab sapaannya pun berusaha sebisa mungkin untuk menahan amarahnya, dia tidak mau merusak rencana untuk membunuh Anrez kali ini.

"Empat orang pengecut yang selama ini menghindar dan bersembunyi dari gue akhirnya muncul juga tepat dihadapan gue.. hahahaha.. ini sangatlah lucu" ujar Samuel sambil tertawa jahat

"Dan gue akhirnya kembali melihat seorang lelaki yang berlindung dibalik pasukannya yang banyak ini.. sungguh sangat memalukan!!" ujar Anrez sambil tersenyum remeh

Samuel yang mendengarnya pun merasa terhina dan sangat geram pada Anrez bahkan tangannya mengepal dengan kuat. Anrez semakin meremehkannya membuat Samuel hilang kendali dan langsung berlari menyerang ke arah Warrior Boy.

"Serang!!!" teriak Samuel marah

Anrez dan yang lainnya pun tersenyum simpul dan saling melihat satu sama lain seakan menguatkan.

"Ingat apa yang gue bilang tadi!!" tegas Anrez

Warrior Boy pun berlari dan langsung berkelahi dengan Black Fire. Samuel yang memang memiliki dendam pribadi dengan Anrez langsung membabi-buta menghajar Anrez sedangkan Anrez masih menghindar dan tidak membalas pukulan Samuel.

"Lo bakal mati hari ini, Anrez!!" ujar Samuel menatap Anrez dengan penuh kebencian

"Biasanya yang ngancam gak jelas kayak gitu adalah orang yang lemah.." ledek Anrez

Samuel yang mendengarnya pun semakin geram dan kembali memukul Anrez sedangkan Anrez hanya berusaha untuk menangkis semua pukulan yang diberikan Samuel padanya.

Farhan bersusah payah menghadapi musuhnya yang sangat besar ini. Tubuhnya terasa sangat kecil jika dibandingkan dengan pria besar ini.

Farhan mencoba memukul lengan bahkan kakinya tidak mampu membuat pria itu terjatuh. Farhan tiba-tiba mendapat ide jahat dan langsung menendang sekuat tenaga bagian bawah pria itu.

My Idol (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang