Part 28 End

1.6K 157 38
                                    

Seorang pria sedang duduk seraya menatap dirinya di cermin dengan perasaan waswas. Pria itu berusaha mengontrol dirinya tetapi tidak berhasil malah kegugupan semakin menguasai dirinya. Pria iti melampiaskan rasa gugupnya dengan bermain jari membuat beberapa pasang mata yang melihatnya pun tertawa puas.

"Tenang aja kali, rez.. gak usah gugup gitu. Lo pasti bisa kok ngucapin ijab kabulnya. Jangan tremor gini ah" ujar Farhan menepuk bahu Anrez

"Ini yah lo rasain waktu nikah sama Naimma? sumpah gugup banget gue" balas Anrez yang diangguki Farhan

"Ini yang gue rasain dulu dan sekarang lo yang rasain. Gak apa-apa, rez.. you need to trust yourself, if you get scared like this, everything you wish for will end up in vain. Lo harus yakin lo bisa, Anrez" Farhan berucap panjang lebar agar perasaan waswas Anrez bisa dikendalikannya

"Iya, rez.. ini waktu yang kalian berdua tunggu-tunggu selama ini. Lo sama Tiara udah ngatur semuanya sebagus mungkin, masa lo mau acara penting ini kacau, gak kan? yakin aja, rez.." timpal Evan yang dibenarkan Farhan

"Huh.. kalian benar, gue harus bisa tenang. Ini waktu yang selama ini gue tunggu, gue gak boleh rusak acara ini hanya karena ketakutan gue"

Mereka bertiga tersenyum puas mendengar ucapan Anrez. Anrez menatap dirinya sekali lagi di cermin untuk memastikan dirinya sudah baik.

"Excuse me, the wedding is about to start. Do you guys still want to be here? i've been ordered to send you out and the groom will be ready as well.." tiba-tiba seseorang mengetuk pintu khusus pengantin dan memberitahukan agar mereka segera keluar untuk menghadiri pernikahan

"Oh okay, thanks for letting us know, we'll be out in a minute.." pria itu mengangguk dan pergi dari ruangan setelah mendengar ucapan Farhan

"Yuk, ijab kabulnya udah mau dimulai. Lo harus fokus dan dengerin apa yang diomongin penghulunya" ujar Nuca menarik tangan Anrez agar berdiri

Anrez pun dibawa keluar oleh Farhan, Nuca dan Evan selaku pihak laki-laki sementara di pihak perempuan ada Naimma, Harini dan Keisya. Jika Anrez tidak bisa mengatur kegugupannya maka Tiara kebalikannya, Tiara mampu menenangkan dirinya walaupun degup jantungnya berdetak sangat hebat.

"Udah siap? kalau kamu udah siap sebaiknya kita keluar sekarang. Tamu pasti udah nunggu dan acara ijab kabulnya sebentar lagi akan dimulai" ujar Naimma yang diangguki Tiara

"Mom, hari ini gue akan menikah. Gue mau berterimakasih sama kalian karena mau bantuin gue nyiapin acara ini, makasih juga kalian selalu ada untuk gue disaat gue butuh kalian" ucap Tiara menatap ketiga sahabatnya dengan perasaan haru

"Aaaa.. jangan gitu dong, lo jangan buat gue nangis nanti make-up gue luntur. Kita udah sahabatan lebih dari 10 tahun, jelaslah kita sayang banget sama lo. Gak akan ada yang bisa gantikan posisi lo dihati kita, ti" timpal Keisya membuat hati Tiara semakin terenyuh

"Kei bener, lo penting bagi kita dan selamanya akan tetap begitu. Pernikahan ini gak bakal bisa menghancurkan persahabatan kita, kita juga makasih banget sama lo karena lo mau jadi sahabat kita. Gue jadi inget deh gimana pertemuan kita berempat pas di SMP. Gue yang masih culun sedangkan kalian udah jadi most wanted seantero sekolah dan kalian ngajak gue main bareng. Sejak saat itu gue gak pernah merasa disingkirkan dan gak dianggap, kalian nerima gue begitu aja tanpa tau siapa gue sebenarnya. Aaaaa.. kok jadi mellow gini sih suasananya?" Harini menghapus air mata yang tanpa sadar turun mengenai pipinya

"Kalian bertiga itu sahabat terbaik yang pernah gue miliki, kalian bukan sekedar sahabat tapi kalian udah seperti saudara bagi gue. Jangan pernah tinggalin gue yah, gue masih butuh dan selamanya gue butuh kalian ada disisi gue" ucap Tiara dengan mata berkaca-kaca

My Idol (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang