Part 12

1.5K 149 34
                                    

Hari demi hari berlanjut dan tak terasa sudah seminggu Anrez dan Evan berada di rumah sakit. Hubungan Anrez dan Tiara juga semakin membaik bahkan Anrez sangat manja pada Tiara. Tiara selalu mengikuti kemauan Anrez apapun yang dia mau membuat Anrez sangat bergantung pada Tiara.

Lain halnya dengan Evan yang masih koma diruang ICU. Air mata Harini sudah habis karena terlalu banyak menangis. Harini hanya berharap pada tuhan untuk mengembalikan Evan-nya.. tubuh Harini juga semakin kurus. Pipi chubby favorit Evan juga telah hilang karena Harini tak punya selera makan lagi.

Death Girl sudah letih mengingatkan Harini untuk mengatur pola makannya. Mereka juga sedih melihat kondisi sahabatnya seperti mayat hidup. Bibir pucat, mata bengkak, lingkar mata yang menghitam, tubuh yang kurus seperti tak terurus, pipinya juga ikut menirus.

Saat ini Tiara sedang berada diruangan Anrez karena yang lain sedang mengunjungi Evan. Tiara berdecak kesal melihat Anrez yang terus-terusan menolak untuk makan. Anrez harus makan agar bisa minum obat dan lihat apa yang dia lakukan sekarang, mengabaikan Tiara yang sedang berbicara padanya.

"Gak mau makan, ti!!" rajuk Anrez mempoutkan bibirnya dengan tangan menyilang

"Makan atau..!!" ucap Tiara mendelik kesal

"Atau apa?" tanya Anrez seolah menantang

Tiara hanya diam dan menyeringai membuat perasaan Anrez menjadi tidak tenang. Tiara mencondongkan wajahnya kearah Anrez seraya berbisik. "Atau kamu akan lihat seberapa gilanya aku nanti, kamu ngerti maksud aku kan? 'gila' yang sangat memabukkan.." bisik Tiara membuat Anrez menegang

Tiara menarik wajahnya menjauhi Anrez dan sudut bibirnya tertarik ke atas melihat wajah Anrez yang sangat syok. Dengan memasang wajah flatnya, Tiara memasukkan nasi ke mulut Anrez yang menganga membuat Anrez terkejut tetapi syukurlah tidak tersedak.

"Kunyah!!" titah Tiara tegas

Anrez menganggukkan kepalanya cepat dan mengunyah makanannya di depan Tiara. "Udah.." ujar Anrez pelan

"Aaaaa.. ayo makan lagi, makanya jangan bandel kalau disuruh makan. Disuruh makan aja susah banget sih, katanya mau cepat sembuh tapi ngeyel kalau dikasih tau.." omel Tiara membuat Anrez membuang wajahnya kearah lain

"Gak mau ah!! kamu ngomel terus sama aku!! aku kan lagi sakit, bukannya diperhatiin malah diomelin terus. Aku gak mau lihat muka kamu!!" rajuk Anrez melipat tangannya

Tiara menarik napas dan menghembuskannya dengan kasar. Yah sudah seminggu dia mengurus bayi besar yang tengah merajuk ini dan rasanya benar-benar melelahkan. Entah benar atau hanya perasaan Tiara saja tetapi Anrez sangat manja padanya membuat Tiara sedikit kerepotan.

"Kak, aku cuman mau kamu cepat sembuh. Ini juga demi kebaikan kamu loh, makan yah.." bujuk Tiara lebih lembut

Anrez menggelengkan kepalanya membuat kesabaran Tiara semakin teruji. "Oke, yaudah kalau kamu gak mau makan. Aku mau keluar bentar, cari angin.. males ngadepin orang yang susah dibilangin!!"

Tiara pun menaruh kasar piring yang berisi makanan Anrez dan berjalan menuju pintu.

Blam!!

Tiara menutup kasar pintu ruangan Anrez membuat Anrez terperanjat. Tiara mulai berjalan meninggalkan ruangan Anrez dengan napas terengah-engah seperti sedang berlari. Tiara ingin menghabiskan waktunya bersama Anrez hari ini karena besok dia harus terbang ke Italia menyusul Randy yang katanya berada dirumah sakit.

Flashback On..

Sudah 3 hari Anrez berada dirumah sakit dan sudah 3 hari juga Tiara menjaga Anrez dengan alasan ingin menebus waktu mereka yang telah lama hilang. Tak ada satu pun dari mereka yang berbicara mengenai kejadian waktu itu karena Tiara tak ingin merusak kebahagiaan Anrez.

My Idol (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang