"Mau sampai kapan kayak gini terus, ti?mau sampai kapan kamu nyalahin dirimu sendiri?" tanya Naimma sambil masuk ke dalam mobil Tiara
Tiara hanya diam dan tanpa sadar menitikkan air matanya. Tiara juga lelah dengan semua ini, Tiara juga ingin semuanya berakhir agar dia bisa melanjutkan kehidupannya seperti dulu tetapi bayang-bayang kematian Samuel selalu melekat dalam pikirannya dan sekarang dia malah mendengar Samuel masih hidup, lelucon tuhan memang sangat apik.
"Udah 3 tahun sejak kejadian itu dan kamu masih nyalahin dirimu sendiri? bahkan disaat aku mohon padamu untuk ngilangin semua rasa bersalah itu?" tanya Naimma dengan nada kecewa
Naimma hanya ingin Tiara lepas dari bayang-bayang kelam masa lalunya, semua yang terjadi bukan kesalahan Tiara tetapi memang sudah takdir dari tuhan. Naimma dan yang lainnya tahu bagaimana frustasinya Tiara sejak kejadian itu, betapa hancurnya Tiara sampai berniat ingin bunuh diri karena tak sanggup menghadapi kenyataan ditambah lagi orang tua Samuel meneror Tiara setiap harinya.
Tiara tetap diam tetapi air matanya semakin mengalir deras. Jika ada kata yang lebih dari kata 'sakit', Tiara akan mengiyakannya karena memang hatinya sangat sakit jika mengingat kejadian itu. Semua pria yang selama ini dekat dengan Tiara hanya dia jadikan sebagai tempat pelampiasan untuk menghilangkan Samuel dari pikirannya. Tetapi untuk Bastian, Tiara benar-benar ingin serius karena sifat Bastian sangat mirip dengan Samuel membuat Tiara merasa nyaman dan tenang.
"Aku hanya ingin kamu bahagia tapi kamu selalu menghindar ketika aku bicara tentang masalah ini dan sekarang.. sekarang kita semua malah mendengar Samuel masih hidup, sekarang apa yang akan kamu lakukan setelah tau fakta gila ini?" ucap Naimma sambil menghela napas frustasi
"Entahlah, mom.. aku juga gak tau harus berkata seperti apa, di satu sisi aku bahagia karena akan lepas dari bayang-bayang kecelakaan itu tapi di sisi lain aku kecewa, aku kecewa.. kenapa dia gak pernah menghampiriku? kenapa baru sekarang dia datang? aku benci fakta kalau aku baru tau dia masih hidup disaat aku mencari seluruh kabar berita tentangnya. Kenapa bukan aku yang pertama kali tau bahwa dia masih hidup? kenapa? kenapa? kenapa?!!" tanya Tiara dengan napas memburu
"Aaarrrgghh, sialan!!" teriak Tiara sambil memukul stir mobilnya kuat
"Tiara!!" bentak Naimma marah
Naimma sangat khawatir melihat tangan Tiara yang terlihat lebam. Dia tidak ingin Tiara kembali frustasi seperti dulu. Naimma dan yang lainnya sangat berusaha membuat Tiara kembali ceria dan ketika mereka berhasil, kenapa masalah ini malah datang dan membuat Tiara tertarik masuk ke dalam masa lalunya lagi.
"Hei, tenang.." Naimma menarik tubuh Tiara ke dalam pelukannya
"Aku.. hiks.. gak kuat lagi, mom.. aku capek.. hiks.. lelah.. hiks.. hancur.. kenapa tuhan sejahat ini padaku? hiks.. apa salahku?" ucap Tiara terisak hebat
Naimma tidak menjawab pertanyaan Tiara tetapi semakin mengeratkan pelukan mereka berdua. Naimma juga bingung harus berkata apa karena kejadian hari ini belum tentu benar. Nama Samuel banyak di dunia ini, entahnya Samuel yang dikatakan Anrez tadi bukanlah Samuel yang mereka kenal.
"Kita cari tau dulu aja tentang semuanya, ti. Belum tentu juga Samuel yang diucapkan Anrez tadi itu Samuel yang kita kenal. Jika pun memang benar, kita harus menemuinya dan bertanya alasan kenapa dia gak pernah muncul selama ini. Kita balik dulu yah sekarang, aku gak bisa ninggalin kamu sendiri dan bawa mobil disaat keadaan kamu kayak gini" ucapan Naimma berhasil membuat Tiara lebih tenang
"Mobil lo gimana, mom?" tanya Tiara dengan suara parau
Naimma tersenyum mendengar kata 'lo' dari Tiara berarti Tiara sudah merasa lebih baik. Mereka berempat terbiasa memanggil 'kamu dan aku' jika sedang berada dalam kesedihan atau keterpurukan. Jika mereka sudah memanggil dengan panggilan biasa, berarti keadaannya sudah lebih baik.
![](https://img.wattpad.com/cover/257390099-288-k115586.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol (End)
Фанфик(Complete) "maaf.. maaf" ucap Tiara lirih "aku pergi aja yah.. kamu kan gak mau lihat aku lagi" Anrez berucap sambil menghapus kasar air matanya Start : 4 Februari 2021 End : 19 Juli 2021