Selama dalam perjalanan, Tiara terus menangis sambil sesekali melihat keadaan Anrez. Hatinya sakit sekali melihat kekasihnya kembali rapuh untuk kesekian kalinya.
Apalagi Tiara mendengar semua percakapan Anrez dengan Tania tadi, memang mudah bagi orang lain untuk mengatakan Anrez harus melupakan masa lalunya tapi itu tidak semudah yang orang pikirkan.
"Kak, cepat sehat yah supaya kita bisa main lagi. Aku kangen cerianya kamu, kak.. maafin aku yang terlalu memaksa kamu untuk melupakan kejadian itu. Aku hanya ingin kamu memulai kehidupan yang baru tapi aku baru sadar kalau gak semudah itu untuk memperbaiki semuanya. Maafin aku, kak.. aku mohon jangan nyerah sama hubungan kita" batin Tiara melihat keadaan yang kembali pingsan
Tiara pun menambah kecepatannya agar mereka cepat sampai di rumahnya. Sedangkan di sisi lain, Warrior Boy dan Death Girl sangat khawatir akan kondisi Anrez. Warrior Boy merasa bersalah karena terlalu menekan perasaan Anrez. Sama seperti Tiara, mereka hanya ingin Anrez bahagia dan memulai kehidupan yang baru.
"Sial!! gue gak tau kalau malah gini akhirnya!! sial!!" maki Farhan marah
"Kamu tenang dulu, percuma juga kita marah-marah gak akan nyelesain masalah. Lebih baik kamu fokus aja bawa mobilnya supaya kita cepat sampai" ucap Naimma yang diangguki Farhan
Mereka semua pun akhirnya sampai di rumah Tiara dan langsung berlari menuju mobil Tiara untuk membawa Anrez masuk.
"Kei, panggil suster itu!!" titah Tiara yang diangguki Keisya
Beberapa menit kemudian, suster pun datang sambil membawa ranjang untuk Anrez. Warrior Boy pun mengangkat tubuh Anrez lalu mereka letakkan di ranjang itu.
"Cepat bawa Anrez ke kamarnya!! suster panggil dokter Herman!!" titah Tiara yang langsung diangguki mereka semua
Mereka semua berlari masuk ke dalam rumah Tiara sedangkan sang suster sibuk menelepon dokter Herman. Tiara mencoba menahan air mata yang ingin keluar karena bukan saatnya dia menjadi lemah.
Tiara harus bisa menahan kepedihan hatinya melihat wajah Anrez yang pucat. Death Girl yang tahu keadaan Tiara pun mengelus punggung Tiara seakan ingin menguatkan gadis angkuh ini.
"Tenang, gue yakin Anrez gak bakal kenapa-napa" ucap Naimma pelan
Tiara hanya diam dan menganggukkan kepalanya. Mereka pun akhirnya keluar dari lift dan langsung berlari membawa Anrez masuk ke dalam kamarnya.
Dokter Herman pun akhirnya datang dan memeriksa keadaan Anrez sedangkan yang lain menatap penuh khawatir melihat wajah dokter Herman yang murung.
"Anrez gak apa-apa kan, dok? kenapa muka dokter kayak gitu? jawab saya dokter!!" bentak Tiara marah
"Titi, gak boleh gitu.." tegur Harini
"Kondisi pasien saat ini baik-baik aja tapi kondisi mentalnya memburuk. Apa yang sebenarnya terjadi? kenapa Anrez bisa sampai pingsan bahkan menggigil kayak gini?" dokter Herman meminta keterangan sembari menatap mereka semua
Perlu diketahui bahwa dokter Herman ini adalah dokter pribadi keluarga Tiara. Jadi dia sedikit terkejut melihat Tiara yang sangat khawatir pada Anrez karena dokter Herman tahu bahwa Tiara bukanlah gadis yang mudah dekat apalagi khawatir sama orang lain.
Tiara pun menceritakan kejadian sebenarnya. Anrez yang pingsan, napas Anrez yang terputus-putus.. Tiara menceritakan semuanya pada dokter Herman.
"Apa yang terjadi, dok? kumohon sembuhkan Anrez.." mohon Tiara bahkan berlutut di depan dokter Herman
"Hei, bangun.. bangun sayang. Jangan kayak gitu, paman gak suka lihat kamu nangis kayak gini" dokter Herman membangkitkan Tiara dan menghapus air matanya

KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol (End)
Fanfikce(Complete) "maaf.. maaf" ucap Tiara lirih "aku pergi aja yah.. kamu kan gak mau lihat aku lagi" Anrez berucap sambil menghapus kasar air matanya Start : 4 Februari 2021 End : 19 Juli 2021