Sudah lebih seminggu Warrior Boy bersekolah di Angkasa School tetapi hubungan Anrez dengan Tiara belum ada perkembangan sama sekali atau bisa dibilang semakin memburuk. Anrez sudah mengupayakan banyak hal untuk berbicara dan meminta maaf kepada Tiara tetapi wajah gadis itu sangat tidak bersahabat dengannya membuat Anrez hanya bisa menghela nafas sedih.
Anrez sekarang sedang duduk di taman belakang, dia sedang melamun. Anrez bingung apa yang harus dia lakukan agar Tiara mau memaafkannya. Anrez mengakui bahwa dia bersalah tetapi saat itu hatinya sangat hancur mendengar Tiara membicarakan orang tuanya.
"Aarrgghh!!" teriak Anrez sambil mengacak rambutnya frustasi
Anrez berteriak sekuat mungkin untuk mengeluarkan kegundahan hatinya. Anrez memang bertindak seperti tidak terjadi apa-apa di depan Warrior Boy tetapi jauh dilubuk hatinya dia sangat hancur sekarang. Tiara menjauh bahkan semakin bersikap dingin padanya.
"Kok gue sesakit ini sih? kenapa gue bisa sesakit ini karena Tiara yang bukan siapa-siapa gue dibanding dia yang pernah buat gue sakit di masa lalu gue yang dulu?" bingung Anrez
"Apa gue udah secinta itu sama dia?iyakah?"blanjut Anrez
"Tapi gue gak pantas sama dia.. gue gak pantas walau hanya sekedar jadi temannya. Lo sadar diri dong Anrez, lo siapa kalau dibanding sama dia, sadar diri dong Anrez!!" kesal Anrez pada dirinya
"Arrgghh!!! ngeselin banget sih hidup gue!!" Anrez kembali berteriak
Tanpa disadari oleh Anrez ternyata Tiara berada di belakangnya dan mendengar semua keluh kesah Anrez. Tiara tersenyum tipis mendengar kegalauan Anrez karena dirinya.
"Sekolah itu tempat belajar bukan tempat teriak.." ujar Tiara dingin
Anrez sangat terkejut mendengar suara seseorang yang dia rindukan selama ini. Anrez perlahan berbalik ke belakang dan semakin terkejut melihat Tiara telah berdiri tepat di belakangnya.
"E-eh, Tiara.." kaget Anrez
Tiara hanya diam sambil menatap Anrez dengan tatapan yang sangat menusuk membuat Anrez menunduk. Tiara pun tersenyum miring dan melipat tangannya di depan dada.
"Ngapain teriak gak jelas kayak tadi? lo pikir ini hutan?" tanya Tiara sambil melihat tajam Anrez
"A-anu..." ucap Anrez gugup
"Apa?!!" kesal Tiara menaikkan suaranya
"Ma-maaf..." lirih Anrez
Melihat Anrez yang ketakutan karenanya membuat Tiara menghela nafas kasar. Sejujurnya Tiara tidak mau menghampiri Anrez tetapi entah kenapa kakinya ingin sekali menghampiri Anrez yang berteriak tidak jelas itu.
"Ini kaki memang gak bisa diajak kompromi banget sih!!" kesal Tiara dalam hati sambil melihat kakinya
"Ka-kamu ngapain di-disini?" tanya Anrez memberanikan diri
"Terserah gue lah, ini jalanan umum juga!!" sarkas Tiara membuat Anrez kembali menunduk
"I-iya, maaf.." ucap Anrez tergagap
"Lo pikir gue di bawah yah? ngapain lo lihat ke bawah terus?!!" tanya Tiara jengah melihat Anrez yang sedari tadi menunduk
Anrez yang mendengarnya pun mencoba untuk melihat Tiara dan menaikkan kepalanya. Dapat Anrez lihat tatapan Tiara sangatlah tajam bahkan terlihat sinis. Anrez mengalihkan pandangannya kearah lain karena tidak sanggup melihat Tiara.
"Terserah lo deh, gue males bicara sama cowok cupu kayak lo!!" jengah Tiara
Tiara pun berjalan meninggalkan Anrez dengan perasaan kesal. Bagaimana tidak, sedari tadi hanya dia yang mencoba untuk membuat topik pembicaraan sedangkan Anrez hanya menjawab pertanyaannya sesekali. Rasanya ingin sekali Tiara mencakar Anrez habis-habisan karena berani mempermainkannya. Bahkan rencana itu Tiara telah melupakannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol (End)
Fanfiction(Complete) "maaf.. maaf" ucap Tiara lirih "aku pergi aja yah.. kamu kan gak mau lihat aku lagi" Anrez berucap sambil menghapus kasar air matanya Start : 4 Februari 2021 End : 19 Juli 2021