Part 13

1.2K 117 24
                                    

Ini masih flashback masa lalu Titi yah...






















Sudah hampir setengah jam mereka berdua menunggu tetapi dokter belum juga keluar dari ruang pemeriksaan. Entah kenapa, perasaan Tiara sungguh tidak enak. Sudah berulang kali Naimma mencoba untuk menenangkannya tetapi tetap tidak berhasil, Tiara selalu memikirkan apa yang terjadi dengan Samuel di dalam sana.

Tiba-tiba ruang pemeriksaan Samuel terbuka membuat Naimma dan Tiara langsung berlari ke arah dokter.

"Bagaimana, dok? Samuel tidak kenapa-napa,kan? Samuel masih hidup, kan? jawab, dokter!!" tanya Tiara sambil memegang tangan dokter itu

Dapat Naimma lihat perubahan wajah dari dokter itu menjadi masam. Naimma pun mulai berpikiran yang negatif ketika melihat reaksi sang dokter.

"Jawab dong pertanyaan saya, jangan diam aja, dok!!" bentak Tiara kesal

"Maaf.."

Hanya satu kata.. hanya satu 'maaf' yang keluar dari mulut dokter itu tetapi mampu membuat kaki Tiara lemah seketika. Naimma yang melihat itu pun langsung memapah Tiara dan menatap dokter itu  dengan tatapan penuh amarah.

"Jawab yang benar, dokter!!" bentak Naimma sambil memegang kuat bahu dokter itu

"Pasien terlalu lama dibawa ke rumah sakit membuatnya kehilangan banyak darah. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin tetapi takdir berkata lain.." jelas sang dokter sambil menghela napas

"Gak mungkin!! gak mungkin Samuel ninggalin aku sendirian kan, mom? ini semua gak mungkin!!" murka Tiara lalu berlari masuk ke ruang pemeriksaan

Tiara sangat marah melihat salah satu suster sedang menutup wajah Samuel dengan kain berwarna putih. Tiara memegang tangan suster itu dan menamparnya kuat.

Plak!!!

"Jangan pernah anda berani nutup wajah dia!!" bentak Tiara tepat di depan wajah suster itu

"Pasien sudah meninggal dunia, nona.." lirih suster

"Dia belum meninggal!! lo gak berhak untuk nentukan itu!!" bentak Tiara kesekian kalinya

Naimma yang mendengar suara keributan di dalam sana pun langsung berlari masuk ke ruangan dan melihat Tiara sedang memeluk tubuh kaku Samuel sambil menangis histeris.

"Bangun, Sam!! jangan tinggalin aku disini sendirian!!" teriak Tiara sambil menangis histeris

Naimma terdiam dan membekap mulutnya kuat-kuat agar tidak mengeluarkan isakan yang bisa membuat Tiara semakin sedih.
Melihat Tiara sehancur itu membuat Naimma ikutan sedih, kehilangan Samuel bagi Tiara bagai kehilangan separuh hidupnya. Tiara sangat menyayangi Samuel bahkan lebih dari sahabat.

"Jangan tinggalin.. hiks.. aku se-sendirian.." ucap Tiara sesenggukan

"A-aku sayang.. hiks.. kamu.. hiks.. aku mau jadi.. hiks.. pacar kamu, kumohon bangunlah.." ucap Tiara sambil berulang kali mencium tangan Samuel

"Kumohon bangunlah.. hiks.. dan peluk aku.. seperti biasa.. hiks.. jangan tinggalin.. hiks.. aku.. aku cinta.. hiks.. sama aku" Tiara mengungkapkan perasaannya yang selama ini disembunyikannya

Tiara sangat takut kehilangan Samuel, Samuel sangat penting dalam hidupnya. Samuel adalah alasan utama Tiara masih bertahan hidup, kehilangan Samuel bagaikan tombak yang menembus jantung Tiara.. sangat sakit.

My Idol (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang