Anrez menatap Tiara penuh keharuan lalu mengecup mesra tangan Tiara membuat sang empunya mengulum senyum dalam diamnya.
"Ti.." panggil Anrez pelan
"Iya, sayang.. kenapa?" jawab Tiara menaikkan satu alisnya
"Bantu aku.." Anrez menatap penuh harap membuat Tiara mengerutkan dahinya bingung
"Bantu apa?"
"Bantu aku untuk sembuh.."
Tiara terdiam mendengar ucapan Anrez. Apa Anrez bersedia dibawa ke psikiater untuk pemulihan trauma masa lalunya? Tiara sebetulnya ingin membujuk Anrez mengenai hal ini tetapi dirinya tidak bisa memaksa Anrez, Tiara tak ingin Anrez berpikir yang tidak-tidak tentang dirinya.
"Aku yakin kamu tau maksud ucapanku" tebak Anrez tersenyum tipis
"Tapi, apa kamu gak masalah kalau kita kesana? aku gak mau kamu nganggap diri kamu gila. Aku gak mau kamu negative thinking lagi" Tiara tak bisa menahan diriny untuk tidak khawatir pada Anrez
"Hei, it's okay.. i'm fine, ti. Aku harus keluar dari zona itu supaya aku bisa buat kamu bahagia. Aku harus sembuh agar aku bisa menjadi obat untuk semua rasa sakit kamu. Aku melakukan semua ini untukmu sayang, aku ingin kita bahagia. Aku gak masalah kalau dibawa kesana asal itu bisa buat aku sembuh dan aku bisa membahagiakanmu. Maafin aku karena terlalu egois, aku tau aku salah. Aku tau kalau aku gak sebaik orang yang pernah kamu temui tapi asal kamu tau cintaku gak pernah main-main, aku tulus mencintaimu bahkan jauh sebelum kita ketemu" jelas Anrez panjang lebar
Tiara terdiam dan mematung mendengar semua pengakuan Anrez. Lagi dan lagi Anrez berhasil membuatnya seperti orang bodoh yang tersenyum sendiri. Bagi Tiara, Anrez adalah sosok yang paling dia butuhkan saat ini. Tiara selalu berdoa agar tuhan tidak menguji mereka lagi. Tiara merasa Anrez dan dirinya memang diciptakan untuk bersama jika mengingat segala macam penderitaan yang mereka alami, Tiara takkan mampu hidup tanpa adanya semangat dari Anrez.
"Kok aku dipukul sih, ti? perasaan aku gak ngomong yang macam-macam deh" protes Anrez ketika tangannya di pukul dan sang pelaku hanya memasang wajah polos tanpa dosa
"Siapa suruh punya mulut kok suka banget ngeluarin kata-kata manis? awas aja kalau sampai aku tau kakak sering gombalin cewek-cewek yah!!" Tiara menatap tajam Anrez membuat Anrez mengerucutkan bibirnya kesal
"Kan aku lagi yang salah, memang selalu salah kalau sama singa betina.." cibir Anrez pelan
"Aku dengar yah!!" sewot Tiara
"Hehehe.. damai dong, ti. Kamu mah marah-marah mulu nanti cepat keriput lo" ucap Anrez menakut-nakuti Tiara
"Awww!! ampun, ti.. awww!! sakit sayang, suka banget nyubit aku sih?!!" jerit Anrez merasakan cubitan kuat Tiara di perutnya
"Punya hobi kok gangguin aku, aku lagi ngomong serius malah dibecandain!!" desis Tiara kesal
"Ampunilah kesalahan Anrez yang tampan ini ya allah!!" mohon Anrez membuat Tiara tertawa dalam hatinya
Tiara pun melepaskan cubitannya di perut Anrez membuat Anrez langsung menjauh darinya lalu mengelus perutnya sambil melihat keadaan perutnya.
"Kan merah!!" kesal Anrez sambil memperlihatkan hasil cubitan Tiara
"Biarin aja, bagus juga hasil karya aku yah" ucap Tiara santai
"Salah apa gue punya cewek gini banget, dasar singa betina!!" gerutu Anrez dalam hatinya
"Aku gak mau temenan sama kamu!!" ngambek Anrez
Anrez membelakangi Tiara seperti anak kecil yang sedang merajuk karena permintaannya tidak dikabulkan. Tiara yang melihatnya pun tertawa tanpa suara sambil menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol (End)
Fanfiction(Complete) "maaf.. maaf" ucap Tiara lirih "aku pergi aja yah.. kamu kan gak mau lihat aku lagi" Anrez berucap sambil menghapus kasar air matanya Start : 4 Februari 2021 End : 19 Juli 2021