Part 27

1.5K 168 37
                                    

Lambat laun perubahan sikap Tiara mulai terlihat dan Anrez merasakan hal itu. Tiara tak lagi menatap Anrez dengan tatapan kecewa melainkan dengan tatapan hangat dan penuh cinta. Anrez yang merasa Tiara mulai kembali pun sangat senang dan bersyukur. Usahanya menaklukkan hati Tiara yang sekeras batu kini mulai membuahkan hasil.

Tiara yang tadinya irit berbicara sekarang kembali bawel dan cerewet, seperti saat ini Tiara sedang memarahi Anrez karena sang kekasih terlambat menjemputnya untuk makan siang bersama. Tiara terus menggerutu bahkan tak segan memukuli Anrez melampiaskan rasa kesalnya sedangkan sang korban hanya diam dan menganggukkan kepalanya mendengar ocehan kekasihnya.

"Kamu itu kok nyebelin banget sih?!! jemput aku disaat waktu makan siang hampir habis. Untung aja aku bosnya, kamu tau gak aku hampir jamuran nungguin kamu datang, Anrez!!" oceh Tiara yang dijawab anggukan kepala dari Anrez

"Iya aku salah, iya.." jawab Anrez terlihat pasrah dengan keadaan

Bugh!! Bugh!! Bugh!!

"Sakit sayang.." ringis Anrez ketika Tiara memukul lengannya secara bertubi-tubi

"Makanya jangan buat aku nunggu!! kamu pikir aku cabe-cabean pinggir jalan apa?!! ihh.. nyebelin banget sih!!" Tiara terus mengoceh sembari memukul Anrez membuat sang korban hanya bisa menghela napas dan mengiyakan semua perkataan kekasihnya karena tak mau membuat keributan

Tiba-tiba Anrez meminggirkan mobilnya membuat Tiara berhenti memukulnya. Tiara menatap Anrez dengan tatapan bingung sedangkan yang ditatap hanya diam dan tersenyum kearahnya.

Cup..

Tiara melototkan matanya melihat Anrez mencuri ciuman dibibirnya. "Kakak!!" teriak Tiara kaget

"Makanya jangan mukulin aku terus, kita lagi di jalan, ratunya Anrez.." ucap Anrez santai

"T-tapi g-gak u-usah c-cium aku juga!!"

Anrez tertawa kecil mendengar ucapan Tiara yang terkesan gugup dan masih syok. Anrez mendekatkan dirinya membuat Tiara memundurkan kepalanya sampai mentok ke pintu mobil. Tiara memejamkan matanya erat-erat sembari meremas sabuk pengamannya membuat Anrez tersenyum licik.

"Kamu kenapa? kamu berharap aku cium kamu lagi yah?" bisik Anrez diakhiri dengan tawa menyebalkannya

Tiara langsung membuka matanya dan menatap tajam Anrez sedangkan yang ditatap masih sibuk dengan tawanya sambil memegang perutnya yang terasa kram.

"Aawww!! a-aawww!! sakit, sayang.. ampun!!" teriak Anrez merasakan sentuhan panas diperutnya

"Ini hukuman karena kamu membuatku malu!! rasain nih!!"

"Aawww!! sayang, sakit.. aww!!"

"Bodoamat!!"

Tiara semakin menguatkan cubitannya karena kesal mendengar tawa Anrez sedangkan sang pria terus meringis dan memohon agar Tiara menghentikan siksaannya.

"S-sakit, sayang.. ampun!!" ucap Anrez mulai melemah

Tiara yang tak tega pun melepaskan tangannya dari perut Anrez dan tertawa melihat betapa merah wajah kekasihnya menahan sakit sedari tadi.

"Makanya jangan macam-macam sama aku, jangan ngeselin jadi orang" ujar Tiara

"Ampun bu haji.. gak aneh-aneh lagi deh, janji" balas Anrez lemah

Tiara memasang wajah acuhnya dan kembali melihat kearah depan sedangkan Anrez mengerucutkan bibirnya kesal. Mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju kantor Tiara dalam kondisi hening.

My Idol (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang