[ GEDUNG LA PLATINUM ]
DAVID berdiri di depan cermin yang sangat besar, menatap kagum pada ketampanannya sendiri.
Kali ini pembawaannya begitu tenang, apalagi setelan jas yang ia pakai membuatnya tampak lebih dewasa. Guratan alis tebalnya kali ini selaras dengan tatapan matanya yang lebih lunak.
Hari ini adalah hari pertunangannya dengan Siska.
BRAK!
Pintu terbuka dengan keras, Siska masuk ke ruang ganti David dengan sembrono. Entah kemana hilangnya sifat elegant yang dimiliki Siska, hingga ia begitu tergesa-gesa.
"David lo serius mau tunangan sama gue?" tanya Siska to the point.
David menatap Siska dari pantulan bayangannya di cermin, ia tampak berfikir.
"Kita liat aja nanti." ucap David sambil memasang kancing terakhir jasnya, lalu keluar begitu saja meninggalkan Siska yang melotot lemas.
"Arrgh David!" teriak Siska kencang.
'Sial! Kalo David berbuat macam-macam, tamatlah harga diri keluarga gue!'
PRANG!
Siska menghempas semua barang yang ada di meja rias, ia tahu apa yang ia takuti akan segera terjadi.
••••
[ LOKASI PENCULIKAN ]Bara menoel-noel dahi Imelda, ia ingin gadis itu bangun dari pingsannya.
"Bangun woy! Emang ini rumah lo apa! Cepet bangun!"
PLAK
Bara menampar pipi Imelda dengan kasar, tentu saja Imelda langsung terlonjak kaget.
Pertama kali yang dirasakan olehnya ketika bangun adalah tubuhnya mati rasa. Bahkan kepalanya kaku dan nyeri, walaupun hanya ingin melihat ke depan saja.
Semakin lama kesadarannya kian pulih, ia dapat merasakan ikatan tali yang membelenggu kedua tangan dan kakinya.
"Mmm..." lenguhnya tertahan.
Mulut gadis itu disumpal dengan kain, ia tak bisa berbicara sama sekali. Imelda melihat apa yang ada di depannya dengan penuh ketakutan.
"Nice girl! Bangun juga lo!" ujar Bara sambil memegang dagu Imelda, tentu saja Imelda langsung menepisnya.
"Hahaha! Gadis bodoh! Nggak ada gunanya lo ngelawan gue. Yang ada lo bakal lebih celaka!" Bara mengancam Imelda.
BRAK!
Bara memutar kursi yang di duduki Imelda, ia ingin menunjukkan bagaimana riuhnya pesta pertunangan David.
Melalui layar hologram, Imelda dapat melihat prosesi pertunangan David dan Siska. Hatinya memanas, ternyata menghilangnya Imelda selama ini tidak membuat David mencarinya.
'Jika saja dulu aku nggak nuntut David buat milih antara aku atau Siska, mungkin sekarang dia lagi berusaha mati-matian nyelametin aku,'
'Tapi sekarang? Dia lagi bahagia sama Siska, dan aku? Aku pasti udah dilupain sama dia!' lolong Imelda dalam hati.
"Hahahaha!" Bara tertawa kencang.
"Ternyata liat lo menderita gara-gara David bikin gue seneng banget ya! Lo harus nonton pesta mereka sampai akhir, dan gue bakal tertawa paling akhir!" ejek Bara yang melihat keputusasaan di wajah Imelda.
Gadis itu menangis dalam kebisuan, hatinya menghitam pekat. Sekuat apapun Imelda meyakinkan dirinya sendiri, sekuat itu pula pikirannya dihujam dengan kata-kata 'AKU UDAH DI BUANG! AKU NGGAK ADA ARTINYA LAGI!'
KAMU SEDANG MEMBACA
Run Away Imelda [END]
Teen FictionCERITA LENGKAP FOLOW SEBELUM BACA YA TERIMA KASIH ____________________________ Kilas balik mengenai gadis berhijab yang terseret ke dalam jeratan takdir rumit, bersama dengan pria yang tengah berevolusi menjadi seorang mafia. Terombang-ambing di ten...