END

479 18 0
                                        

ENDING

Pagi-pagi buta Imelda sudah dibangunkan oleh Nina, ia disuruh David untuk membantu Imelda menyiapkan keperluannya.

"Nina kamu tau nggak David mau mengajakku kemana?" tanya Imelda yang sedang memakai riasan di wajahnya.

"Nggak tau juga Nona, Tuan David nggak bilang apa-apa," jawab Nina sambil melipat baju yang akan dibawa Imelda.

"Yah, aku pikir kamu tau Na," keluh Imelda.

••••
[MANSION DAVID]

David sudah menunggu Imelda di dalam mobil. Kali ini ia tak menyetir mobilnya sendiri, melainkan ada pak supir yang sudah standby di kursi kemudi.

Imelda masuk dengan perasaan kikuk, biasanya mereka akan pergi berdua. Kenapa kali ini pakai supir?

"Sini agak deketan, perjalanannya cukup jauh loh," ujar David sambil menunjuk bahunya yang lebar untuk Imelda bisa bersandar.

Terjawab sudah pertanyaan yang ada di kepala Imelda, 'Oh perjalanannya jauh makanya David bawa sopir,' benak Imelda.

"Nggak apa-apa kok, aku mau liatin jalan aja deket kaca jendela," jawab Imelda mencari alasan supaya tidak terlalu dekat dengan David.

••••
[ON THE WAY]

Empat jam perjalanan membuat Imelda tertidur dengan lelap.

David memegangi kepala Imelda guna mencegahnya terantuk dengan kaca mobil, kemudian menyenderkan kepala Imelda ke bahunya dengan perlahan.

Ia sendiri juga tertidur karena bosan melihat pemandangan yang sama, yaitu lalu lalang kendaraan.

"Tuan, tiga puluh menit lagi kita sampai," panggil sang sopir yang berusaha membangunkan David.

David hanya bergumam, lalu beberapa saat kemudian ia tersadar dengan mata yang merah.

"Dimana?" tanya David dengan suara serak.

"Sesuai lokasi yang anda minta Tuan," jawab si sopir yang nampak kelelahan menyetir.

"Baiklah, mobil pesananku sudah datang?" tanya David.

"Sudah Tuan, ada di belakang mobil ini."

"Ya sudah. Tolong keluar dari mobil ini, saya mau bersiap dulu," perintah David.

BLAM

Imelda terbangun ketika pak sopir menutup pintu mobil, ia nampak kebingungan.

Belum sempat bertanya, David tiba-tiba memasang penutup mata di kepala Imelda. Mengikatnya dengan hati-hati agar tidak menyakiti gadisnya.

"Kenapa pake penutup mata segala?" tanya Imelda.

"Tunggu aja, nanti kamu bakal tau kok," jawab David.

David menuntun Imelda untuk pindah ke mobil lain di belakang. Susah memang, tapi David menuntun Imelda dengan telaten.

David mengendarai mobilnya sendiri, membawa Imelda ke suatu tempat yang pasti akan sangat mengejutkannya.

Pria itu melirik orang yang duduk di kursi penumpang lewat kaca dashboard, senyumnya kian mengembang.

"David, apa tempat itu begitu spesial? Sampai aku harus menutup mata seperti ini?" tanya Imelda cemas.

"Iya, tempat itu spesial banget, kamu pasti suka," jawab David masih dengan senyum yang menghiasi wajah rupawannya.

"Beri aku clue deh," pinta Imelda

Run Away Imelda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang