PART 26. JATUH SAKIT

595 53 6
                                    

Desiran aneh ini,
Apa karena kamu ?

Desiran aneh ini, Apa karena kamu ?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Diem berarti lo setuju."

Usai mengucapkan kalimat itu, Bara segera pergi meninggalkan Imelda. Bukan karena Bara tega, tetapi Bara merasakan ada orang yang tengah mengintai mereka. Melalui ekor matanya Bara melihat orang itu mendekat. Langkah yang angkuh dan berat, Bara sudah tahu siapa orang ini.

David!

Sebelum David berbuat macam-macam ke Bara, Bara terlebih dahulu pergi, lebih tepatnya kabur.

Wijaya sudah memperingati Bara sebelumnya, jika David sudah mengetahui rencana mereka, maka Bara harus secepatnya keluar dari zona berbahaya David.

Karena David sudah menjadi sangat buas sekarang!

Sebelum pergi, Bara memamerkan smirknya ke David.

"Ck! Gue udah ngira lo emang licik!" gumam David.

•••

Sebenarnya David ingin sekali menerkam Bara detik ini juga, namun ada hal yang lebih penting. Gadis itu, Imelda.

Imelda tengah menangis kejer, menendang-nendang kerikil yang ada di bawah kakinya.

"Mah... Pah... Imelda nggak kuat!"

Imelda menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya, ia terduduk di pinggir jalan, di bawah pohon yang besar.

David mendekat, hatinya tersentuh untuk memberinya rasa tenang. David teringat manakala Veno dalam keadaan seperti Imelda sekarang.

'Pasti dia tidak punya semangat untuk hidup'

David duduk di samping Imelda. Dengan sedikit ragu, David memberanikan diri mengulurkan tangan kekarnya, membawa Imelda ke dalam pelukannya.

Imelda tidak menolak, karena ini yang dibutuhkannya sekarang. Imelda terus saja menangis, menyalahkan takdir yang selalu membuatnya terpuruk.

"Aku benciii semuanya!"

"Kenapa tuhan nggak adil sama aku!"

"Kenapa semua orang jahat sama aku..."

Racauan Imelda disela-sela tangisan pilunya.

David yang tidak tahu harus berkata apa, hanya mendengarkan kalimat frustasi dari mulut Imelda tanpa berniat untuk menyahutinya.

David mengeratkan pelukannya, sambil menepuk-nepuk bahu Imelda yang masih saja bergetar. Berharap gadis di dekapannya ini segera berhenti menangis.

Run Away Imelda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang