PART 52. KETERKEJUTAN

313 18 0
                                    

Waktu terus berjalan, matahari pun sudah turun dari tahtanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu terus berjalan, matahari pun sudah turun dari tahtanya. Sore menjelang tapi David masih saja tertidur di pangkuan Imelda.

Demi tuhan, Imelda ingin sekali menikam  David detik ini juga. Imelda sangat ingin pergi ke kamarnya, membasuh tubuhnya dengan air dingin.

"David cukup... Aku udah nggak kuat lagi..." Imelda mengeluh

"Hmm..."

"Pliss... Aku mohon..."

"Nanti!"

"Sampai kapan? Aku udah kesemutan..."

"Gue bilang nanti ya nanti!" suara David meninggi, Imelda bungkam.

Demi kecambah yang tak terkena air bah, Imelda benar-benar di siksa oleh David. Kakinya keram, tubuhnya terasa pegal. Kali ini David tidak main-main, ia memberi Imelda dua punishment sekaligus. Yaitu jasmani dan rohaninya.

Jasmani Imelda kesakitan, sedangkan rohani Imelda tak kuat untuk melihat tubuh pria di pangkuannya ini yang nyaris sempurna. Imelda pikir, David akan memiliki banyak tato di tubuhnya ternyata tidak.

'Benar-benar merusak mata saja!'

Wajah Imelda tak henti-hentinya bersemu merah saat tak sengaja melihat perut kotak-kotak David. Tubuhnya sedikit tergelitik dan merinding setelah melihatnya.

Saat Imelda memutuskan untuk menyusul David ke alam mimpi, David justru bangkit dari tidurnya.

Imelda hanya bisa merutukinya sambil memejamkan mata, ia lelah.

David menguap panjang, sesekali merenggangkan otot-otot lengannya. Bahkan sampai terdengar bunyi 'Krekk'  saat David meluruskan tulang punggungnya.

Imelda membuka mata dan hanya melirik David melalui ekor matanya.

"Gue laper, bikinin gue makanan," ucap David tanpa menatap Imelda sedikitpun, matanya fokus pada ponsel pintar yang tengah ia genggam.

David mendengar helaan nafas Imelda, lalu meletakkan telepon genggamnya ke atas meja. Ia menyilangkan tangannya di depan dada.

"Ada masalah dengan permintaan gue? "

Imelda menoleh, ingin sekali ia menonjok wajah polos David disaat seperti ini.

"Tentu!" jawab Imelda miris, dan David hanya menaik turunkan alisnya sebagai tanda ia tak mengerti alasan Imelda menyanggah permintaannya.

"David aku tuh lelah! Aku belum mandi! Badanku lengket! Kakiku keram! Dan kamu masih memintaku untuk membuatkanmu makanan?!"

Imelda yang sudah lelah tak memperdulikan intonasi suaranya, yang jelas sekarang ia ingin ke kamarnya dan membersihkan badan.

"Hmm."

David hanya berdehem menanggapi ocehan Imelda, ia sedikit menarik sudut bibirnya. Baru kali ini, Imelda berbicara panjang dan membentak dirinya.

Run Away Imelda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang